7 Cara Membantu Balita untuk Melatih Keseimbangan dan Koordinasi

Fimela Reporter diperbarui 12 Jul 2023, 09:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Sudah menjadi tanggung jawab dan tugas orangtua untuk mendukung dan mendorong tumbuh dan kembangnya anak sejak lahir dengan berbagai cara mulai dari melatih dari permainan atau alat untuk mengasah otak anak hingga pada makanan yang dapat mendukung perkembangannya. Setiap anak juga memiliki perkembangan yang berbeda-beda.

Dilansir dari webmd.com, bayi berusia 6 hingga 13 bulan akan mulai belajar merangkak. Lalu, 9-12 nantinya bayi akan mulai menarik diri hingga akhirnya berusia 8-18 bulan, mereka akan mulai berjalan untuk pertama kalinya. Tentu menuju proses tersebut,, bayi memerlukan bantuan orangtuanya dalam membantunya berlatih berjalan dan melatih keseimbangannya. Walaupun bayi juga dapat menggunakan alat untuk melatih ia berjalan, tetapi juga perlu pengawasan dari orangtua. 

Namun, berbeda dengan berjalan, dalam melatih keseimbangan, kamu perlu membantu mereka karena pada dasarnya keseimbangan yang baik berarti seseorang dapat menahan tubuh dengan stabil saat berdiri, bergerak, hingga duduk tanpa terjatuh. Tentu semua itu juga memerlukan koordinasi sebagai kemampuan untuk menggerakkan dua bagian tubuh atau lebih pada waktu yang bersamaan dengan lancar dan efisien, dilansir dari activeforlife.com.

 

 

2 dari 3 halaman

Cara Membantu Balita untuk Melatih Keseimbangan dan Koordinasi

Ilustrasi Cara Membantu Balita untuk Melatih Keseimbangan dan Koordinasi. Foto: copyright freepik.com.

Seorang balita biasanya masih memerlukan bantuan orang di sekitarnya untuk membantunya dalam melatih keseimbangannya. Oleh karena itu, sebagai orangtua kamu dapat melakukan beberapa hal berikut untuk membantu anak dalam melatih keterampilan keseimbangan dan koordinasinya, dilansir dari childdevelopment.com.

  1. Tingkatkan perhatian pada tugas dan kewaspadaan untuk mendukung respon cepat saat anak kehilangan keseimbangan.
  2. Melakukan pengajaran mekanik secara eksplisit. 
  3. Memperkuat otot-otot pusat tubuh untuk memberikan stabilitas tubuh yang lebih besar. 
  4. Menyederhanakan tugas anak untuk berkonsentrasi hanya pada satu gerakan dalam satu waktu hingga saatnya anak siap menggabungkan beberapa gerakan sekaligus.
  5. Meningkatkan kekuatan otot untuk memungkinkan kontrol otot yang lebih baik untuk kecepatan dan arah gerakan.
  6. Meningkatkan daya tahan otot untuk meningkatkan jangka waktu anak dalam menjaga keseimbangan dan koordinasi.  
  7. Meningkatkan pemrosesan sensorik untuk memastikan tubuh dalam menerima dan menafsirkan pesan yang benar dari otot dalam hal posisinya, hubungannya satu sama lain, kecepatan gerakannya, dan seberapa besar kekuatan yang digunakannya.
3 dari 3 halaman

Kegiatan yang Dapat Membantu Meningkatkan Keseimbangan dan Koordinasi

Ilustrasi Kegiatan yang Dapat Membantu Meningkatkan Keseimbangan dan Koordinasi. Foto: unsplash.com/Nathan Dumlao.

Tak hanya beberapa cara berikut, kamu juga dapat menerapkan kegiatan berikut pada anak dalam meningkatkan keseimbangan dan koordinasi yang dilansir dari childdevelopment.com

  1. Berjalan di atas permukaan yang tidak stabil seperti bantal, bean bag, atau selimut di lantai. Dengan melakukan hal tersebut, membuat tubuh bekerja keras untuk mempertahankan posisi tegak.
  2. Bermain ayunan atau permainan yang bergerak seperti tangga panjat. Dengan melakukan permainan tersebut, otot akan dipaksa tubuh untuk bekerja lebih keras.
  3. Bermain gerobak berjalan. Dengan cara anak berjalan menggunakan kedua tangan mereka, sementara orangtua mengangkat kaki anak dari lantai. Hal tersebut, dapat membuat otot bekerja lebih keras untuk menjaga keseimbangan tubuh.
  4. Berenang yang membuat tubuh harus bekerja melawan resistensi air. 
  5. Berlutut tanpa tangan yang menyentuh lantai dapat membuat tubuh berusaha untuk mempertahankan keseimbangannya.
  6. Melakukan hopscotch membuat anak harus mengubah pola gerakan secara cepat dalam frekuensi yang banyak. 
  7. Permainan batu loncatan dengan lompatan besar dapat menantang keseimbangan anak.
  8. Sepeda dan skuter. Kedua aktivitas tersebut mengharuskan anak untuk melakukan penyesuaian postur tubuh dalam menjaga keseimbangannya. 

 

 

 

*Penulis: Fani Varensia