Fimela.com, Jakarta Pemeriksaan pada saluran pencernaan, kini telah tersedia metode terkini yaitu teknologi kapsul endoskopi. Alat ini merupakan metode tanpa rasa sakit.
Dr. dr. Tjahjadi Robert Tedjasaputra, Sp.PD-KGEH, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Gastroenterologi Hepatologi RS Siloam Lippo Village menerangkan bahwa kapsul endoskopi adalah prosedur pemeriksaan endoskopi yang dilakukan dengan menggunakan sebuah kapsul yang berisi kamera dan lampu kecil yang dikonsumsi oleh pasien.
Jangka waktu aktifnya kapsul tersebut bisa mencapai 12 (dua belas) jam di dalam tubuh. Kapsul tersebut dapat mengambil gambar dari bagian usus dan mengirimkannya ke penerima sinyal di luar tubuh untuk dianalisis oleh dokter. “Prosedur ini biasanya digunakan untuk memeriksa usus halus, karena bagian tersebut adalah bagian yang sulit dijangkau dengan endoskopi konvensional” ujar dr. Robert.
Lebih lanjut lagi, dokter lulusan Subspesialis Konsultan Gastroenterologi Universitas Indonesia ini menyebutkan bahwa tujuan utama dari kapsul endoskopi adalah untuk membantu mendiagnosis kelainan pada saluran pencernaan, seperti:
1. Lesi dan polip: kapsul endoskopi dapat membantu dokter dalam menemukan lesi dan ulserasi pada saluran pencernaan yang sulit dijangkau oleh endoskopi konvensional.
2. Crohn's disease dan colitis ulseratif (IBD): kapsul endoskopi juga dapat membantu dokter dalam mendiagnosis kembali penyakit Crohn, yakni suatu kondisi peradangan kronis pada saluran pencernaan.
3. Tumor: kapsul endoskopi dapat membantu menemukan tumor pada saluran pencernaan yang sulit dijangkau pada usus halus.
What's On Fimela
powered by
Apa Fungsi Kapsul Endoskopi?
Selain tujuan yang disebutkan di atas, kapsul endoskopi merupakan metode yang nyaman untuk pemeriksaan saluran pencernaan yang memungkinkan pasien melakukan aktivitas normal saat menjalani prosedur ini, tanpa memerlukan anestesi dan intervensi bedah. Prosedur Penggunaan Kapsul EndoskopiAda beberapa tahapan yang perlu dilakukan oleh pasien sebelum diberikan kapsul endoskopi.
Pertama, pasien harus berpuasa selama kurang lebih 6 (enam) jam sebelum prosedur dilakukan. Kedua, kapsul endoskopi ditelan oleh pasien dan akan melewati saluran pencernaan dan bekerja mengambil gambar dari bagian dalam usus pasien. Beberapa jam kemudian setelah kapsul masuk ke dalam tubuh, pasien akan dimonitor oleh penerima sinyal yang bertugas mengambil gambar.
Tahap terakhir adalah pembuangan kapsul secara alami saat pasien buang air besar. Biasanya pasien dapat mengeluarkan kapsul endoskopi saat buang air besar antara 2 (dua) sampai 3 (hari) setelah kapsul tersebut ditelan.
“Prosedur ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan memakan waktu sekitar 10 (sepuluh) jam atau lebih untuk monitor, tergantung pada bagian tubuh yang diperiksa terutama di bagian usus halus,” ungkap dr. Robert.
Teknis Pembacaan Hasil Penggambaran Kapsul Endoskopi
Pembacaan hasil dari kapsul endoskopi akan dilakukan oleh dokter dengan menggunakan komputer yang berfungsi untuk memproses dan menganalisis gambar yang diambil dari alat penerima sinyal yang diselempangkan pada badan pasien.
Alat penerima sinyal ini akan dihubungkan ke komputer yang dilengkapi dengan perangkat lunak khusus untuk memproses gambar yang diambil oleh kapsul. Dokter akan menilai hasil kapsul endoskopi untuk mencari tanda-tanda kelainan, seperti luka, peradangan, polip, atau tumor.
Hasil kapsul endoskopi yang sudah dianalisis kemudian digunakan dokter untuk menentukan diagnosis yang akurat dan membantu dalam perencanaan pengobatan yang lebih tepat. Keunggulan Penggunaan Kapsul EndoskopiDalam upaya pemeriksaan, pasien yang mengalami masalah pada pencernaan mempunyai beberapa keunggulan yang dimiliki oleh kapsul endoskopi antara lain:
1. Non-invasif: kapsul endoskopi adalah prosedur non-invasif yang nyaman dan tidak memerlukan anestesi atau intervensi bedah.
2. Menghindari risiko infeksi: kapsul endoskopi tidak memerlukan alat yang dimasukkan ke dalam tubuh, sehingga dapat menghindarkan risiko infeksi.
3. Hasil yang akurat: kapsul endoskopi dapat mengambil gambar dari bagian yang sulit dijangkau, endokopi konvensional dengan akurat.
4. Efek samping: efek samping dari penggunaan kapsul endoskopi tergantung pada kondisi pasien dan sifatnya sementara. Namun, beberapa efek samping yang mungkin terjadi seperti rasa mual, muntah, atau sulit buang air besar.
Seperti halnya prosedur medis lainnya, terdapat risiko dengan penggunaan kapsul endoskopi, seperti masalah pada usus yang tersumbat. Oleh karena itu, sebelum melakukan prosedur kapsul endoskopi, pasien sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan informasi yang lebih tepat mengenai kondisi dan risiko yang mungkin terjadi.
Pada pasien dengan riwayat sakit jantung atau memiliki implan tertentu di dalam tubuh, sebaiknya pasien memberitahu dokter terlebih dahulu sebelum menjalani prosedur kapsul endoskopi. Meskipun kapsul endoskopi adalah prosedur yang relatif aman, namun beberapa faktor klinis harus diperhatikan sebelum melakukan prosedur ini.