Fimela.com, Jakarta Pertumbuhan dan perkembangan anak dapat didorong dengan berbagai cara seperti aktivitas-aktivitas tertentu hingga asupan yang diberikan oleh orangtuanya. Tentu setiap orangtua akan memberikan asupan terbaik untuk anaknya supaya dapat bertumbuh dan berkembang secara sehat dan normal maka biasanya mereka akan melakukan riset terlebih dahulu makanan pendukung tersebut.
Seringkali walaupun orangtua sudah memberikan yang seharusnya dikonsumsi anak, justru anak menolak untuk memakannya sehingga menjadi susah makan. Hal tersebut, tentu akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Namun, semua itu terjadi biasanya karena beberapa faktor seperti kenangan buruk setelah mengonsumsi makanan tertentu atau mengalami masalah kesehatan.
Tak hanya itu, makanan yang tidak disukainya juga dapat membuat anak menjadi susah makan. Padahal, mungkin makanan yang diberikan sangat penting karena kandungan yang dimilikinya untuk tumbuh kembang anak. Namun, sebagai orangtua seharusnya kamu dapat mempelajari penyebab anak jika mengalami susah makan dan cobalah mencari cara untuk mengatasinya.
What's On Fimela
powered by
Alasan anak menolak makan
Sebelum mengatasi anak yang susah makan, kamu perlu tahu alasan dibalik mereka menolak makan seperti yang dilansir dari yourkidstable.com:
- Masalah fisik atau medis. Permasalahan refluks asam dan sembelit pada anak dapat menjadi faktor terbesar yang membuat mereka berhenti untuk makan. Biasanya ini tidak disadari oleh penderitanya, tetapi dapat ditandai seperti makan hanya dalam porsi kecil, kesulitan menelan, menjatuhkan makanan kesukaannya, hingga hanya ingin menginginkan cairan. Pemrosesan sensorik.
- Pemrosesan sensorik menjadi penting karena sangat berperan pada penolakan anak terhadap makan seperti jika anak merasa jijik terhadap yang dirasakannya di mulut atau di tangan, mereka secara otomatis tidak akan memakannya.
- Keterampilan oral-motorik. Mengunyah juga termasuk dalam keterampilan terkoordinasi sama seperti berjalan, berbicara, dan belajar membaca. Hal ini, tidak mudah bagi semua anak, beberapa diantaranya juga mungkin memiliki cara mengunyah yang tidak benar dan biasanya akan menimbulkan beberapa tanda seperti tersedak, hanya menaruh makanan dalam mulut, ingin mengonsumsi makanan lunak, hingga makanan jatuh dari mulut secara tidak sengaja. Dengan gejala-gejala tersebut seharusnya kamu dapat memahami untuk mengatasinya.
- Jadikan makan sebagai rutinitas. Menetapkan waktu makan sangat penting untuk anak-anak supaya dapat menjadi rutinitasnya dan tentunya dengan pola makan yang sehat.
- Kecemasan. Kecemasan juga seringkali menjadi faktor utama untuk anak menolak makan. Hal tersebut terjadi karena makan menjadi tidak menyenangkan dan dipenuhi dengan pengalaman negatif seperti takut makan spageti karena akan membuat tersedak, ingin makan, tetapi takut terkontaminasi kuman, dan lainnya.
Cara mengatasi anak susah makan
Setelah mengetahui alasan anak susah makan, tentu kamu perlu mencari cara untuk mengatasinya sesegera mungkin, seperti yang dilansir dari healthline.com, terdapat beberapa cara untuk mengatasi hal tersebut:
- Membatasi penggunaan perangkat elektronik atau hal lainnya yang dapat mengganggu dan membuat anak kehilangan nafsu makan.
- Menyajikan porsi makanan yang sesuai. Memberikan anak dengan porsi yang banyak justru membuat mereka menolak untuk memakan semuanya sehingga cukup berikan anak porsi yang sesuai.
- Jangan menjadwalkan waktu makan dekat dengan waktu tidur karena dapat membuat anak mengantuk dan gelisah saat duduk untuk makan.
- Menghilangkan stres waktu makan. Jangan memaksa, menekan, atau membentak anak untuk makan karena hanya membuat nafsu makan mereka hilang.
- Pahami gaya makan anak. Kamu perlu memahami gaya makan anak mulai dari porsi, waktu makan hingga makanan yang tidak disukainya.
*Penulis: Fani Varensia.