Fimela.com, Jakarta Setiap bayi memiliki waktu pertumbuhan yang berbeda-beda, tetapi biasanya berkembang secara sama atau serupa seperti tumbuh gigi, merangkak, berdiri, hingga berjalan. Namun, sebagai orangtua, tentu penting untuk mengetahui perkembangan anaknya, terutama dalam pertumbuhan gigi bayi. Umumnya bayi akan mengalami beberapa gejala tertentu yang bisa membuatnya menjadi sakit.
Dilansir dari nhs.uk, tumbuh gigi pada semua bayi tidak sama atau berbeda. Namun, biasanya momen ini akan sangat membuat bayi menjadi rewel sehingga orangtua perlu untuk memperhatikan beberapa gejala yang ditimbulkan jika gigi bayi pertama kali muncul supaya dapat melakukan langkah tepat untuk mengatasinya.
Beberapa gejala tersebut, diantaranya:
- Gusi bayi menjadi sakit dan merah di tempat gigi tumbuh.
- Bayi memiliki suhu ringan kurang dari 38 derajat celcius.
- Bayi memiliki 1 pipi yang memerah.
- Terdapat ruam pada wajah bayi.
- Bayi akan lebih sering menggerogoti dan mengunyah banyak hal.
- Bayi akan menjadi lebih cerewet dari biasanya.
- Mereka akan kesulitan untuk mendapatkan tidur nyenyak.
Usia Berapa Gigi Bayi Tumbuh Pertama Kali?
Tumbuh gigi merupakan momen saat bayi akan mengalami pertumbuhan gigi pertamanya pada gusi. Sebagian besar bayi akan mengalami pertumbuhan gigi sekitar 6 bulan hingga 12 bulan, tetapi bisa juga lebih cepat atau lebih lambat. Paling cepat biasanya 4 bulan dengan dimulai dari dua gigi depan di bagian atas. Secara keseluruhan nantinya bayi akan memiliki 20 total gigi yang tumbuh dengan 10 pada rahang atas dan 10 pada rahang bawah, dilansir dari pampers.com.
Dilansir dari healthline.com, berikut beberapa urutan tumbuhnya gigi pada bayi.
Pada Usia 4 hingga 7 bulan, biasanya sebagian besar bayi akan mendapatkan gigi pertamanya. Namun, tak perlu khawatir jika bayi belum mendapatkan gigi pertamanya karena pertumbuhan gigi juga dapat terjadi hingga 7 sampai 9 bulan. Spesifiknya, kebanyakan bayi mulai bertumbuh gigi sejak usia 6 bulan sehingga kemungkinan besar anak akan memiliki gigi pertama dengan lengkap pada usia 3 tahun.
Walau begitu, beberapa bayi juga beresiko lahir dengan gigi. Hal tersebut, membuat para orangtua untuk lebih memperhatikan anaknya supaya tidak tersedak. Selain itu, beberapa bayi juga dapat bertumbuh gigi lebih awal biasanya dengan gejala yang diberikan pada usia 2 hingga 3 bulan. Umumnya, gigi bayi akan muncul dua pada bagian bawah terlebih dahulu dan diikuti empat gigi pada bagian atas, tetapi kembali pada kondisi bayinya.
Namun, berdasarkan usia bulanan bayi, berikut gigi yang dimiliki mereka:
- Usia 11 bulan, bayi akan memiliki 4 gigi.
- Usia 15 bulan, bayi akan memiliki 8 gigi.
- Usia 19 bulan, bayi akan memiliki 12 gigi.
- Usia 23 bulan, bayi akan memiliki 16 gigi.
Jika hingga 18 bulan anak belum memiliki gigi sebaiknya kamu mengeceknya ke dokter karena terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan keterlambatan pertumbuhan gigi pada anak seperti:
- Malnutrisi.
- Kekurangan vitamin.
- Tiroid yang kurang aktif.
Cara Merawat Gigi Bayi
Merawat gigi bayi merupakan hal yang penting karena akan digunakan mereka untuk mengunyah makanan dan berbicara dengan benar. Oleh karena itu, dilansir dari betterhealth.vic.gov.au, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mulut anak.
- Sejak lahir. Bersihkan mulut dan gusi bayi dengan menggosok atau mengelapnya menggunakan kain lembut.
- Saat sikat gigi pertama. Pastikan bayi menggosok gigi dua kali sehari dengan sikat gigi yang lembut dan air biasa.
- Usia 12 bulan. Ajak anak untuk kunjungan pertama ke dokter gigi.
- Usia 18 bulan. Tambahkan pasta gigi rendah fluoride seukuran kacang polong kepada anak dan ajarkan untuk memuntahkan pasta gigi supaya tidak tertelan.
- Usia 2 ½ tahun. Mulai untuk membersihkan sela-sela gigi anak.
- Usia 4-5 tahun. Ajarkan anak untuk menyikat giginya sendiri.
- Usia 6 tahun. Kamu dapat mengganti pasta gigi anak menjadi pasta gigi dewasa dan pastikan anak tidak menelannya atau dimuntahkan serta membilasnya.
- Usia 8 tahun. Izinkan anak untuk menyikat dan membersihkan gigi tanpa pengawasan, tetapi tetap melanjutkan pemeriksaan giginya secara teratur.
*Penulis: Fani Varensia