Famestory Delia Septianti, Takut Jatuh Cinta dan Jadi Perempuan Mandiri yang Tangguh

Lanny Kusuma diperbarui 18 Jul 2023, 10:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Delia Septianti, sosok yang telah malang melintang di industri hiburan tanah air ini baru saja kembali dengan pengumuman besar, di mana ia memutuskan untuk 'pulang' ke posisinya sebagai vokalis band Ecoutez, pada Maret 2023. Keputusan itu pun disambut meriah para penggemarnya yang merindukan penampilan Delia di atas panggung setelah dua belas tahun bersolo karier.

Bicara tentang Delia, tak banyak yang tahu apa saja yang ia lakukan usai memutuskan bersolo karier. Tak banyak muncul di layar kaca pun tak berarti Delia diam saja, melainkan tetap sibuk dengan beragam bisnis yang dibangunnya, mulai dari kuliner, fashion, perhiasan mewah, hingga ternak hewan. Ya, pada momen Iduladha baru-baru ini, Delia secara aktif memasarkan hewan-hewan ternaknya, ia juga tak sekedar menjual, tetapi juga terjun dalam pemeliharaannya termasuk urusan pangan hingga kebersihan kandang.

Belakangan pun ramai kabar soal dirinya yang gagal menikah dan bicara soal cinta, Delia mengaku dirinya sangat menginginkan pernikahan, namun ia menyimpan sebuah ketakutan yaitu, jatuh cinta. Ya, Delia mengaku kegagalan pernikahan sebelumnya tak membuat kapok, namun setelah sempat gagal menjalin hubungan baru-baru ini, penyanyi 37 tahun itu menyebut dirinya takut untuk memulai lagi.

"Kalau dibilang trauma menikah nggak, justru aku mau cepat-cepat nikah lagi. Tapi trauma falling in love, kayak takut itu, Virgo bucin," kata Delia Septianti saat berbincang dengan FIMELA.

Berkali-kali mengalami kegagalan cinta tak membuat Delia Septianti menyerah. (Foto: Adrian Putra/Fimela, Wardrobe: DS by Delia Septianti)

Dalam kesempatan yang menyenangkan itu, Delia pun banyak menggambarkan tentang bagaimana dirinya saat jatuh cinta."Kekuranganku kalau sudah sayang ya sayang banget. Kalau sudah fokus ya fokus, ekspektasi tinggi dia jodoh aku, dia yang terbaik. Aku biasanya menutupi kekurangan pasangan. Misal ada sinyal kejelekan dia (sebagai) petunjuk dari Allah, tapi aku terlalu yang 'sudah lah nggak apa-apa' karena gue jauh dari sempurna. Nggak bisa aku menuntut ke pasangan. Kemarin yang nggak jadi nikah, bubar jalan, gue kecewanya luar biasa," tutur Delia mengingat rasa kecewanya saat kembali gagal dalam cinta.

Kegagalan cinta itu pun akhirnya membuat perempuan kelahiran 1 September 1985 itu lebih berhati-hati dalam membuka diri. Delia yang awalnya mudah membuka hati sekarang lebih membentengi diri agar tak mudah runtuh akan harapan-harapan tak pasti. Seiring berjalannya waktu, Delia yang sudah terlatih bekerja keras sejak usia enam tahun itu pun tak berlama-lama terlarut dalam kesedihannya, di mana pasca bercerai ia justru menjadi sosok yang lebih kuat dan mandiri.

"Aku merasa bahwa jalan yang Allah kasih buat aku pasti ada alasannya. Mandiri karena keadaan, awalnya gitu," ucap Delia yang mensyukuri jalan hidup yang ditakdirkan untuknya. Sebagai sosok pekerja keras, Delia pun berkomitmen untuk tetap menjadi perempuan yang mandiri dalam berbagai aspek, namun hal itu tak kemudian membuatnya menjadi sosok yang merasa tak butuh pasangan. "Independent woman bukan berarti ga butuh pasangan," katanya.

"(Jadi) independent woman bukan berarti kita melupakan kodrat sebagai wanita. Independen itu wanita kuat dan bisa berdiri di kakinya tapi nggak boleh melupakan pasangan, bagaimanapun kita tetap harus dinafkahi," tuturnya.

Penuturan di atas hanyalah sepenggal perbincangan seru FIMELA dengan Delia Septianti, di mana ada begitu banyak hal menarik dari kehidupan vokalis Ecoutez itu. Mulai dari tawa bahagia, pengalaman dan pelajaran berharga, hingga air mata, semuanya terangkum dalam kutipan wawancara FIMELA bersama Delia Septianti berikut ini.

