5 Tips Menurunkan Tekanan Darah Secara Alami Saat Hamil

Fimela Reporter diperbarui 23 Jul 2023, 11:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Kehamilan merupakan momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh para pasangan sehingga biasanya akan sangat dijaga dengan penuh kehati-hatian. Saat seorang perempuan sedang hamil, tentu akan banyak perubahan yang dihadapinya baik fisik maupun kesehatan mentalnya. Selain itu, akan ada banyak pantangan yang juga harus diketahui dan dilakukan oleh mereka dalam menjaga kehamilannya.

Salah satunya, tekanan darah. Dilansir dari cdc.gov, beberapa perempuan dapat mengalami tekanan darah tinggi selama kehamilan. Hal tersebut, dapat membuat bayi dan ibu menjadi berisiko mengalami masalah selama kehamilan dan selama serta setelah persalinan. Namun, untuk mencegah tersebut, tekanan darah tinggi dapat dicegah dan diatasi.  

Tekanan darah tinggi biasanya akan membuat seseorang menjadi tidak enak badan dan bahkan menjadi masalah serius pada kehamilan. Oleh karena itu, kamu dapat memeriksa tekanan darah sebelum atau sedang hamil. Biasanya tekanan darah tinggi pada seseorang ditandai oleh beberapa gejala seperti pembengkakan, sakit kepala, kenaikan berat badan secara signifikan, hingga nyeri pada bagian perut. 

 

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Penyebab dan Jenis Tekanan Darah Tinggi Saat Hamil

Ilustrasi Tekanan Darah. Foto: pexels.com/Pavel Danilyuk.

Tekanan darah tinggi yang terjadi pada seorang ibu hamil perlu diketahui penyebabnya supaya kamu dapat mencari cara mengatasinya. Dilansir dari healthline.com, berikut beberapa penyebab tekanan darah tinggi saat hamil.

  • Kelebihan berat badan atau obesitas.
  • Tidak mendapatkan aktivitas fisik yang cukup. 
  • Merokok.
  • Mengonsumsi alkohol.
  • Kehamilan yang pertama kali.
  • Memiliki riwayat keluarga hipertensi terkait kehamilan.
  • Berusia di atas 25 tahun. 
  • Menderita diabetes atau penyakit autoimun tertentu. 

Setelah mengetahui penyebabnya, kira-kira apa saja jenis tekanan darah tinggi yang dapat terjadi selama kehamilan?

Biasanya seseorang yang mengalami tekanan darah tinggi terjadi sebelum kehamilan, tetapi dalam beberapa kasus lainnya, kondisinya berkembang menjadi selama kehamilan. Dilansir dari mayoclinic.org, terdapat beberapa jenis tekanan darah tinggi yang dapat terjadi selama kehamilan.

  1. Hipertensi kronis. Pada jenis ini, tekanan darah tinggi berkembang sebelum kehamilan atau selama 20 minggu pertama kehamilan dan biasanya tidak menunjukkan gejala.
  2. Hipertensi kronis dengan preeklampsia superimposed. Pada jenis ini, kondisinya akan terjadi ketika hipertensi kronis menyebabkan tekanan darah tinggi yang memburuk selama kehamilan.
  3. Hipertensi gestasional. Seseorang yang mengalami jenis ini akan memiliki tekanan darah tinggi yang berkembang setelah 20 minggu kehamilan dan dapat menyebabkan preeklampsia. 
  4. Preeklampsia. Jenis ini terjadi ketika hipertensi berkembang setelah 20 minggu kehamilan dengan ditandai kerusakan pada sistem organ lainnya seperti ginjal, hati, atau otak.
3 dari 3 halaman

Tips Menurunkan Tekanan Darah Tinggi Secara Alami Selama Hamil

Ilustrasi Tips Menurunkan Tekanan Darah Tinggi Secara Alami Selama Hamil. Foto: shutterstock.com/UvGroup.

Tekanan darah tinggi yang berisiko bagi ibu dan bayi harus segera diatasi supaya tidak menimbulkan masalah kehamilan lainnya. Dilansir dari toplinemd.com, terdapat beberapa cara yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi saat hamil secara alami.

  • Hindari Natrium. Penggunaan garam berlebih dapat meningkatkan tekanan darah. 
  • Menghilangkan stres. Salah satu cara mengurangi stres dengan melakukan pernapasan dalam, meditasi, dan yoga. Dengan melakukan hal tersebut, stres dapat berkurang dan tekanan darah dapat kembali stabil karena mengantarkan darah ke banyak sel di tubuh. 
  • Latihan atau berolahraga. Perempuan yang tidak aktif dalam berolahraga selama kehamilan dapat berisiko lebih besar terkena hipertensi. 
  • Mengonsumsi makanan yang kaya kalium seperti ubi jalar, kacang merah, pisang, kentang, tomat, dan lainnya. Selain mengatasi hipertensi, kalium yang terkandung juga menjaga keseimbangan elektrolit dan cairan selama kehamilan. 
  • Mengelola berat badan. Pastikan kamu menjaga kenaikan berat badan selama kehamilan dalam batas sehat melalui pengonsumsian makanan yang sehat dan diseimbangi dengan berolarhaga. 

 

 

 

*Penulis: Fani Varensia