Fimela.com, Jakarta Sebuah cerita yang menarik dan terkesan tak biasa hadir dalam serial judul TV Love Cinema. Mengambil genre drama romantis, serial tersebut mengangkat delapan kisah cinta berbeda untuk delapan episode yang rencananya akan tayang ke hadapan pemirsanya.
Diproduksi oleh Vision Pictures, TV Love Cinema menghadirkan sejumlah bintang muda Inayma, Teuku Reka, Cathy Fakandi, Bobie Antonio, Shandy William, Adil Luca, dan Nabila Atmaja. TV Love Cinema menampilkan kisah cinta yang menghibur dan ringan untuk dinikmati, namun juga tetap memberikan pesan moral di dalamnya dalam hal percintaan, maupun mengenai nilai-nilai kehidupan lainnya seperti persahabatan, keluarga, dan kerja keras.
"Dalam TV Love Cinema, penonton akan dibawa ke dalam berbagai kisah cinta yang berbeda dalam satu series, sehingga mereka akan menemukan berbagai cerita cinta yang menghibur dan penuh makna, disambut dengan kejutan berbeda di setiap episodenya," ujar Clarissa Tanoesoedibjo selaku Managing Director Vision+.
What's On Fimela
powered by
Angkat Keindahan Pulau Bali
Selain ceritanya, hal lain yang menarik dari serial TV Love Cinema adalah latar belakang tempat yang mengangkat keindahan Pulau Dewata, Bali. Di setiap episodenya, para pemain yang terlibat akan memainkan karakter yang berbeda-beda dengan background lokasibyang berbeda pula, mulai dari pantai, kebun anggur, hingga suasana kota.
"Kami juga menampilkan pesona Pulau Bali yang mendukung indahnya kisah romantis dalam setiap episode TV Love Cinema,” lanjut Clarissa Tanoesoedibjo.
Kisah Sehari-Hari
Dua episode pertama dari serial TV Love Cinema saat ini sudah bisa disaksikan. Perilisannya sendiri berbarengan dengan kegiatan meet and greet bersama yang diadakan di Kampus A Universitas Negeri Jakarta, Jumat (21/7/2023) kemarin.
Arief Budiman yang bertindak sebagai sutradara mengatakan jika TV Love Cinema dibuat dengan konsep antologi yang mengangkat cerita-cerita keseharian yang lumrah terjadi di masyarakat mulai dari cerita cinta segitiga, jaruh cinta pada sahabat sendiri, sampai percintaan yang terhalang restu.
"Ini sebuah cerita antologi yang kalau di masyarakat sekarang selalu ada. Karena aku paling suka mengangkat kehidupan orang, kisah-kisah dialami semua orang. Makanya kalau kita memotret kisah orang, kadang-kadang akan related hal yang sama, makanya tertarik buat cerita ini," kata Arief Budiman.