Hasilnya, ia tuangkan ke dalam rangkaian koleksi yang diberi tajuk 'The Seed.' Maknanya adalah sesuatu yang akan tumbuh menjadi karya indah. Foto: Document/Hian Tjen.
"Ide The Seed sendiri muncul ketika saya melihat kilas balik perjalanan yang telah membawa saya ke posisi saat ini. Sebuah perjalanan panjang yang saya jalani, seperti menyaksikan dan merasakan benih tumbuh menjadi flora indah, di mana itu adalah posisi saya sekarang, yang amat saya syukuri," ungkap Hian Tjen. Foto: Document/Hian Tjen.
Motif flora di koleksi The Seed ini ditata secara dekoratif, diabadikan dengan teknik bordir di atas bahan yang sangat halus, seperti tulle. Foto: Document/Hian Tjen.
Hian Tjen menggunakan bermeter-meter tulle yang dihiasi dengan hamparan flora dan dedaunan, sehingga tercipta motif baru. Foto: Document/Hian Tjen.
Akurasi ekseskusi bordir dilakukan dengan skill dan ketelitian prima, agar jarum tidak membuat tulle berkerut dan bergelombang. Foto: Document/Hian Tjen.
Pilihan warna-warna lembut, seperti ungu, pink, hijau olive, abu-abu, biru, peach, yang semuanya masuk dalam spektrum dusty, terkait dengan flora yang tumbuh di tanah, berbalut debu, namun tetap memaparkan warna cantik yang down to earth. Foto: Document/Hian Tjen.
Bordir flora juga dikembangkan lagi menjadi flora 3D. Foto: Document/Hian Tjen.
Selain bordir, Hian Tjen juga bermain dengan pleats, yang tidak hanya lurus vertikal, tapi juga ada yang dilipit satu per satu dengan tangan, disusun diagonal, atau jejak lipatannya diikat silang-silang dengan benang halus menyerupai teknik macrame. Foto: Document/Hian Tjen.
Masih ditambah teknik lukis yang digunakan untuk menangkap keindahan dan kelembutan pada seni flora dan dedaunan. Foto: Document/Hian Tjen.
Selain bahan tulle, koleksi The Seed ini juga menggunakan organza, lace, dan linen. Foto: Document/Hian Tjen.
Rancangan gaunnya terdiri dari corset dress dengan rok-rok gathered, yang terdiri dari berlapis-lapis tulle, sehingga padat, tapi ringan, serta dimensional karena bordir floranya tampak di lapisan-lapisan yang berbeda. Foto: Document/Hian Tjen.
Berbeda dengan bagian rok yang dihiasi dengan barisan feathers. Foto: Document/Hian Tjen.
Celana pendek dipadankan dengan cropped jacket. Ada juga celana panjang yang seluruh permukaannya tertutup rapi oleh gradasi finge, dipadankan dengan vest. Foto: Document/Hian Tjen.
Oversized jacket dilapisi dengan feathers. Lalu, ada juga overcoat panjang yang permukaannya dipenuhi dengan flora 3D. Foto: Document/Hian Tjen.
Koleksi The Seed ini menghadirkan kesan romantis, subtle, cantik, dan elegan. Foto: Document/Hian Tjen.
Di kesempatan ini juga, Hian Tjen mendesain 3 perhiasan bersama Adelle Jewellery. Kemampuan desain perhiasan ini sudah dimiliki Hian Tjen ketika ia menjadi finalis ajang Concours Internationale de Jeunes Createurs de Bijoux 2005 di Paris. Foto: Document/Hian Tjen.
Tiga kalung mewah didesain dengan nama The Vibrant Daylily, The Orchid Blossom, dan The Sunflower Serenade. Foto: Document/Hian Tjen.
The Vibrant Daylily adalah sebuah gemstone berwarna kemilau hijau, Tsavorite Garnet, simbol kemakmuran, dan menarik kesuksesan. Foto: Document/Hian Tjen.
The Orchid Blossom adalah gemstone berwarna gemerlap ungu, Amethyst, simbol energi positif dan inner peace. Foto: Document/Hian Tjen.
The Sunflower Serenade adalah gemstone bernama Citrine, berwarna cahaya mentari keemasan, dikenal sebagai pembawa kegembiraan dan rasa well-being. Foto: Document/Hian Tjen.
Ketiga karya ini dilengkapi dengan ribuan butir berlian. Foto: Document/Hian Tjen.