Apa itu Kecerdasan Spiritual?

Fimela Reporter diperbarui 17 Agu 2023, 20:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Setiap orang memiliki kecerdasan yang sudah ada sejak lahir dengan kapasitas berbeda-beda. Kecerdasan melibatkan kemampuan mental seperti logika, penalaran, pemecahan masalah, dan perencanaan. Secara khusus, kecerdasan merupakan kemampuan untuk belajar dari pengalaman, mengenali masalah yang akan diatasi, dan memecahkan masalah dengan menemukan solusi atas masalah yang ada, dilansir dari verywellmind.com.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa sebuah kecerdasan memainkan peran penting di berbagai bidang, termasuk penyaringan untuk para pelamar kerja hingga mengidentifikasi anak-anak yang membutuhkan bantuan akademik tambahan. Kecerdasan sendiri memiliki berbagai jenis seperti kecerdasan linguistik, kecerdasan spasial, kecerdasan musikal, kecerdasan naturalistik, kecerdasan emosional, hingga kecerdasan spiritual.

Dilansir dari timesofindia.indiatimes.com, kecerdasan spiritual merupakan ekspresi kualitas spiritual bawaan melalui pikiran, tindakan, dan sikap seseorang. Spiritual sendiri yang berarti berpikir, bertindak, dan berinteraksi dari kesadaran diri sebagai roh sehingga menimbulkan perasaan diri, sedangkan kecerdasan digunakan sesuai yang diketahui dengan cara, waktu, dan tempat yang tepat.  

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Manfaat Kecerdasan Spiritual

Kenal manfaat memiliki kecerdasan spiritual. / Foto: Copyright shutterstock.com/amnaj3086.

Sama halnya dengan kecerdasan lain, kecerdasan spiritual juga dapat memberikan manfaat di dalam kehidupan seperti yang dilansir dari medium.com:

  1. Mengembangkan kecerdasan spiritual dapat membantu seseorang menjadi lebih sadar diri. Dengan memahami pikiran dan perasaan sendiri, kamu tahu pengaruhnya terhadap perilaku diri sendiri. Selain itu, juga dapat meningkatkan koneksi kamu dengan segala sesuatu sehingga dapat melihat semakin jelas area dalam hidup yang perlu ditingkatkan. Kamu juga dapat mengatur emosi dan pikiran sehingga lebih tenang dan tidak mudah dipengaruhi.
  2. Mengembangkan kecerdasan spiritual dapat membuat kamu menjadi memiliki perasaan iba terhadap orang lain. Melalui kecerdasan spiritual, kamu dapat melihat dunia dari perspektif yang berbeda dan dapat memahami serta berempati kepada orang lain. Dengan hal tersebut, akan menghasilkan kedamaian dan keharmonisan yang lebih besar dalam hubunganmu.
  3. Mengembangkan kecerdasan spiritual dapat membantu seseorang menemukan makna dan tujuan hidupnya. Melalui kecerdasan spiritual, kamu dapat melihat dunia sebagai satu kesatuan yang terhubung sehingga dapat memahami hidup. Selain itu, kamu juga akan memahami bahwa hidup lebih dari sekedar pengalaman pribadi sehingga dapat mengarah pada rasa pemenuhan dan tujuan. Hal tersebut, nantinya akan mendorong kamu untuk mau membantu dan bekerja untuk orang lain. Kamu juga akan termotivasi dengan adanya perbedaan di dunia dan akan berkontribusi pada sesuatu yang lebih besar.
3 dari 3 halaman

Prinsip Kecerdasan Spiritual

Ilustrasi Prinsip Kecerdasan Spiritual./ Foto: Copyright shutterstock.com/Daenin.

Dalam mendukung pengembangan kecerdasan spiritual pada seseorang, setidaknya ada 11 prinsip yang dapat mendukungnya, seperti dilansir dari thesystemsthinker.com:

  • Kesadaran diri, mengacu pada apa yang dirasakan seseorang pada saat tertentu
  • Spontanitas, mengacu pada perilaku yang diasah oleh disiplin diri, latihan dan pengendalian diri
  • Holisme, mengacu pada sistem yang terintegrasi sehingga setiap bagian ditentukan dari sistem.
  • Kasih sayang
  • Kerendahan hati merupakan sisi lain yang diperlukan selain kemandirian. Dengan kerendahan hati akan membuat seseorang menjadi besar, bukan kecil.
  • Kemampuan untuk membingkai ulang, mengacu pada kemampuan untuk mundur dari situasi dan mencari gambaran yang lebih besar.
  • Melihat kesulitan sebagai sesuatu hal yang positif. Dengan melihat kesulitan sebagai hal positif, kamu akan menyadari bahwa penderitaan bukan hal yang harus dihindari dalam hidup sehingga kamu harus memiliki sikap mengakui dan menerima jika melakukan kesalahan kepada seseorang.

 

*Penulis: Fani Varensia