Tiger Parenting, Pola Asuh Serba Kontrol yang Berdampak Luas pada Perkembangan Anak

Nabila Mecadinisa diperbarui 11 Jul 2023, 14:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Istilah tiger parenting tentu bukanlah hal asing di dunia pola asuh anak. Tiger parenting identik dengan pola aasuh yang menggabungkan kontrol dan otoriter untuk sang buah hati. 

Dalam pola asuh ini orangtua akan mengatur apapun yang akan anak lakukan. Metode ini rupanya banyak ditetapkan di negara Asia, terutama China. 

Dalam pola asuh tiger parenting, orangtua disebut sebagai tiger parents, biasanya tiger parenting menggunakan otoritas sehingga anak mengikuti kemauan orangtua. Dalam hal ini, ada harapan yang tinggi agar dalam pola asuh yang keras ini, harapan tersebut bisa tercapai. 

 

 

2 dari 4 halaman

Ciri pola asuh tiger parenting

Ilustrasi parenting | pexels.com/@ketut-subiyanto

Para tiger parents beranggapan jika dengan pola asuh tegas maka anak mereka bisa tumbuh menjadi seseorang yang tangguh, percaya diri, sukses, dan siap hadapi masa depan. 

Adapun pola asuh yang identik dengan tiger parenting, diantaranya: 

1. Melarang anak bergaul dengan teman-temannya. 

2. Menuntut anak agar selalu mendapatkan nilai bagus dan memuaskan di segala ujian. 

3. Menghukum anak jika tidak mendapatkan nilai memuaskan dan ketika sang anak gagal. 

4. Anak menjadi tertutup karena takut kepada orangtua.

5. Pola asuh penuh ambisi. 

6. Mengenyampingkan kebahagiaan anak. 

7. Rutinitas anak yang kaku.

3 dari 4 halaman

Efek positif tiger parenting:

Ilustrasi Ibu dan Anak Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

1. Tiger parenting mampu membuat anak menjadi tangguh. 

2. Karena pola asuh yang tegas, tentu kedisiplinan jadi lebih meningkat. 

3. Sang anak bisa mengungkapkan potensi diri. 

 

Adapun efek negatif dari tiger parenting yang bisa membahayakan sang anak, yaitu:

 1. Anak menjadi depresi

2. Kehidupan sosial anak jadi terbatas. 

3. Anak akan mudah cemas dan self low-esteem. 

4. Anak sulit mengambil keputusan.

5. Anak takut berbuat salah.

 

4 dari 4 halaman

Terapkan pola asuh yang sesuai dengan karakter sang anak

Jangan samakan metode pola asuh. (Sumber foto: Pexels.com).

Oleh sebab itu, ada baiknya agar tidak menerapkan pola asuh yang satu ini dalam tumbuh kembang sang anak, kamu bisa memilih gaya parenting yang lebih menyenangkan. 

Hindari mendisiplinkan anak secara langsung saat berbuat kesalahan, luangkan waktu untuk mengenal anak, rangsang ide dan pemikiran anak, hormati privasi buah hati, dan berilah anak pilihan, sehingga mereka bisa tumbuh dewasa menjadi seseorang yang bisa mengambil keputusan. 

 

 

 

#Breaking Boundaries