Fimela.com, Jakarta Rafael Tan, member boyband SMASH ini belakangan namanya ramai dibicarakan sebagai duta seblak Indonesia. Konten seblaknya yang viral pun begitu digemari, bahkan kerupuk mawar putih sebagai bahan utama pembuatan seblak sempat hilang di pasaran, karena banyak orang ingin ikut mencoba resep dari Rafael.
Bercerita tentang kehidupannya, penyanyi 36 tahun itu ternyata sempat menjalani kehidupan yang sulit. Ia bahkan sempat merasa kariernya di dunia hiburan telah berakhir.
"Pandemi kemarin gue benar-benar nggak punya pegangan apa-apa, kayak ngonten di media sosial juga nggak bisa menghasilkan apa-apa. Sempat jualan bakso aci juga, karena benar-benar sama sekali nggak ada kerjaan," tutur Rafael Tan dikutip dari tayangan video YouTube Deddy Corbuzier, Kamis (13/7/2023).
What's On Fimela
powered by
Jualan Bakso Aci
Soal berjualan bakso aci, Rafael menyebut dirinya memproduksi sendiri, mulai dari membuat bulatan bakso hingga proses pengantaran ke pelanggan. "Gue tiga bulan bertahan jualan bakso aci, buletin sendiri, packing sendiri, order ojek untuk kirim-kirimnya sendiri, itu capek banget. Sudah capek iya, malu juga iya," tutur Rafael.
Balik ke Garut
Diakui Rafael hasil jualannya itu pun tak cukup untuk menutupi kebutuhannya, hingga akhirnya memutuskan untuk kebali ke kampung halamannya, Garut.
"Laku, selaku-lakunya segimana sih? Paling bayar listrik habis, akhirnya gue mutusin buat balik ke Garut," ujar Rafael. "At least makan bisa dari nyokap gitu bareng-bareng, kalau makan dari gue pun di Garut kan nggak terlalu mahal lah," ucap Rafael yang juga sempat berpikir untuk menjual apartemennya di Jakarta untuk modal menyambung hidup.
Kondisi Semakin Membaik
Perlahan namun pasti, kondisi Rafael kini mulai membaik. Meski belum banyak, ia mengatakan sudah mulai ada endorsment juga undangan offline untuk pekerjaannya, termasuk demo masak seblak.
Melewati banyak kesulitan dan melakukan segala cara untuk bertahan hidup, Rafael pun tak ingin ambil pusing dengan omongan orang karena ia sadar tak bisa mengontrol hal tersebut. "Gue nggak mau dengerin omongan orang ya, ada yang ngomongin, ada yang komen, 'Kasian banget ya sampai harus jualan bakso aci', tapi nggak apa-apa lah kita nggak bisa kontrol omongan mereka," ujarnya.