2 dari 3 halaman

Pengalaman Cinta yang Pahit dan Jadi Perempuan Mandiri

Soal urusan cinta, Delia Septianti mengaku menyimpan keinginan besar untuk menikah, namun ia menyimpan rasa takut untuk jatuh cinta. (Foto: Adrian Putra/Fimela, Wardrobe: DS by Delia Septianti)

Perasaan sakit dan kecewa karena cinta telah berkali-kali dialami Delia, namun menyerah bukanlah akhirnya. Terlatih menjadi pekerja keras pun mengantarkan Delia menjadi sosok perempuan yang kuat dan mandiri, meski begitu ia tetap mengharapkan hadirnya cinta dan tak akan melupakan kodratnya kelak saat ia kembali menemukan tambatan hati yang dijodohkan untuknya.

Definisi perempuan mandiri menurut Anda?

Independent woman itu bukan berarti kita melupakan kodrat kita sebagai perempuan. (Perempuan) independen itu kuat dan bisa berdiri di kakinya (sendiri) tapi nggak boleh melupakan pasangan, bagaimanapun kita tetap harus dinafkahi. Tapi terkadang laki-laki lihat independent woman itu suka takut duluan, padahal cewek-cewek mandiri cuman butuh perhatian, kasih sayang, dimanja, dinafkahi, itu ya wajib dong.

Justru laki-laki yang punya independent woman itu (harusnya) bersyukur, karena biasanya perempuan seperti itu nggak gampang dan pemilih. Bukan pemilih dalam artian materi ya. Dia pintar cari duit sendiri. Dia hanya merasa gue bisa nggak merepotkan lo. Kita saling melengkapi. Katanya independent woman itu keras, nggak bisa diatur, padahal nggak.

Independent woman itu ngga minta neko-neko kok, karena sudah bisa sendiri, cuma minta disayang, dimanja, itu aku yang sering bikin dikonten. Yuk para independent woman boleh kita menjdi independent woman, merasa kuat dan merasa bisa, tapi ingat kodrat kita sebagai wanita. Kalau sudah berumah tangga ya otomatis harus mengikuti apa kata pasangan.

Baru-baru ini ramai kabar gagal menikah. Bicara soal pernikahan, ada rasa trauma nggak?

Kalau dibilang trauma menikah nggak, justru aku ingin cepat-cepat nikah lagi. Tapi kalau trauma falling in love, itu kayak takut, itu virgo bucin. Kekuranganku kalau sudah sayang ya sayang banget. Kalau sudah fokus ya fokus, ekspektasi tinggi dia jodoh aku, dia yang terbaik. Aku biasanya menutupi kekurangan pasangan. Misal ada sinyal kejelekan dia (sebagai) petunjuk dari Allah, tapi aku terlalu yang 'sudah lah nggak apa-apa' karena gue jauh dari sempurna. Nggak bisa aku menuntut ke pasangan. Kemarin yang nggak jadi nikah, bubar jalan, gue kecewanya luar biasa.

Sekarang itu aku mau (jatuh cinta) takut, hubungan itu indah di awal saja. Takut kalau ada yang deketin, aku coba membuka hati tapi nggak terlalu lebar. Sedikit-sedikit. Aku lagi bentengi diri aku supaya tidak runtuh dan tidak terlalu banyak harapan.

Aku ingin laki-laki yang sekarang (deketin) ini effort, tunjukin, kalau cuman kata-kata ya banyak. Kalau dibilang pemilih ya harus. Buat aku, gaji besar, jabatan tinggi itu bonus. Kita itu nggak munafik, dia punya pekerjaan tetap, keluarga yang baik, ya sudah (cukup).

 

Menggambarkan tentang dirinya, Delia Septianti mengaku sebagai sosok yang mudah jatuh cinta. (Foto: Adrian Putra/Fimela, Wardrobe: DS by Delia Septianti)

Dari kegagalan yang pernah dialami, pelajaran berharga apa yang Delia dapat?

Dari kegagalan hubungan yang sudah aku jalani, jangan berharap ke manusia. Serahkan ke Allah. Aku sekarang ditahap terserah Allah saja deh. Kayak ada yang ngomongin (aku) empat tahun menjanda, sering banget digituin. Dari awalnya sebal sampe bodo amat. Lagi belajar bodo amat nggak berharap ke manusia dan terserah sama Allah aja deh.

Apakah itu hanya berlaku untuk persoalan jodoh?

