5 Tanda Orang yang Sulit Menemukan Kedamaian dalam Hidup

Endah Wijayanti diperbarui 05 Jul 2023, 17:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Dalam menjalani hidup kita pasti ingin senantiasa merasa tenang dan damai. Di tengah semua ujian dan cobaan hidup yang menerpa, kita selalu mendambakan adanya kedamaian di tengah itu semua. Sebab hati yang damai menjadi salah satu faktor penting yang bisa membuat kita bertahan dalam hidup.

Hanya saja di antara kita mungkin ada yang merasa sulit menemukan kedamaian dalam hidup. Penyebabnya bisa beragam. Kali ini kita akan membahas lima hal yang bisa menjadi penyebab seseorang sulit merasa damai. Dengan mengetahui akar penyebab ini harapannya kita bisa lebih mawas diri dan bisa menemukan jalan keluar terbaik untuk mengatasinya.

2 dari 6 halaman

1. Punya Gaya Atribusi Negatif

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/Opat+Suvi

Mengutip buku Healing the Emptiness, riset psikolog papan atas Seligman, Abramsonm dan lainnya menemukan bahwa orang dengan gaya atribusi negatif (internal, stabil, global) lebih besar kemungkinannya untuk mengalami depresi. Individu dengan gaya atribusi negatif akan menginternalisasi kesalahan (internal), akan percaya bahwa penyebab pengalaman/situasi negatif tidak akan pernah membaik (stabil), dan akan berpikir bahwa peristiwa negatif dapat memengaruhi setiap aspek kehidupan mereka (global). Kalau kamu termasuk tipe orang dengan gaya atribusi negatif yang kuat, kamu akan sulit merasa damai dalam hidup sebab kamu terus merasa dihantui oleh hal-hal buruk. Padahal segala sesuatu yang terjadi dalam hidup ini sementara, termasuk hal baik dan buruk yang akan terus bergantian hadir dalam hidup.

3 dari 6 halaman

2. Terlalu Terpaku pada Prasangka Buruk

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/theshotsco

Makin kuat prasangka buruk yang kamu miliki, makin sulit kamu menemukan kedamaian dalam hidup. Apalagi kalau kamu baru menghadapi situasi sulit dan kamu malah menenggelamkan diri pada berbagai kemungkinan buruk, maka hatimu akan makin sulit tenang. Agar bisa merasa lebih damai, ada kalanya kamu perlu meluangkan waktu untuk menjernihkan pikiran dan menghadirkan pikiran-pikiran yang lebih positif.

4 dari 6 halaman

3. Terobsesi Membuat Perbandingan Hidup

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/geargodz

Perasaanmu akan makin buruk dan tidak tenang saat kamu terobsesi dalam membanding-bandingkan kehidupanmu dengan kehidupan orang lain. Mengutip buku Merawat Luka Batin, membandingkan dengan tidak adil akan membuat perasaan kita menjadi lebih buruk. Sadari bahwa perjalanan tiap orang berbeda-beda. Dengan begitu, kamu bisa lebih damai dan tenang dalam menjalani kehidupanmu sendiri.

5 dari 6 halaman

4. Selalu Mencari Validasi dari Orang Lain

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/Michael+D+Edwards

Kamu sulit bahagia dan tenang dalam menjalani hidup saat kamu terus menerus mencari validasi dari orang lain. Mencari kebahagiaan dengan menunggu validasi dari pihak luar hanya akan membuatmu lelah sendiri. Pada dasarnya, semua perangkat kebahagiaan itu ada dan selalu ada dalam diri setiap manusia. Mengutip buku Happiness Inside, kebahagiaan adalah sesuatu yang sangat sederhana, dan saking sederhananya sampai-sampai tidak banyak yang percaya. Untuk bahagia, kita perlu mencari dan menemukannya dari dalam.

6 dari 6 halaman

5. Masih Suka Menyalahkan Keadaan

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/CrazyTourGuide

Hatimu akan sulit menemukan kedamaian kalau kamu terus menerus menyalahkan situasi dan keadaan. Sikapmu yang terus menyalahkan pihak luar atas hal-hal yang kamu alami dan hadapi hanya akan menambah kecemasan dan kegelisahan. Saatnya untuk lebih terbuka dalam menyambut berbagai kemungkinan yang terjadi dalam hidup. Agar dengan demikian kamu bisa lebih siap mengantisipasi segala kemungkinan terburuk dengan lebih baik lagi.

Semoga kamu bisa menemukan kedamaian dalam hidupmu, ya. Bisa dimulai dengan mencoba untuk memperbaiki hal-hal yang disebutkan di atas.