4 Cara Mengatasi Mata Bintitan

Fimela Reporter diperbarui 09 Okt 2023, 09:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Setiap orang tentu memiliki bagian sensitif dalam tubuhnya, salah satunya mata. Mata merupakan salah satu bagian tubuh yang memiliki peran penting dalam kehidupan seseorang. Mata sendiri memiliki beragam lapisan dengan fungsi masing-masing. Namun, karena kesensitifan yang dimilikinya, penting untuk kamu selalu menjaga kesehatan mata supaya terhindar dari berbagai penyakit, salah satunya bintitan

Bintitan telah menjadi yang tidak lagi asing di telinga masyarakat. Dilansir dari my.clevelandclinic.org, bintitan merupakan benjolan merah yang menyakitkan dan biasanya berada di tepi kelopak mata. Bintitan ini hampir sama dengan jerawat dan terbentuk karena kelenjar minyak kecil di folikel bulu mata atau kulit kelopak mata tersumbat dan terinfeksi. 

Bintitan sendiri dapat terjadi dengan dua tipe yaitu eksternal yang merupakan jenis paling umum dan biasanya disebabkan oleh infeksi pada folikel bulu mata serta terbentuk di bagian luar kelopak mata atas atau bawah, sedangkan internal biasanya disebabkan oleh infeksi pada kelenjar kelopak mata bagian dalam yang menghasilkan minyak untuk menjaga kelembapan kelopak mata. Jenis ini juga umumnya terbentuk di salah satu kelompok mata bagian dalam.

2 dari 3 halaman

Gejala bintitan

Ilustrasi Gejala Bintitan. Foto: Copyright unsplash/Amanda Dalbjörn.

Dilansir dari mayoclinic.org, bintitan pada setiap orang dapat terjadi karena disebabkan oleh infeksi kelenjar minyak di kelopak mata. Hal tersebut, tentu perlu disadari supaya dapat dihindari. Tak hanya infeksi, terdapat beberapa faktor lainnya yang dapat meningkatkan risiko terjadinya bintitan seperti yang dilansir dari medicalnewstoday.com:

  • Memiliki kondisi tertentu seperti rosacea atau dermatitis
  • Memiliki masalah medis lainnya termasuk diabetes yang merusak fungsi sistem kekebalan tubuh
  • Menggunakan riasan terlalu lama 
  • Tidak menghapus riasan mata dengan benar 

Biasanya dengan beberapa faktor tersebut, nantinya bintitan akan menimbulkan beberapa gejala Kemerahan di sepanjang garis bulu mata

  • Adanya bejolan yang berubah warna menyerupai jerawat di sepanjang kelopak mata dengan bulu mata berwarna dan terdapat bintik kuning kecil di tengah benjolan 
  • Memiliki rasa ketidaknyamanan karena seolah-olah ada sesuatu di mata
  • Menjadi sensitif akan cahaya
  • Memiliki kotoran atau kerak di sepanjang kelompok mata
  • Memproduksi air mata secara berlebih
3 dari 3 halaman

Cara mengatasi dan mencegah bintitan

Ilustrasi Cara mengatasi dan Mencegah Bintitan. Foto: unsplash.com/Jonathan.

Rasa ketidaknyamanan yang ditimbulkan dari bintitan tentu membuat seseorang perlu mengatasinya dengan beberapa cara yang dilansir dari my.clevelandclinic.org:

  • Menggunakan kompres hangat. Oleskan waslap hangat di kelopak mata selama 10 hingga 15 menit setiap kali sebanyak tiga hingga lima kali.
  • Menggunakan kantong teh hijau yang dibasahi air hangat juga dapat digunakan untuk mempercepat penyembuhan karena sifat antibakterinya yang terkandung dapat memecah dinding sel bakteri. 
  • Membersihkan kelopak mata. Kamu dapat membersihkan kotoran mata dengan menggunakan larutan sabun yang ringan terbuat dari setengah shampo bayi dan setengah air atau dapat menggunakan tisu khusus kelopak mata. 
  • Menggunakan krim tertentu untuk mempercepat penyembuhan.

Namun, pastikan selama bintitan kamu tidak meletuskannya, menggosok atau menyentuh kelompok mata, dan menggunakan riasan atau lensa kontak hingga benar-benar sembuh. Akan tetapi, sebelum terjadi bintitan, sebaiknya kamu menghindarinya dengan beberapa cara yang dilansir dari healthline.com:

  • Menghindari untuk menyentuh atau menggosok mata
  • Meminum obat untuk menghilangkan rasa gatal akibat demam atau alergi
  • Menjaga lensa kontak tetap bersih
  • Mencuci tangan sebelum menggunakan lensa kontak
  • Mencuci tangan dengan sabun dan air hangat
  • Hindari penggunaan riasan mata
  • Buang semua riasan yang lama karena bakteri dapat ditransfer kembali melalui riasan yang terinfeksi
  • Jangan menggunakan lensa kontak

 

*Penulis: Fani Varensia.