Ngga hanya jodoh, misal pekerjaan juga terserah Allah aja deh. Kalau Allah kasih, bakal jadi kok. Alhamdulillah bikin hati tenang dan nggak semua masalah materi kok. Aku memang pengejar cuan, aku punya usaha fashion, diamond, ternak, tapi bukan berarti di setiap langkah aku itu cuan.

Kalau bisa didefinisikan, Delia itu sosok seperti apa?

Aku tipe orang yang aga susah dibilangin. Kalau sudah kepentok sendiri baru sadar. Aku menjalani hubungan yang dulu bertahun-tahun karena aku terlalu naif. Aku selalu menutupi pasangan, balik lagi, aku merasa aku juga punya kekurangan. Tapi pada akhirnya dia tidak bisa menerima kekurangan aku, sedangkan aku bisa.

Aku merasa takut, ada nggak ya yang sayang sama gue? Dua hal yang membuat aku kecewa berkali-kali sampai pada akhirnya aku sudah di titik aku harus sayang sama diriku sendiri. Aku juga baru sadar bahwa kalau belum bisa menyayangi diri snediri, maka belum bisa sayang sama orang lain. Aku gampang jatuh cinta, kalau nggak ada benteng (diri) itu gawat.

3 dari 3 halaman

Sang Pekerja Keras

Terlatih menjadi seorang pekerja keras, Delia Septianti pun membangun banyak bisnis. (Foto: Adrian Putra/Fimela, Wardrobe: DS by Delia Septianti)

Selain cerita soal cinta, Delia yang terbiasa sibuk sejak usia enam tahun pun menjadi sosok pekerja keras yang menggeluti berbagai bidang. Sekembalinya ia ke Ecoutez, Delia pun menjanjikan kehadirannya dengan karya baru bersama band yang juga telah membesarkan namanya di industri musik tanah air.

Bagaimana rasanya kembali menempati posisi vokalis Ecoutez?

Senang banget, aku sekarang bisa balik ke rumah, ke Ecoutez. Alasannya adalah memang sebenernya hubungan aku dengan mereka itu baik baik saja. Jadi selama ini 12 tahun pisah, kita tetap keep in touch dengan baik. Kalau misal mereka ada manggung dengan vokalis vokalis barunya, aku sering nonton. Pas terakhir, sebelum aku balik, kita ada omongan, kayaknya seru reunian. Berarti kan cuman ada beberapa event saja gitu. Awalnya gitu, aku merasa seru juga.

Ecoutez itu keluarga aku, yang membesarkan nama aku mereka. Ikatan batin aku juga masih besar sama mereka. Karena memang kita berjuang bersama sama dari nol di 2005, kita ngerasaian berjuang bersama-sama di album pertama. Gimana serunya promo tour susah seneng suka duka sama-sama, itu yang masih aku rasain.

Sempat kaget dan nangis juga terharu dengan manajerku (saat ditawarkan kembali ke Ecoutez). Aku nggak butuh waktu panjang, aku langsung jawab iya aku mau karena memang sudah jatuh cintan sama Ecoutez.

Delia kembali ke Ecoutez dengan penampilan yang berbeda, apakah itu sempat menjadi masalah?

Aku sekarang sudah berhijab, terakhir keluar dari Ecoutez itu tahun 2011, aku belum berhijab saat itu. Aku berhijab 2015. Justru dari mereka nggak ada pertimbangan apa-apa, aku yang menanyakan dan mereka menjawab, nggak apa-apa kok, sesimpel itu saja. Mereka merasa hijab bukan penghalang. 

Dari awal, zaman dulu aku sering pakai baju yang kurang bahan kan, mungkin itu yang menjadi ciri Ecoutez. Aku ingin menunjukkan bahwa sekarng vokalis Ecoutez, aku, menjual suara, kualitas. Rasa masih sama.

Dua minggu setelah balik ke Ecoutez aku latihan di studio, range vokalnya coba deh masih sama nggak. Masih enjoy gak. Baru sekali latihan kita sudah dapat job manggung di Jakarta. Akhirnya langsung latihan dua kali lagi, langsung perform. Deg-degan sih.

Apa yang sedang disiapkan untuk penggemar yang begitu antusias atas kembalinya Delia bersama Ecoutez?

Sekarang lagi persiapan rilis lagu baru. Sudah masuk workshop, sudah masuk take vocal (untuk) mengobati kerinduan teman-teman. Musik benang merahnya masih sama, karakternya Ecoutez masih sama. Tapi memang kita masukkan yang kekinian juga.

