Pentingnya Authoritative Parenting dalam Pembentukan Kepribadian Anak

Fimela Reporter diperbarui 02 Okt 2024, 14:22 WIB

Fimela.com, Jakarta Pola asuh yang baik dan benar akan membangun kepribadian anak yang bertanggung jawab dan mandiri. Setiap orangtua memiliki dinamika unik yang berbeda-beda. Mereka menggunakan pendekatan dan pengendalian yang bervariatif dalam membimbing anak. Mengutamakan kebutuhan dan perkembangan anak adalah kunci dari pola asuh anak yang efektif. 

Seringkali kita melihat orangtua sedang memarahi anaknya di sebuah mall ataupun jalanan. Ini merupakan salah satu dari bentuk pola asuh mereka. Penting untuk memerhatikan pemilihan pola asuh anak, hal ini akan berdampak terhadap perkembangan sosial, emosional, dan perilaku mereka. Seorang psikolog perkembangan asal Amerika, Diane Baumrind, mengklasifikasikan pola asuh menjadi empat macam, yaitu Authoritarian, Authoritative, Permissive, dan Neglectful. Salah satunya yang paling efektif dan banyak diterapkan oleh orangtua adalah authoritative parenting atau pola asuh otoritatif. 

Jenis authoritative parenting kerap disebut sebagai pola asuh yang paling baik. Mereka mengedepankan rasa suportif dan mendengarkan sudut pandang anak tanpa mengurangi batasan tegas. Anak-anak yang dibesarkan dengan authoritative parenting dapat membentuk kepribadian yang patuh. Ada sejumlah karakteristik orangtua yang dianggap sebagai authoritative parenting. Apakah kamu salah satunya?

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Karakteristik Authoritative Parenting

Authoritative parenting menggabungkan kedisiplinan dengan dukungan terhadap anak. (unsplash.com/@timmossholder)

Pada dasarnya, authoritative parenting melibatkan keseimbangan antara kehangatan dan pengawasan yang ketat. Orangtua yang menerapkan pola asuh ini menaruh harapan yang tinggi terhadap anak-anaknya, namun juga tak henti-henti memberikan pengertian dan dukungan. Mereka mendorong kemandirian, mengutamakan komunikasi terbuka, serta memberikan aturan yang jelas.

Bisa dikatakan authoritative parenting sebagai pola didik yang mementingkan perkembangan anak sehat baik secara emosional maupun sosial. Melansir dari American Psychological Association, ada beeberapa karakteristik orangtua dengan pola asuh otoritatif, meliputi:

  • Menerapkan kedisiplinan yang tinggi
  • Selalu bersikap konsisten ketika aturan dilanggar
  • Mendengarkan pendapat anak
  • Mendorong anak untuk bersikap mandiri
  • Menunjukkan rasa suportif dan dukungan
  • Memberikan anak kehangatan dan perhatian
  • Tidak menggunakan kekerasan atau ancaman

 

3 dari 4 halaman

Bagaimana Cara Menerapkannya

Ikatan batin antara orangtua dengan anak berpengaruh besar pada perkembangan anak. (unsplash.com/@jurienh)

Terkadang memanglah sulit menenangkan anak ketika sedang dalam kondisi marah dan tidak nurut. Sebagian orangtua mungkin mengatasi situasi tersebut dengan sebuah omelan atau intonasi bicara yang tinggi, justru ini akan membuat anak semakin membangkang. Berbeda halnya dengan menerapkan authoritative parenting. Hal ini bisa sangat membantu untuk menyeimbangkan kedisiplinan anak dengan pengendalian emosi yang baik. Lakukan beberapa cara berikut untuk menjadi orangtua otoritatif. 

Membangun hubungan emosional dengan anak

Kedekatan orangtua dengan anak memiliki sejumlah manfaat untuk keharmonisan keluarga. Dengan memberikan anak perhatian, kasih sayang, dan dukungan, akan menciptakan ikatan emosional yang kuat. Hal ini dapat membangun kepribadian anak yang patuh di kemudian hari. 

Libatkan pendapat anak

Authoritative parenting populer dengan keterlibatan pendapat dan sudut pandang anak pada proses pertumbuhannya. Ini yang menjadikan pola asuh otoritatif diterapkan oleh sebagian besar orangtua. Luangkan waktu untuk berdiskusi dan mendengarkan isi hati anak, serta tunjukkan perhatian dan minat terhadap penjelasan mereka. Ini penting dilakukan untuk membangun rasa saling menghargai dan saling percaya dalam sebuah keluarga.

4 dari 4 halaman

Menetapkan Batasan dan Aturan yang Jelas

Menetapkan aturan yang jelas dapat membangun rasa kepatuhan anak. (unsplash.com/@jessicalewiscreative)

Meskipun penting mendengarkan pendapat anak, namun bukan berarti harus selalu dituruti. Ini akan menjadikan anak dengan kepribadian yang manja dan mudah emosi ketika kemauannya tidak terpenuhi. Perlu berikan batasan yang jelas dan konsisten kepada anak. Batasan ini disesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan anak. Selain itu, pastikan mereka mengerti akan konsekuensi yang didapat jika melanggar. 

Dorong tanggung jawab dan sikap mandiri anak

Selaras dengan sebelumnya, ini termasuk manfaat dari menerapkan authoritative parenting. Menetapkan aturan pada anak akan membangun sikap kemandirian mereka. Hal ini menjadi momen penting untuk mereka memiliki sifat tanggung jawab sesuai dengan tingkat kemampuan. Ajari anak untuk menerima konsekuensi dari setiap tindakan yang dilakukan, sehingga mereka bisa belajar dari kesalahannya dengan baik. 

Menjadi contoh yang baik

Anak-anak adalah peniru yang hebat. Sejak kecil, anak selalu mengikuti apa yang ia dengar dan lihat dari perilaku orangtuanya. Mereka akan tumbuh besar sesuai dengan apa yang diajarinya sedari dini. Hal ini menunjukkan bahwa sebagai orangtua harus memberikan contoh yang baik dengan menerapkan nilai-nilai yang ingin diberikan kepada si kecil. Sehingga nantinya mereka akan berkembang menjadi seseorang sesuai dengan harapan. 

 

*Penulis: Balqis Dhia.

 

#Breaking Boundaries