Fimela.com, Jakarta Hidup dalam kesedihan seakan menjadi mimpi buruk dalam benak. Kita pun tak ingin hal itu menjadi nyata. Menjalani keseharian dalam kesedihan tiada henti bisa membuat kita kehilangan harapan hidup.
Agar tidak gampang sedih dalam menjalani hidup, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan. Bisa dimulai dengan memilih untuk berdamai dengan rasa sedih tersebut melalui penerapan sikap-sikap berikut ini. Selengkapnya, simak uraiannya di bawah ini.
1. Berdamai dengan Ketidaksempurnaan
Tak perlu membenci rasa sedih yang sesekali hadir. Merasa sedih karena situasi yang mungkin tak berjalan sesuai rencana adalah hal wajar, dan bukan berarti kita orang yang payah karena merasakan kesedihan. Kita bukan manusia yang benar-benar sempurna, dan merasakan kesedihan adalah bagian dari menjadi manusia. Mengutip buku Merawat Luka Batin, "Kita perlu menyadari bahwa manusia itu tidak ada yang sempurna, maka jangan berharap kesempurnaan. Berharaplah melakukan yang terbaik, untuk menjadi lebih dari masa lalu, tapi bukan kesempurnaan. Kejarlah perubahan, bukan kesempurnaan." Saatnya untuk berdamai dengan ketidaksempurnaan yang ada agar hatimu bisa lebih damai.
2. Menyayangi Diri Sendiri
Saatnya untuk bersikap lebih menghargai diri sendiri. Sayangi dirimu sendiri. Saat rasa sedih hadir, tak perlu membenci atau melawannya. Mengutip buku The Things You Can See Only when You Slow Down, "Janganlah melawan emosi negatif kita. Amati dan bertemanlah dengannya. Emosi negatif yang kuat itu seperti lumpur yang mengotori akuarium. Agar kita bisa melihat ikan di dalam akuarium dengan jelas, kita perlu membiarkan lumpur mengendap dulu di dasar akuarium. Supaya lumpur mengendap, kita tak bisa memasukkan tangan kita ke dalam akuarium tersebut. Kita perlu menunggu agar lumpurnya mengendap sendiri." Dengan bersikap lebih menyayangi diri sendiri, rasa sedih yang hadir bisa lebih mudah kita redakan dengan cara ternyaman.
3. Realistis dalam Menyikapi Keadaan
Saatnya untuk bisa bersikap realistis dalam menyikapi hal-hal yang terjadi dalam hidup. Bisa dengan mencoba untuk menerapkan konsep dikotomi kendali. Mengutip buku Merawat Luka Batin, dikotomi kendali kurang lebih berbunyi seperti ini: "Dalam dunia ini ada sebagian hal yang bisa kita kendalikan dan ada sebagian hal lain yang tidak bisa kita kendalikan." Dengan memahami ini kita bisa lebih tenang saat menghadapi hal yang tak menyenangkan. Ketika bersedih pun kita tak akan terpuruk terlalu lama sebab kita tahu ada kebahagiaan yang masih bisa kita rasakan dalam hidup.
4. Menjaga Prasangka Baik
Mengutip buku The Socrates Express, kesedihan itu sendiri tidak menyakitkan, tapi kesedihan akan sesuatu-lah yang menyakitkan. Ketika merasa sedih, beri diri waktu untuk menerima dan memprosesnya. Lalu, coba perlahan hadirkan prasangka baik atas pengalaman atau kejadian yang dialami. Dengan begitu, kita bisa lebih mengapresiasi semua emosi dan perasaan yang kita alami dan tidak lagi tenggelam dalam perasaan tak nyaman.
5. Berkawan dengan Rasa Kesepian
Biasanya saat sedih kita merasa kesepian atau kadang karena merasa kesepian kita jadi gampang sedih. Dalam menyikapinya, cobalah untuk berkawan dengan rasa kesepian. Mengutip buku How to Love, kesepian itu ibarat nyeri otot yang muncul setelah olahraga berat. Sedikit tidak enak dan membuat tubuh lesu, tetapi akan pulih seiring waktu dan otot mulai terbentuk. Kesepian masih akan sesekali menyapa dalam hidup kita dan tidak perlu membencinya sebab di situ ada ruang bagi kita untuk bertumbuh.
Yuk, kembali terenyum jalani hidup. Semoga hari-harimu ke depannya bisa makin bermakna dan berwarna lagi.