5 Efek Buruk Pola Asuh dengan Memukul Anak

Fimela Reporter diperbarui 07 Okt 2024, 15:23 WIB

Fimela.com, Jakarta Mengasuh dan mendidik anak sudah menjadi tanggung jawab setiap orangtua karena mereka yang tahu apa yang terbaik bagi anaknya. Orangtua juga tentu akan selalu memenuhi dan memberikan apa yang dibutuhkan oleh anak. Namun, yang pasti setiap orangtua juga memiliki pola asuh yang berbeda-beda dengan menyesuaikan anaknya masing-masing.

Ada yang menerapkan pola asuh yang santai, tetapi ada juga yang sebaliknya yang otoriter. Walaupun begitu setiap pengasuhan yang diterapkan orangtua tentu memiliki dampak positif dan negatif bagi anak seperti pola asuh yang santai, terkadang membuat anak menjadi seenaknya dan tidak ada arahan, sedangkan pola asuh yang otoriter atau dengan cara kasar seperti memukul dapat membuat anak menjadi tertekan dan melawan.

Memukul anak terkadang diterapkan oleh beberapa orangtua sebagai sanksi keras untuk mereka, tetapi justru hal tersebut merupakan tindakan yang salah dan justru membuat anak semakin merasa akan melawannya. Maka dari itu, pola asuh dengan memukul sangat tidak diperbolehkan sehingga pastikan dalam menerapkan pengasuhan, kamu sebagai orangtua sudah menyesuaikannya dengan anak.

 

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Alasan Orangtua Memukul Anak

Ilustrasi Alasan Orangtua Memukul Anak. Foto: copyrightshutterstock/Yuganov Konstantin.

Memukul anak merupakan cara terburuk yang dilakukan oleh para orangtua untuk tujuan tertentu. Biasanya orangtua memukul anak dengan beberapa alasan diantaranya seperti yang dilansir dari parentcircle.com:

  • Untuk menghentikan perilaku buruk anak seperti agresi atau amukan
  • Untuk menanamkan disiplin kepada anak
  • Membuat anak supaya patuh pada aturan, tuntutan, hingga peringatan yang diberikan orangtua
  • Agar anak dapat memenuhi harapan orangtua
  • Terlalu khawatir akan dampak perilaku anak terhadap oang lain
  • Untuk membuat anak mengasosiasikan tindakan yang salah dengan rasa sakit akibat pukulan supaya tidak mengulangi tindakan tersebut
  • Melampiaskan rasa kecewa ketika anak memiliki prestasi yang buruk pada bidang akademik
3 dari 3 halaman

Efek Buruk dari Memukul Anak

Ilustrasi Efek Buruk dari Memukul Anak. Foto: pexels.com/Misha.

Memukul anak tak hanya menjadi tindakan yang buruk, tetapi juga harus segera dihentikan supaya tidak berkelanjutan dan memberikan dampak pada kesehatan mental anak. Dilansir dari parenting.firstcry.com, terdapat beberapa efek yang didapatkan anak ketika orangtua memukulnya.

  • Dapat beresiko membuat anak melakukan hal yang sama. Orangtua yang mendisiplinkan anak dengan memukul atau membentaknya secara tidak langsung, kamu mengizinkan mereka untuk melakukan hal yang sama karena anak dapat mengamat serta meniru perilaku mereka berdasarkan orang-orang di sekitarnya. Selain itu, memukul anak karena kesalahan kecil akan memicu rasa takut pada dirinya dan membuatnya merasa memukul orang lain merupakan hal yang wajar dilakukan.
  • Merendahkan anak. Memukul anak tidak hanya menyakiti secara fisik, tetapi juga secara mental yang dapat berdampak hingga ia beranjak dewasa sehingga anak nantinya tidak akan menghargai dirinya sendiri akibat luka dalam jangka waktu yang lama.
  • Membuat hubungan orangtua dan anak menjadi renggang. Memukul anak mungkin akan memberikan rasa puas sementara terhadap diri orangtua, tetapi kamu tentu juga akan merasa bersalah setelah memukul anak. Dengan memukul anak, anak menjadi takut untuk mendatangi, bercerita, atau bahkan mengakui kesalahannya sehingga hubungan keduanya menjadi renggang. 
  • Dapat menjadi kebiasaan. Memukul anak karena hal kecil atau setiap mereka melakukan kesalahan akan menjadi suatu kebiasaan yang terus akan dilakukan orangtua supaya anak tidak mengulangi hal yang sama.
  • Membuat anak menjadi kehilangan rasa percaya diri. Memukul anak akan memberikan pengaruh pada harga diri dan kepercayaan diri mereka semakin menurun atau buruk.

 

*Penulis: Fani Varensia