Warung Mak Beng Berhasil Masuk Resto Legendaris Dunia Nomor 3 Versi TasteAtlas

Nabila Mecadinisa diperbarui 27 Jun 2023, 09:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Warung Mak Beng, salah satu restoran terkenal di Bali berhasil raih prestasi. Kali ini, Warung Mak Beng berhasil masuk peringkat nomor 3 di dunia versi TasteAtlas. Bahkan keberhasilannya mengalahkan restoran lain dari 147 negara. Berlokasi di sanur Bali, Warung Mak Beng yang identik dengan paket menu berisikan nasi, ikan goreng, dan sup kepala ikan, membuat restoran ini memiliki banyak penggemar. 

TasteAtlas merupakan platform panduan online perjalanan pengalaman untuk makanan tradisional dengan resep otentik, diulas oleh para kritikus makanan, dan berisikan artikel menarik mengenai hidangan populer. Tahun ini, TasteAtlas menobatkaan restoran legendaris kedua diduduki oleh Katz’s Delicatessen yang berlokasi di New York, Amerika Serikat. Sedangkan posisi pertama adalah Figmuller di Vienna, Italia. 

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Rasa adalah segalanya

Warung Mak Beng Bali berhasil masuk resto legendaris dunia.

"150 restoran paling legendaris: Cita Rasa bukan gimmick, selama beberapa dekade. Ini merupakan 150 hidangan yang harus Anda coba selama hidup," tulis akun resmi TasteAtlas @tasteatlas di Instagram, dikutip Sabtu (24/6/2023). 

Warung Mak Beng dididrikan sejak tahun 1941 dengan menu andalan sambak yang jadi menu khasnya. Eksis hingga hari ini, Warung Mak Beng ada di Jl. Hang Tuah No. 45, Sanur, Denpasar. Menjadi warung incaran turis lokal hingga mancanegara, selain sambak, Sahabat Fimela juga wajib mencoba sup kepala ikan dan ikan goreng. 

Kelebihan lainnya adalah, ikan yang digunakan merupakan ikan hasil tangkapan nelayan, sehingga pilihannya juga tergantung ketersediaan, mulai dari ikan tongkol, kakapm tenggiri, atau ikan lainnya.

 

3 dari 3 halaman

Tak pernah sepi pengunjung

Warung Mak Beng Bali berhasil masuk resto legendaris dunia.

Dikutip dari Liputan6.com, Hampir tiap hari tempat makan di Bali ini tidak pernah sepi pengunjung. Terutama pada musim liburan sekolah, Natal, Tahun Baru, dan hari libur. Pengunjung bahkan rela antri sampai 30 menit untuk dapat mencicipi hidangan laut satu ini.

Tempatnya yang tidak terlalu luas, tanpa AC, dan hanya kipas angin berputar dilangit–langit. Namun tidak mengurungkan niat pembeli beramai-ramai datang ke warung sederhana ini. 

Hidangan yang sudah dipesan akan disajikan dalam hitungan kurang dari 10 menit. Setiap hari restoran ini kabarnya bisa menghabiskan puluhan kilo ikan jangki untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

#Breaking Boundaries