Bisa digambarkan Ecoutez dalam tiga kata?

Ecoutez dalam tiga kata: Galau, karena lagu galau banyak. Cinta, karena lagu penuh cinta, dan satu lagi keluarga.

Delia Septianti sadar, sebelum mencintai orang lain, mencintai diri sendiri adalah hal pertama yang harus dilakukan. (Foto: Adrian Putra/Fimela, Wardrobe: DS by Delia Septianti)

Sempat 12 tahun nggak banyak terlihat, apa saja yang dilakukan Delia?

Nyanyi, hosting dan bisnis fashion. Tahun 2015 aku nyanyi solo karier, tapi nggak sesibuk kayak dulu (bareng Ecoutez), nggak sinetron juga, jadi lebih sibuk ke bisnis fashion, kurang lebih 15 tahun, namanya DSbyDeliaSeptianti.

Ada beberapa store di jakarta dan marketplace, sering ikut event juga. Dulu aku pernah usaha kuliner, punya restoran dan bertahan satu tahun, aku juga bikin salon, aku pikir aku suka ke salon ternyata tidak jago ke bidang itu, dan alhadulillah ini aku bertahan sampai sekarang di bisnis fashioin. Orang juga tanya aku pakai apa, itu yang aku manfaatkan.

Aku konsen di fashion ini meski aku bukan basic di desain ya, tapi karena dulu pernah jadi model akhirnya bikin (brand) sendiri, mix and match juga, material bahan, produksi jahit juga. Sekarang aku juga lagi coba hijab printing dengan bahan yang alhamdulillah banyak disukai. Aku juga ada usaha peternakan hewan kurban, baru dua tahun. Alhamdulillah aku punya Sultan Ismail Farm, pusatnya di Yogyakarta.

Bagaimana akhirnya bisa merambah dunia ternak hewan? Rasanya sangat jauh dari image Delia.

Tahun lalu itu aku ada temen dekat, diajakin jualan hwan kurban.Kok kayaknya seru dengarnya. Akhir 2022 aku coba sekali, tahun lalu itu lumayan branding. Aku turun ke kandang langsung, banyak artis yang beli juga sapi dari kandang. Alhamdulillah kedengaran juga.

Tahun lalu, karena pertama buat aku dan tim keuntungan adalah bonus, kita lebih ingin menunjukkan bahwa anak-anak muda juga bisa menjadi peternak kok. Kita ingin menjadi inspirasi untuk anak muda lain, usaha bisa apa saja kok. Biasanya aku di dunia fashion, skincare, lain-lain dan ini kandang. Ini menunjukkan kalau gue bukan cewek yang takut kotor.

Kok lo mau sih turun ke kandang? Bau, kotor. Aku ingin menunjukkan bahwa usaha itu tergantung dari niat, aku dan teman teman mencari keberkahan. Kami juga ingin menunjukkan sapi berkualitas di indonesia. Sapi yang kita pilih, sapi terbaik dengan pangan dan perawatan terbaik.

Delia memang sosok pekerja keras ya?

Aku itu seneng bekerja. Aku nyanyi dari umur 6 tahun, di usia itu sudah sibuk rekaman, lalu syuting. Album anak-anak ada 18 album dari usia 6-12 tahun. Satu album itu zaman dulu 10 lagu, itu aku lakukan tanpa menyampingkan sekolah.

Kalau rekaman ya weekend atau pas libur sekolah. Aku sudah begini terbentuknya dari dulu. Pulang sekolah suka rekaman suka shooting. Dari sekolah aku suka ikut cover girl. Harus sekolah, syuting show, itu harus aku jalani.

Terkahir, pesan untuk sahabat FIMELA?

Buat sahabat FIMELA yang merasa lagi banyak beban dan itu berat, aku cuman mau ngomong, kamu nggak sendiri. Di luar sana masih banyak yang lebih susah dari kita. Coba deh banyak bersyukur, dikasih ujian alhamdulillah, dikasih sedih kecewa alhamdulillah dan yakin Allah nggak tidur.

Aku juga pernah merasa ingin ngilang aja dari dunia ini. Ingin ngilang ke planet mars. Tapi balik lagi, kalau kita bersukur, banyak berdoa, kita pasrahin ke Allah, Insya Allah pasti ada jalannya. Allah nggak akan kasih ujian di luar kemampuan kita kok. Yakin saja, lepas, serahin kepada Allah. Jangan fokus sama masalahnya, fokus ke bagaimana menyelesaikan masalahnya.