Fimela.com, Jakarta Semua orang tentu memiliki tingkat kecerdasannya masing-masing yang dapat diasah dengan melakukan beberapa hal tertentu, termasuk permainan asah otak. Tak hanya itu, kecerdasan seseorang juga dapat dipengaruhi dari makanan yang dikonsumsinya. Kecerdasan memiliki beberapa jenis, salah satunya kecerdasan emosional. Setiap orang memerlukan jenis kecerdasan ini, terutama orang dewasa.
Biasanya banyak orang yang akan mudah terpancing emosi dan tidak dapat mengendalikan emosinya sehingga akan melakukan atau mengeluarkan perkataan yang akan hanya membuat suasana semakin ricuh. Oleh karena itu, setiap orang dewasa perlu meningkatkan kecerdasan emosional. Dilansir dari verywellmind.com, kecerdasan emosional merupakan kemampuan untuk memahami, menafsirkan, menunjukkan, mengontrol, mengevaluasi, dan menggunakan emosi untuk berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain secara efektif dan konstruktif.
Setiap orang memerlukan kemampuan untuk dapat mengekspresikan dan mengendalikan emosi dalam menanggapi emosi dan membentuk komunikasi yang lebih baik dengan orang lain. Beberapa ahli juga berpendapat bahwa kecerdasan emosional lebih penting daripada IQ dalam mencapai kesuksesan dalam hidup.
What's On Fimela
powered by
Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosi pada Orang Dewasa
Pentingnya kecerdasan emosional dalam memelihara hubungan yang penting dengan orang-orang disekitar dan membatasi efek negatif dengan mengenali pola emosi serta mengembangkan strategi untuk melawan perasaan yang tidak membantu membuat setiap orang perlu meningkatkan kecerdasan emosional. Berikut beberapa langkah yang dilakukan Sahabat Fimela untuk meningkatkan kecerdasan emosi pada orang dewasa.
1. Lebih sadar diri
Setiap orang perlu menyadari emosi dan respons emosional dirinya terhadap orang-orang di sekitarnya seperti mengetahui waktu merasa cemas atau marah sehingga kamu tahu cara memproses dan mengkomunikasikan perasaan tersebut dengan cara yang lebih baik. Selain itu, dalam meningkatkan kesadaran, kamu juga dapat melihat hal dan penyebab timbulnya rasa emosi yang kuat, dilansir dari indeed.com.
2. Mengenali perasaan orang lain
Selain melakukan refleksi diri, mengukur bagaimana cara orang lain memandang perilaku dan komunikasi kamu juga perlu dilakukan. Salah satunya melalui cara menyesuaikan pesan yang disampaikan dengan cara kamu diterima. Namun, jika kamu masih ragu, kamu dapat bertanya kepada orang lain bagaimana perasaan mereka sehingga dengan hal tersebut akan menunjukkan bahwa kamu memprioritaskan reaksi mereka.
3. Berkomunikasi dengan jelas
Memiliki keterampilan komunikasi yang kuat seperti mengetahui apa yang harus dikatakan atau disampaikan kepada siapa dan kapan menjadi hal yang penting untuk kecerdasan emosional dan membangun hubungan yang kuat.
4. Manfaatkan keterampilan mendengarkan secara aktif
Dilansir dari inc.com, orang yang memiliki kecerdasan secara emosional akan mendengarkan penjelasan terlebih dahulu daripada menunggu giliran berbicara karena mereka akan selalu memastikan untuk paham akan apa yang telah disampaikan sebelum menanggapi. Selain itu, mereka juga akan memperhatikan detail percakapan nonverbal untuk mencegah kesalahpahaman.
5. Berlatih cara mempertahankan sikap positif
Orang yang memiliki kecerdasan secara emosional juga akan memiliki kesadaran akan suasana hati orang-orang di sekitarnya sehingga mereka akan menjaga sikapnya dan tahu apa yang harus dilakukan untuk tetap mendapatkan hari yang baik serta pandangan yang optimis.
6. Manfaatkan keterampilan kepemimpinan
Seseorang yang cerdas secara emosional biasanya juga memiliki keterampilan kepemimpinan yang sangat baik sehingga mereka memiliki standar yang tinggi untuk diri sendiri supaya dapat memberi contoh yang dapat diikuti orang lain. Selain itu, mereka juga inisiatif dan memiliki keterampilan dalam pengambilan keputusan serta pemecahan masalah.
7. Mudah didekati dan mudah bergaul
Biasanya orang yang cerdas secara emosional dianggap mudah untuk didekati karena senyuman dan kehadirannya yang positif serta pemanfaatan keterampilan sosialnya sehingga dapat terhubung dengan siapapun di sekitar mereka. Selain itu, mereka juga tahu cara bagaimana berkomunikasi dengan jalan karena keterampilan interpersonalnya.
*Penulis: Fani Varensia