Fimela.com, Jakarta Setiap perempuan berhak memilih metode kontrasepsi yang sesuai untuk dirinya, baik untuk menjaga kesehatan maupun mengendalikan kehamilan. Saat ini, ada beragam jenis kontrasepsi yang aman digunakan dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan individu.
Dengan memahami pilihan yang tersedia, perempuan dapat membuat keputusan yang tepat dalam merencanakan keluarga dan melindungi diri mereka. Berikut ini adalah beberapa jenis kontrasepsi yang aman dan efektif untuk perempuan:
1. Pil Kontrasepsi
Dilansir dari Healthline, pil kontrasepsi merupakan salah satu metode kontrasepsi paling umum dan efektif. Pil ini mengandung hormon estrogen dan progestin yang menghentikan ovulasi dan mencegah kehamilan. Penting untuk dipahami bahwa pil kontrasepsi ini tersedia dalam berbagai dosis, sehingga kamu perlu melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk menentukan jenis pil yang cocok denganmu.
2. IUD (Intrauterine Device)
IUD adalah alat kecil yang dimasukkan ke dalam rahim oleh dokter yang bertujuan untuk mencegah sperma bertemu dengan sel telur atau menghambat keberhasilan kehamilan di rahim. Biasanya, IUD tersedia dalam dua tipe, yaitu IUD hormonal dan non-hormonal.
What's On Fimela
powered by
Perbedaan IUD hormonal dan IUD non-hormonal
Dilansir dari Planned Parenthood, IUD hormonal merupakan jenis kontrasepsi yang mengandung hormon progesteron atau progestin yang dilepaskan secara perlahan ke dalam rahim. Hormon ini bekerja dengan mencegah ovulasi (pelepasan sel telur) sehingga tidak ada sel telur yang tersedia untuk dibuahi, menebalkan lendir di serviks sehingga lebih sulit bagi sperma untuk mencapai sel telur, serta membuat lapisan rahim menjadi tipis sehingga tidak kondusif bagi kehamilan.
Sementara itu, IUD non-hormonal merupakan jenis kontrasepsi yang dilapisi dengan tembaga. Tembaga pada IUD menyebabkan perubahan kimia dalam rahim yang mencegah sperma bergerak melakukan pembuahan dengan mengganggu pergerakan dan fungsi normal sperma.
Pemilihan antara IUD hormonal atau non-hormonal biasanya didasarkan pada preferensi dan kebutuhan individu. IUD hormonal sering digunakan untuk mengurangi gejala menstruasi yang berat atau untuk keperluan medis lainnya, sementara IUD non-hormonal cocok bagi mereka yang ingin menghindari penggunaan hormon atau memiliki sensitivitas terhadap hormon.
3. Implan Kontrasepsi
Dilansir dari Mayo Clinic, implan kontrasepsi adalah alat kecil yang ditanamkan di bawah kulit lengan atas. Implan ini mengeluarkan hormon progestin untuk mencegah ovulasi dan membuat lendir serviks lebih kental. Metode ini sangat efektif dan dapat bertahan selama tiga hingga lima tahun.
4. Kontrasepsi Suntik
Kontrasepsi suntik adalah metode yang melibatkan suntikan hormon progestin setiap tiga bulan. Suntikan ini mencegah ovulasi dan membuat lendir serviks menjadi lebih kental. Kontrasepsi jenis ini cenderung lebih aman dan efektif untuk cegah kehamilan.
5. Kontrasepsi Barrier
Kontrasepsi barrier merupakan jenis kontrasepsi yang berbentuk kondom, diafragma, atau spons kontrasepsi yang efektif mencegah sperma mencapai sel telur. Jenis kontrasepsi ini aman digunakan karena tidak melibatkan hormon serta dapat melindungi dari infeksi menular seksual.
6. Metode Fertilitas Siklik
Metode ini biasanya melibatkan pemantauan siklus menstruasi dan menghindari hubungan seksual saat periode subur. Selain itu, metode ini juga membutuhkan pemahaman yang baik tentang siklus menstruasi dan komitmen dalam mengikuti aturan.
Demikian jenis kontrasepsi yang aman untuk perempuan. Setiap perempuan memiliki kebutuhan dan preferensi yang berbeda, sehngga pilihan kontrasepsi yang aman dapat disesuaikan dengan keadaan individu.
*Penulis: Amelia Septika