Fimela.com, Jakarta Gaya parenting setiap orangtua tentu berbeda-beda. Ada banyak hal yang membuat pemahaman setiap orangtua dalam mendidik anak itu berbeda. Faktor parenting bisa dipengaruhi oleh lingkungan, negara, pola pikir, pengalaman, dan lainnya. Gaya parenting di Indonesia dengan di Jepang juga tentu berbeda.
Dilansir dari familylifeshare.com, budaya parenting di Jepang menjadikan rasa kebersamaan di antara orang tua sebagai hal terpenting untuk menyediakan jaringan pengaman saat anak-anak berada jauh dari rumah. Orangtua di Jepang cenderung tidak mendorong pemikiran mandiri, tetapi mendorong kemandirian dengan cara lain seperti berjalan ke sekolah tanpa orangtua.
Selain itu, sikap menghormati orangtua juga menjadi pelajaran yang diajarkan kepada anak-anak Jepang tanpa memandang status dalam masyarakat sehingga mereka diajarkan untuk membungkuk di hadapan orang yang lebih tua sebelum meminta bantuan. Budaya parenting Jepang juga menghormati privasi sebagai norma sehingga tidak akan membicarakan hal yang terjadi dengan anak atau keluarga kecuali kepada orang yang dipercayai.
Budaya Parenting Jepang
Anak-anak di Jepang sudah diajarkan berperilaku yang baik sejak usia dini sehingga saat berusia lima tahun mereka sudah tahu bagaimana cara berperilaku baik secara pribadi maupun di depan umum. Dilansir dari asoothingliving.com, ada lima pilar utama gaya parenting orang Jepang.
Hubungan Ibu-Anak
Orangtua perempuan secara alami merupakan pengasuh dalam keluarga. Selama tahap awal mengasuh anak, hubungan antara ibu dan anak akan menjadi kunci dalam pembentukan perilaku anak ke depan. Oleh karena itu, seorang ibu biasanya akan berusaha untuk mengembangkan ikatan yang kuat dengan anak sejak bayi sehingga saat beranjak dewasa mereka akan sangat mencintai ibunya dan tidak memiliki rasa ingin menentang.
Orangtua sebagai role model
Anak tentu akan menjadikan orangtuanya menjadi role modelnya sehingga apa yang dilakukan dan dicontohkan oleh orangtua akan diikuti oleh anak. Oleh karena itu, memimpin dengan memberi contoh merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk membesarkan anak. Selain itu, orangtua Jepang juga cepat untuk meminta maaf, memperbaiki perilakunya, dan menunjukkan kepada anak apa yang seharusnya dilakukan oleh mereka. Dengan memiliki keberanian dan krerendahan hati untuk mengakui sebagai orangtua juga dapat salah dapat menjadi cara yang bagus untuk mendidik anak.
Perhatian Orangtua
Orangtua Jepang selalu memberikan perhatian ekstra pada emosi anak-anak dengan tidak mengabaikan perasaan mereka, tetapi mendengarkan dan membiarkan anak bercerita atau bersantai untuk meluapkan perasaannya sehingga orangtua dapat membantu anak dalam memproses emosi secara efektif dan mengembangkan sikap positif saat berinteraksi.
Keluarga menjadi tempat pertama
Beberapa keluarga Jepang mengambil beberapa aturan dengan sangat serius seperti seorang ibu yang memutuskan untuk membesarkan anak tanpa pengaruh karena menurutnya hal tersebut merupakan cara terbaik untuk melakukannya. Namun, balik lagi setiap orangtua memiliki gaya parenting yang berbeda dan dapat disesuaikan sehingga yang menjadi kunci dalam membesarkan anak adalah percaya diri dan disiplin serta rumah dapat menjadi tempat yang aman bagi setiap anggota keluarga untuk merasakan kehangatan, keamanan, dan rasa memiliki yang mendalam.
Pengasuhan komunal
Budaya pengasuhan Jepang juga memungkinkan adanya pengasuhan komunal bagi orangtua yang membutuhkan seseorang untuk menjaga anaknya ketika dirinya sedang menjalankan beberapa tugas. Lalu, ketika anak berperilaku buruk selama pengasuhan berjalan, pengasuh diizinkan untuk memberikan disiplin yang sesuai dengan kamu.
*Penulis: Fani Varensia