12 Gejala Seseorang Memiliki Alergi Kerang yang Harus Disadari

Fimela Reporter diperbarui 11 Jul 2023, 18:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Sebagian anak atau orang biasanya memiliki alergi tertentu yang dapat disadari ketika sudah memberikan efek samping seperti gatal-gatal, kemerahan, bentol-bentol, dan lainnya. Alergi pada setiap orang bisa saja sama, bisa saja berbeda, tetapi biasanya dapat didiagnosa oleh dokter. Dilansir dari nhs.uk, alergi merupakan kondisi tubuh yang bereaksi terhadap sesuatu yang biasanya tidak berbahaya seperti debu, bulu, atau terhadap makanan tertentu. 

Alergi biasanya memberikan gejala ringan pada beberapa orang, tetapi juga bisa menjadi gejala serius. Alergi membuat sistem kekebalan tubuh membuat antibodi yang mengidentifikasi sehingga menimbulkan peradangan pada kulit, saluran udara, hingga sistem pencernaan. Tingkat keparahan alergi setiap orang berbeda dan sebagian besar diantaranya tidak dapat disembuhkan sehingga untuk meringankan biasanya melalui pengobatan.

Salah satu jenis alergi yaitu alergi kerang. Alergi ini merupakan respons sistem kekebalan tubuh terhadap protein pada hewan laut tertentu seperti udang, kepiting, lobster, cumi-cumi, tiram, kerang, dan siput. Beberapa orang biasanya memiliki alergi pada semua jenis hewan laut tersebut, tetapi yang lainnya hanya terhadap jenis tertentu. Umumnya, alergi ini akan menimbulkan gejala ringan gatal-gatal atau hidung tersumbat hingga parah, dilansir dari mayoclinic.org.

 

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Penyebab dan Gejala Alergi Kerang

Ilustrasi penyebab dan gejala alergi kerang. Foto: freepik.com.

Sama hal dengan alergi dan penyakit pada umumnya pasti terjadi kepada seseorang karena beberapa faktor, begitu pula dengan alergi kerang. Dilansir dari mayoclinic.org, semua alergi makanan biasanya disebabkan oleh reaksi berlebih oleh sistem kekebalan tubuh yang mendeteksi zat tidak berbahaya atau alergen terhadap beberapa makanan seperti kepiting, lobster, udang, dan lainnya. Sistem kekebalan tubuh akan menghasilkan antibodi imunoglobulin E (IgE) untuk melindungi dari alergi. Seseorang yang memiliki alergi terhadap kerang akan membuat sistem kekebalan tubuhnya melawan infeksi dan melepaskan bahan kimia seperti histamin ke dalam aliran darah sehingga akan menimbulkan beberapa gejala, seperti yang dilansir dari kidshealth.org: 

  1. Kesulitan bernapas
  2. Batuk
  3. Suara serak
  4. Sesak tenggorokan
  5. Sakit perut
  6. Muntah
  7. Diare
  8. Mata gatal, berair, atau bengkak
  9. Gatal-gatal
  10. Bintik merah
  11. Pembengkakan
  12. Penurunan tekanan darah yang menyebabkan pusing atau kehilangan kesadaran.

Namun, perlu diingat kembali bahwa setiap orang memiliki reaksi alergi yang berbeda sehingga bisa ringan seperti gatal-gatal atau gejala parah seperti anafilaksis yang memiliki beberapa gejala yang tidak terlalu parah, tetapi dapat menjadi lebih buruk dalam waktu cepat dan memungkinkan membuat seseorang kesulitan bernapas. Gejala parah anafilaksis ini jika tidak diobati juga dapat mengancam jiwa.

 

 

3 dari 3 halaman

Cara Mendiagnosis dan Menghindari Alergi Kerang

Ilustrasi Cara Mendiagnosis dan Menghindari Alergi Kerang. Foto: copyrightshutterstock/WathanyuSowong.

Mungkin kamu tidak menyadari alergi yang dimiliki. Lantas bagaimana cara mendiagnosis seseorang yang memiliki alergi kerang?

Dilansir dari my.clevelandclinic.org, alergi kerang memiliki gejala yang berbeda maka untuk mengeceknya, kamu dapat berkunjung ke rumah sakit atau penyedia layanan kesehatan untuk menjawab beberapa pertanyaan terkait gejala dan melakukan tes alergi seperti:

  • Tes tusuk kulit. Tes ini akan dilakukan dengan meletakkan setetes alergi pada kulit dan menusuknya. Lalu, ditunggu setelah 15 hingga 30 menit untuk hasil diagnosanya.
  • Tes darah. Tes ini dapat membantu mendeteksi alergi makanan tertentu. 

Setelah mengetahui diagnosis, alangkah baiknya kamu juga menghindari reaksi alergi tersebut dengan tidak mengonsumsi makanan yang berkaitan seperti kepiting, udang, lobster, dan lainnya. Selain itu, kamu juga dapat berhati-hati saat menikmati makanan laut di restoran dan tidak memasak atau mengonsumsi kerang. 

 

*Penulis: Fani Varensia