Fimela.com, Jakarta Muntah dan demam adalah gejala yang paling umum dialami oleh anak-anak. Menjadi penyebab umum terbanyak alasan orangtua membawa anaknya ke dokter. Kedua kondisi tersebut bisa menjadi gejala yang parah jika tidak ditangani dengan baik. Anak akan semakin lesu dan lemas jika terus-terusan mengeluarkan isi perutnya. Hal ini bisa menjadi tanda-tanda dari gejala penyakit tertentu.
Suhu tinggi pada anak bisa sangat mengkhawatirkan, tetapi ini bukanlah sesuatu yang harus dipusingkan. Demam berarti tubuh anak sedang melawan infeksi dan bekerja sebagaimana harusnya. Jika muntah dan demam datang bersamaan, mungkin ini bisa menjadi pertanda dari penyakit tertentu. Saat anak sakit, mereka sangat rentan terjadinya muntah. Melansir dari laman Healthdirect, banyak faktor yang menyebabkan anak bisa muntah, salah satunya Gastroenteritis Virus atau yang kerap disebut dengan flu perut. Ini adalah penyakit umum yang bisa menyebabkan rasa mual, muntah, diare, dan kram perut.
Sebagai orangtua, pasti rasanya begitu menyakitkan melihat sang buah hati sedang berjuang menahan rasa sakit di tubuhnya. Sebaik mungkin jangan merasa panik, sebab anak akan lebih rewel jika ibunya terlihat khawatir. Berikan mereka pertolongan pertama ketika mereka muntah dan demam dengan penuh perhatian dan ketenangan. Simak penyebab dan cara mengatasinya di bawah ini.
What's On Fimela
powered by
Faktor-faktor pendukung anak muntah dan demam
Beberapa penyebab anak muntah umumnya tidaklah berbahaya, namun akan berisiko buruk apabila timbul gejala-gejala lainnya. Ada yang akan berlangsung dalam jangka pendek, sementara beberapa merasakan jangka panjang. Namun, sebagian besar anak muntah disebabkan karena beberapa kondisi sebagai berikut:
- Gastroenteritis, semacam flu perut yang disebabkan karna adanya infeksi sistem pencernaan akibat virus dan bakteri. Flu ini bisa memicu datangnya rasa mual, diare, dan demam pada anak.
- Keracunan makanan juga bisa menyebabkan anak muntah dan demam. Gejala yang akan dirasakan hampir mirip dengan Gastroenteritis, bahkan terkadang bisa lebih parah. Biasanya ini terjadi karena banyaknya kuman yang tumbuh pada makanan.
- Infeksi saluran kemih, ini sangat umum terjadi pada anak kecil. Gejala yang diberikan kerapkali tidak terlalu nyata, bisa berupa demam, lemas, sakit saat buang air kecil, dan urinnya berbau.
- Meningitis, sejeni infeksi dan pembengkakan yang terjadi pada otak dan sumsum tulang belakang. Anak yang terkena meningitis biasanya akan timbul gejala seperti muntah, demam, sakit kepala, hingga badan terasa kaku. Bisa berakibat fatal jika tidak tertangani dengan baik.
- Radang usus buntu, biasanya menyebabkan rasa nyeri yang tajam di sekitar perut bagian kanan bawah. Gejala akan diperkuat dengan rasa nyeri ketika bergerak, mual, hingga muntah.
Pertolongan pertama anak muntah dan demam
1. Ukur suhu anak
Sebelum memberikan anak pengobatan atau perawatan khusus, ukur suhu mereka terlebih dahulu menggunakan termometer rektal untuk pengukuran lebih akurat. Melansir dari laman WebMD, demam terjadi ketika suhu badan sudah berada di angka rektal 100,4 F. Namun jangan khawatir, suhu badan di angka tersebut masih dalam kondisi tidak berbahaya. Berbeda lagi jika anak memiliki riwayat kejang disertai dengan muntah secara berkala.
2. Jangan berikan anak makanan padat
Banyak ahli dan dokter yang tidak menyarankan untuk mengonsumsi makanan padat setelah muntah. Hal ini dilakukan untuk memberikan jeda waktu pada perut usai mengeluarkan semua isinya. Oleh karena itu, hindari pemberian makanan pada anak secara langsung guna memberikan istirahat pada sistem pencernaan. Apabila kondisi anak sudah lebih tenang dan membaik, boleh berikan mereka camilan kecil atau sayuran sedikit demi sedikit.
3. Siapkan air minum di samping
Anak-anak lebih bisa mentolerir cairan dibandingkan makanan padat. Mereka tidak akan nafsu untuk makan, melainkan merasa dehidrasi akibat cairan yang telah dikeluarkannya saat muntah. Berikan anak air putih secara berkala dalam porsi yang kecil terlebih dahulu. Tambahkan porsi air putih apabila kondisi mereka kian membaik dan terlihat sudah lebih bertenaga. Perlu diingat untuk hindari minuman yang mengandung banyak gula dan soda, sebab akan memicu timbulnya masalah lain.
4. Tetap tenang, biarkan anak istirahat
Ketika anak sakit, biarkan mereka istirahat selama beberapa waktu. Hal ini akan membantu mereka untuk mengosongkan perutnya, sehingga akan menghilangkan keinginan anak untuk muntah. Istirahat juga membantu mereka untuk tetap tenang dan mengalihkan rasa sakitnya. Meskipun orangtua kerapkali khawatir akan anaknya yang sedang sakit, namun penting bagi mereka untuk tetap tenang.
*Penulis: Balqis Dhia.
#Breaking Boundaries