5 Sikap Orangtua yang Bisa Merusak Kesehatan Mental Anak

Mimi Rohmitriasih diperbarui 28 Sep 2024, 09:27 WIB

Fimela.com, Jakarta Setiap orangtua pasti menginginkan kebaikan dan kebahagiaan untuk anaknya. Salah satunya kebaikan di mana anak memiliki mental yang kuat. Sayang, keinginan ini banyak mendapat tantangan pun rintangan. Banyak orangtua yang tak menyadari bahwa beberapa sikapnya terhadap anak, justru sering merusak mental anak itu sendiri. 

Sikap atau pengasuhan orangtua yang tidak tepat, rentan bikin anak memiliki mental yang lemah. Tak jarang, mereka bisa merasa rendah diri dan merasa gagal menjadi seperti yang diinginkan oleh orangtuanya. Dan ini beberapa sikap orangtua yang ternyata bisa merusak kesehatan mental anak.

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

Meremehkan Perasaan Anak

Ilustrasi anak sedih/copyright shutterstock.com/ANURAK PONGPATIMET

Sama seperti orang dewasa, anak-anak pun perlu mengungkapkan dan mengekspresikan perasaannya. Tapi, jika orangtua kerap meremehkan perasaan anak ini, ini bisa membuat anak rendah diri. Ini bisa menghilangkan rasa kepercayaan diri anak, menghilangkan kebahagiaan di hatinya dan membuatnya tak berarti. Orangtua penting mengerti dan memahami perasaan anak dengan baik. Pun memperlakukan anak dengan cara yang paling tepat. 

3 dari 6 halaman

Menuntut Anak

Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Orangtua mana yang tak ingin anaknya menjadi seseorang yang terbaik di antara anak lainnya? Bisa dipastikan bahwa setiap orangtua menginginkan hal ini. Hanya saja, jika keinginan ini membuat orangtua menuntut anak, ini justru bisa merusak mentalnya. Orangtua yang menuntut lebih anak, kerap bikin anak stres dan depresi. Ia bahkan akan merasa takut dengan orangtuanya sendiri ketika ia tak melakukan sesuatu sesuai tuntutan orangtua. 

4 dari 6 halaman

Ucapan Menyakiti

Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Mengucapkan kalimat yang menyakiti anak kerap tak disadari oleh orangtua. Sehingga banyak dari orangtua yang kerap menyakiti perasaan anaknya dengan ucapan mereka, baik itu dilakukan dengan sengaja atau dengan candaan. Anak yang terlanjur sakit hati, akan sulit untuk menyembuhkan luka di hati tersebut. Perasaan yang tersakiti berpengaruh besar terhadap kebahagiaan dan kesehatan mental anak. Jadi Mom, pastikan untuk tak pernah menyakiti anak baik secara lisan pun tindakan.

5 dari 6 halaman

Membandingkan

ilustrasi anak-anak/MaeManee/Shutterstock

Siapa yang suka membandingkan buah hati dengan anak lainnya? Sikap membanding-bandingkan ini bisa merusak mental anak. Terlebih jika anak jauh lebih buruk dari anak lainnya. Ia bisa merasa tertekan, terbebani dan tak berarti dengan hal ini. Orangtua tentunya harus lebih bijak dengan sikap ini. Bahkan jika tujuan awalnya agar anak makin semangat dan terpacu menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

6 dari 6 halaman

Terlalu Memanjakan

Ilustrasi anak sedih/copyright shutterstock.com/A3pfamily

Anak-anak akan tampak sangat bahagia jika ia dimanjakan. Namun, anak-anak yang terlalu manja besar potensinya memiliki mental yang lemah. Beberapa anak bahkan bisa bersikap sangat egois jika orangtua tak mengabulkan keinginannya. Studi menemukan jika anak-anak yang terlalu dimanja, akan kesulitan mengontrol emosi dan perasaannya. Dan ini bisa berdampak buruk bahkan ketika anak sudah dewasa kelak. 

Cobalah jadi orangtua yang lebih bijak terhadap anak-anak di rumah Mom. Pendidikan utama dan pertama ada di tangan orangtua. Kuat atau tidaknya mental anak, itu juga tergantung pada sikap serta pola asuh orangtua.