Fimela.com, Jakarta Ketika kamu memilih produk skincare, mungkin kamu sering mendengar atau membaca bahan "cetearyl alcohol". Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah apakah cetearyl alcohol aman digunakan dalam produk perawatan kulit? Simak penjelasan dibawah ini ya sahabat Fimela.
Dilansir dari Healthline, cetearyl alcohol sebenarnya bukanlah alkohol yang bersifat mengeringkan atau menyebabkan iritasi seperti alkohol biasa. Melainkan, bahan yang berasal dari minyak kelapa atau minyak kelapa sawit, dan merupakan kombinasi dari Cetyl Alcohol dan Stearyl Alcohol. Bahan ini sering digunakan sebagai bahan pengemulsi, pengental, dan pelembut dalam produk skincare dan kosmetik.
Salah satu alasan mengapa cetearyl alcohol banyak digunakan pada produk skincare adalah karena sifatnya yang tidak menyebabkan iritasi pada kulit. Bahan ini cenderung tidak menimbulkan reaksi alergi atau peradangan pada sebagian besar individu sehingga aman untuk digunakan pada kulit normal hingga kering.
Selain itu, cetearyl alcohol juga dapat memberikan manfaat bagi kulit. Dilansir dari National Institutes of Health (NIH), bahan ini memiliki sifat emolien, yang membantu menjaga kelembaban kulit dengan membentuk lapisan pelindung yang lembut. Hal ini lah yang membuatnya menjadi bahan yang baik untuk produk skincare pelembab atau moisturaizer.
What's On Fimela
powered by
Kandungan yang tidak cocok dipadukan dengan cetearyl alcohol
Namun, penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki jenis kulit yang berbeda-beda. Beberapa individu dengan kulit sensitif atau rentan terhadap reaksi alergi mungkin dapat mengalami iritasi ringan saat menggunakan produk yang mengandung cetearyl alcohol. Jika kamu memiliki riwayat kulit sensitif atau alergi, sebaiknya melakukan tes patch terlebih dahulu sebelum menggunakan produk yang mengandung bahan ini.
Secara umum, cetearyl alcohol juga dapat dicampur dengan berbagai bahan lain dalam formulasi kosmetik. Namun, ada beberapa bahan yang mungkin tidak cocok dipadukan dengan cetearyl alcohol, tergantung pada jenis dan kondisi kulit individu. Beberapa contoh bahan yang mungkin tidak cocok dengan cetearyl alcohol diantaranya asam salisilat, retinol, asam glikolat, atau parfum yang kuat.
Dilansir dari Cosmetic Ingredient Review (CIR), bahan-bahan seperti asam salisilat, asam glikolat, atau retinol dapat memiliki efek pengelupasan kulit yang kuat. Sehingga apabila menggunakan produk yang mengandung cetearyl alcohol dan juga mengandung bahan pengelupasan kulit yang kuat, seperti peeling kimia atau produk retinol yang kuat, ada kemungkinan kulit akan menjadi terlalu kering atau teriritasi.
Pentingnya melakukan konsultasi dengan dokter kulit
Secara keseluruhan, cetearyl alcohol adalah bahan yang umum dan aman digunakan dalam produk perawatan kulit dan rambut. Selain itu, cetearyl alcohol juga memberikan manfaat pelembap dan membantu menjaga kelembapan alami kulit dan rambut.
Namun, setiap individu mungkin memiliki sensitivitas yang berbeda, jadi penting untuk selalu membaca label inggredients untuk memastikan produk skincare yang kamu pilih memiliki kandungan yang sesuai dengan jenis kulitmu. Apabila kamu merasa ragu dan bingung dalam memilih skincare yang tepat, kamu bisa melakukan konsultasi dengan dokter kulit untuk mendapatkan saran yang tepat.
*Penulis: Amelia Septika