Fimela.com, Jakarta Semua orang di dunia ini memiliki kepribadian yang unik dan berbeda-beda. Bahkan anak-anak juga memiliki kepribadian pendiam. Tidak bisa kita pungkiri kalau beberapa anak memang memiliki kepribadian yang introvert (kepribadian yang pemalu, pendiam, dan tidak suka berbicara di depan publik).
Namun, banyak orangtua pritatin dengan tingkah laku anaknya yang pendiam. Apalagi mereka melihat anak lain yang bisa berinteraksi dengan anak lain. Misalnya saja anak-anak lain berkumpul dan bermain bersama sedangkan anakmu duduk di pojok dan diam. Hal tersebut dapat membuat orangtua takut akan kesehatan anaknya.
Sebenarnya untuk menjadi pendiam bukanlah hal yang salah untuk dimiliki dan tidak ada salahnya juga untuk orangtua prihatin dengan tingkah laku anaknya. Kita tahu kalau semua orangtua menginginkan anaknya untuk keluar dari zona nyamannya dan mencoba untuk merasakan dan mendapatkan pengalaman yang baru.
Nah, Sahabat FIMELA berikut adalah tips dalam mendidik anak yang memiliki kepribadian yang pendiam.
Dukungan dan menghargai itu penting
Hargai dan dukung mereka
Dilansir oleh Parentsleague.org, anak yang pendiam biasanya memiliki kapasitas yang besar dalam mengembangkan minat dan bakat mereka. Jika anak kalian sudah menunjukan fase-fase minat yang besar dalam suatu aktifitas kembangkanlah minat tersebut.
Selain itu, keterlibatan kamu sebagai orangtua juga akan memberikan dampak yang besar dalam sisi kebahagiaan dan kesejahteraan mereka.
Contohnya jika anak kalian menunjukan minatnya dan kesenagan mereka dalam bermain bulu tangkis, berilah mereka dukungan dan selalu hargai mereka.
Namun, aktivitas di atas hanyalah contoh. Mungkin saja anak kalian memiliki minat dan bakat yang berbeda. Posisi kalian sebagai orangtua adalah dengan menghargai apa yang telah mereka lakukan dan memberikan mereka dukungan.
Hadiri acara-acara kecil
Datang ke acara-acara
Bertemu dengan orang-orang baru dan kondisi lingkungan yang baru memang merupakan hal-hal yang sulit untuk dilakukan, apalagi untuk anak-anak yang memiliki kepribadian yang pendiam. Namun, cara yang baik untuk secara perlahan menaklukkan rasa malu ini adalah dengan bertemu dengan orang-orang baru atau pergi ke acara-acara kecil, seperti pesta ulang tahun, acara makan besar keluarga, atau melakukan sleep over.
Dikutip dari Parentsleague.org, mulailah terapkan bertemu dengan orang baru atau ke acara-acara kecil secara perlahan.
Mulailah meminta mereka dengan menyapa orang baru yang mereka temui entah itu hanya berkenalan nama, bersalaman, atau hal kecil lainnya. Setelah mereka lakukan hal tersebut jangan lupa untuk berikan mereka pujian karena kalian menghargai upaya yang telah mereka lakukan.
Dilansir oleh quietrev.com, jangan pernah berharap anak kalian langung menerapkan hal tersebut. Ingatlah untuk berikan mereka dukungan dan motivasi. Selain itu, kamu juga harus menghargai batas. Misalnya, Sahabat FIMELA melihat ada segerombolan anak-anak sedang bermain dan anak kalian tidak berani untuk menyapa dan mengajak mereka untuk main bersama. Jangan paksa mereka, hargailah batasan mereka. Selalu mulai dari hal yang kecil untuk menjadi lebih besar.
Mengisi daya ekstrovert
Ingatkan anak anda kalau mereka boleh beristirahat dalam bersosialisasi.
Disaat orang-orang ekstrovert akan berenergi jika berinteraksi dengan orang-orang, introverts akan merasa dirinya terkuras karena itu.
Dikutip dari Quitrev.com, anak-anak pendiam akan merasakan banyak energinya terkuras akibat bersosialisasi sama dengan orang yang memiliki tipe kepribadian introverts.
Berikan mereka waktu istirahat untuk mengisi kembali energi bersosialisasi mereka. Semua orang yang memiliki kepribadian pendiam dan pemalu memiliki cara yang berbeda dalam mengecas kembali energinya. Entah itu dengan tidur, makan, atau melukis.
Tanda-tanda yang biasanya akan terlihat jelas, jika anak kamu sudah sedikit memasuki masa remaja, biasanya mereka akan pergi ke pojokan rumah atau pergi ketempat dimana tidak ada orang. Sedangkan jika anak kalian masih kecil biasanya energi mereka akan mudah sekali terlihat. Maka dari itu kalian harus selalu sigap jika membawa anak anda ke tempat yang banyak orang.
Penulis: FIMELA Sherly Julia Halim