Fimela.com, Jakarta Setelah hampir 3 tahun lamanya kita dihadapi oleh virus menular Covid-19, akhirnya kondisi sudah mulai pulih. Termasuk di Indonesia yang telah mencapai masa endemi, juga dicabutnya aturan memakai masker oleh pemerintah. Mengingat masa-masa awal virus ini muncul, hampir membuat seluruh sektor kehidupan terpuruk.
Untuk mengendalikan penyebaran virus, tidak sedikit negara yang menerapkan strategi pembatasan dan berikan aturan untuk tetap tinggal di rumah atau lockdown. Tujuannya adalah untuk mengurangi kontak fisik, sehingga virus Covid-19 tidak mudah menyebar. Hal ini yang membuat banyak sektor bisnis semakin jatuh akibat semua orang tidak bisa mengunjungi mall, restoran, atau toko lainnya untuk membeli barang secara langsung. Oleh alasan tersebut, banyak merek barang atau jasa yang gulung tikar karena tidak adanya konsumen yang datang.
Terlepas dari masa-masa sulit akibat pandemi Covid-19, justru ini menjadi momentum bagi Angela Stefani selaku pemilik bisnis sleepwear SOIREE. Ketika pandemi Covid-19 melanda, semua orang menghabiskan waktunya hanya berdiam diri di rumah dan tidak dianjurkan untuk bepergian. Hal ini yang menjadi potensi besar bagi Angel untuk menciptakan sesuatu yang nyaman dikenakan di rumah sekaligus menambah estetika, pilihannya tertuju pada piyama dan sarung bantal guling berbahan silk.
Visi misi terciptanya SOIREE
Beberapa tahun kebelakang ini, piyama silk tengah populer di berbagai kalangan. Piyama silk sendiri adalah baju tidur yang terbuat dari kain sutra atau bahan serupa yang dapat memberikan tampilan mewah saat dikenakan. Sesuai dengan visi dan misi Angel dalam menciptakan piyama SOIREE, ia tidak hanya ingin menawarkan kenyamanan dalam berbusana, tetapi juga estetika saat dikenakan.
“Visi misi kita dari awal, kita mau buat orang yang pakai baju tidur kita bukan hanya merasa nyaman, tapi juga merasa elegan, cantik, dan stylish walaupun hanya di rumah atau untuk tidur,” ujar Angela Stefani, owner dari SOIREE.
Angel juga menambahkan bahwa waktu istirahat adalah aspek penting dalam menjaga kesehatan fisik dan mental setelah bekerja keras seharian. Ia ingin menyediakan sesuatu yang membuat masyarakat nyaman ketika beristirahat, namun tetap terlihat siap dan bagus layaknya ingin bepergian. Oleh karena itu, diciptakanlah SOIREE untuk memenuhi kebutuhan istirahat masyarakat.
“Harga kita juga relatif tidak terlalu mahal dan masih affordable, sesuai dengan misi kita kalau kita mau memberikan “Affordable Luxury” untuk pembeli,” lanjut Angel.
Sesuai dengan pengambilan nama SOIREE yang aslinya dari bahasa Prancis namun seringkali dipakai dalam bahasa Inggris dengan arti ‘a fancy party’ yang identik dengan dunia luxury, mewah, formal, dan elegan. Dengan mengimplementasikan visi misi SOIREE, mereka menyatukan kenyamanan dengan luxury dan beauty demi membentuk harmoni indah untuk keseharian.
“Kita mau SOIREE ini bukan hanya jadi sekedar brand saja, tetapi menjadi bentuk lifestyle dengan tujuan agar orang-orang yang pakai SOIREE “Wellness” nya meningkat dan experience a next level of rest at home,” ujar Angel.
Tingkatkan kualitas tidur dengan pemilihan piyama
Bukan tanpa alasan, Angel memanfaatkan silk sebagai bahan dari piyama SOIREE karena beberapa beberapa pertimbangan. Bahan silk populer dengan tampilannya yang mewah dan disebut-sebut sebagai bahan yang mahal. Berbeda dengan piyama yang menggunakan bahan satin yang cenderung panas dan kurang nyaman dipakai di iklim Indonesia yang setiap harinya lembap dan panas.
Pilihan jatuh kepada silk atau sutra karena mereka diproduksi dari silkworm dan prosesnya yang sulit. Sayangnya, harganya cukup menggoroh kocek, sehingga banyak masyarakat yang tidak ingin menghabiskan banyak uang hanya untuk baju rumah. Berbeda dengan piyama dari SOIREE, Angel memproduksi sleepwear dengan bahan silk namun tetap dengan harga yang masuk akal.
“Bahan SOIREE ini adalah bahan gabungan, bukan 100% silk sutra, tapi juga bukan 100% satin. Jadi bahan kita khusus, propertiesnya sudah mirip silk seperti sangat halus, ada cooling effect, dan nyaman sekali dipakai. Karena bahan itu jadi kita bisa jual di harga yang memang di atas satin, tapi di bawah 100% sutra,” cerita Angel kepada tim Fimela.
Lahir di angkatan Covid-19
Hadir pada tahun 2020 silam yang di mana merupakan awal tahun Covid-19 menyerang. Angel sudah berkecimpung di dunia bisnis dan fashion sejak lama, dan SOIREE pun bukanlah bisnis pertama dan satu-satunya milik Angel. Ia memiliki bisnis pertamanya sebelum SOIREE, yaitu CHIVE yang merupakan sister brand dari SOIREE, menawarkan pakaian siap pakai dan dress untuk berbagai acara.
Keadaan memang tidak bisa diprediksi, zaman Covid-19 menjadi masa-masa sulit para pemilik bisnis seperti yang dirasakan oleh Angel. Namun ia melihat dari sisi yang berbeda dan memanfaatkan momen itu untuk membangun bisnis baru sesuai dengan kondisi masyarakat.
“Tahun 2020 waktu pandemik, penjualan CHIVE turun jauh karena jarang orang yang beli baju-baju pergi lagi karena tidak bisa keluar rumah. Saya tetap mau kerja dan usaha di bidang fashion, akhirnya saya lihat good opportunity untuk bikin merek baru yaitu baju tidur, karena orang-orang kebanyakan menghabiskan waktunya di rumah saat awal pandemik. Jadi SOIREE ini lahir di tahun 2020 akhir, sebagai sister brand CHIVE OFFICIAL, brand pertama yang saya buat." tutup Angela Stefani, owner dari SOIREE.
Angel juga menambahkan sebagai pemilik bisnis harus selalu membuat strategi dan inovasi baru demi bersaing dengan gemparan merek lain yang bermunculan. Meski saat ini masih fokus pada produk sleepwear, sarung bantal guling, dan ikat rambut silk, Angel tidak menutup kesempatan untuk melebarkan sayapnya dalam mengeluarkan produk baru. Masih banyak project selanjutnya yang akan hadir di SOIREE, salah satunya produk home & living.
Bagi sahabat Fimela yang penasaran dengan produk SOIREE, mereka telah tersedia di www.chiveofficial.com dan Shopee. Kunjungi Instagram @soiree.bychive untuk info selanjutnya.
*Penulis: Balqis Dhia
#Breaking Boundaries