7 Fakta Penting yang Harus Diketahui tentang Anak Kedua

Annissa Wulan diperbarui 09 Agu 2024, 11:08 WIB

Fimela.com, Jakarta Dinamika urutan kelahiran telah lama memesona para peneliti. Psikolog perkembangan, dokter anak, dan bahkan ekonom telah mempertimbangkan pentingnya urutan kelahiran untuk kesehatan dan kesejahteraan jangka panjang anak.

Anak kedua memiliki pengalaman berbeda yang membentuk siapa mereka dan bagaimana mereka berperilaku. Beberapa fakta mengarah pada anak kedua sebagai pengubah dunia, seperti Martin Luther King Jr., Bill Gates, hingga Jennifer Lopez merupakan anak kedua.

- Anak kedua lebih cenderung memberontak.

- Anak kedua lebih cenderung kompetitif. Psychology Today menunjukkan bahwa ini mungkin karena mereka selalu memiliki saudara kandung untuk dibandingkan.

- Anak kedua cenderung memiliki keterampilan bergaul yang lebih baik.

- Anak kedua lebih cenderung mengandalkan teman daripada keluarga. Menurut parents.com, ini karena anak kedua cenderung merasa ditinggalkan oleh orangtua mereka.

- Anak kedua lebih cenderung menjadi pemimpin dan pengusaha.

 

2 dari 4 halaman

Simak di sini beberapa fakta penting yang harus diketahui tentang anak kedua

Oleh karena itu, orangtua menempatkan beban yang lebih tinggi pada anak kedua daripada anak pertama. Foto By bearinmind (Shutterstock).

1. Mereka lebih tertekan dan stres soal pendidikan

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Population Economics, menemukan bahwa anak kedua seringkali memiliki standar pendidikan yang lebih tinggi daripada kakak mereka. Hal ini seringkali disebabkan oleh rendahnya prestasi anak yang lebih tua di sekolah dan keinginan orang tua untuk meningkatkan hasil pendidikan anak berikutnya.

Oleh karena itu, orangtua menempatkan beban yang lebih tinggi pada anak kedua daripada anak pertama. Biasanya, orangtua akan memberi anak kedua lebih banyak perhatian dan pengawasan.

2. Mereka diberi lebih banyak otonomi

Dengan anak pertama, orangtua akan memantau semua yang mereka lakukan hingga ke detail terkecil. Sedangkan untuk anak kedua, mereka biasanya lebih santai, sehingga anak kedua cenderung lebih tangguh.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Adolescence menunjukkan bahwa anak kedua memiliki lebih banyak otonomi daripada anak pertama. Artinya, sampai anak pertama benar-benar bisa menjaga diri mereka sendiri dan orangtua tidak punya tempat lain untuk mencurahkan energinya, itu bisa langsung ke anak kedua, menghilangkan kelebihan otonomi ini.

 

 

3 dari 4 halaman

3. Mereka lebih mungkin berperilaku buruk, terutama anak laki-laki

Dalam sebuah studi di tahun 2017, para peneliti menemukan bahwa anak kedua cenderung berperilaku buruk, terutama anak laki-laki. Credit: pexels.com/Emma.

Dalam sebuah studi di tahun 2017, para peneliti menemukan bahwa anak kedua cenderung berperilaku buruk, terutama anak laki-laki.

4. Mereka tidak disukai seperti kakak-kakaknya

Dalam buku The Evolution of Personality and Individual Differences, penulis mengatakan bahwa anak kedua tidak begitu disukai seperti anak yang lebih tua, juga tidak menerima banyak perhatian secara keseluruhan. Hal ini menyebabkan mereka menjadi sangat mandiri dan agak cerdik dalam pendekatan mereka terhadap kehidupan. Mereka tidak diberi sebanyak itu, jadi mereka harus menggunakan sedikit yang mereka terima dan menjadikannya bertahan lama, menjadikannya lebih berharga.

5. Mereka lebih aktif daripada anak pertama

Penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Epidemiology telah menunjukkan bahwa anak kedua dan yang lebih baru lahir, lebih aktif dan memiliki tekanan darah dan berat badan lebih rendah daripada anak pertama.

4 dari 4 halaman

6. Mereka mungkin tidak cerdas

Ada banyak data mengatakan bahwa anak pertama melakukan tes kognitif sedikit lebih baik daripada saudara kandung mereka yang kedua. Foto: Pexels.

Ada banyak data mengatakan bahwa anak pertama melakukan tes kognitif sedikit lebih baik daripada saudara kandung mereka yang kedua dan yang lebih baru, termasuk penelitian yang diterbitkan oleh National Academy of Sciences Amerika Serikat. Tapi ini hanya satu bidang studi, tidak mengatakan apapun tentang hasrat, kreativitas, atau kesediaan mereka untuk menjadi pasif-agresif sepenuhnya terhadap orangtua mereka.

7. Mereka kecil kemungkinan untuk menyelesaikan sekolah

Peneliti Inggris menemukan korelasi antara urutan kelahiran dan pencapaian pendidikan yang menunjukkan bahwa anak kedua sedikit lebih kecil kemungkinan pergi atau menyelesaikan perguruan tinggi. Ini sebagian besar disebabkan oleh fakta bahwa sumber daya digunakan untuk anak pertama dan tidak tersedia untuk anak kedua. Ironisnya, anak kedua lebih ditekan soal pendidikan.