Fimela.com, Jakarta Setiap pasangan tentu memiliki target jumlah anak yang dimilikinya, sebagian dari mereka mungkin ingin memiliki anak secukupnya seperti sepasang atau 2-3 anak, tetapi sebagian lainnya mungkin ingin memiliki anak yang banyak karena ngerasa banyak anak banyak rezeki. Biasanya bagi mereka yang membatasi untuk jumlah memiliki anak akan mulai melakukan sterilisasi.
Kini sterilisasi dapat dilakukan tidak hanya pada perempuan, tetapi juga dapat dilakukan pada pria yang biasanya disebut dengan vasektomi. Dilansir dari nhsinform.scot, vasektomi merupakan operasi kecil yang dapat menghentikan laki-laki untuk bisa membuat seorang perempuan menjadi hamil. Nantinya melalui proses vasektomi ini, tabung yang membawa sperma dari testis pria ke penis akan dipotong atau disegel dengan bius lokal selama 15 menit.
Dengan proses operasi kecil tersebut, berguna untuk mencegah sperma mencapai cairan mani karena tidak akan ada sperma di dalam air mani sehingga sel telur wanita tidak dapat dibuahi. Namun, pria tetap melakukan ejakulasi. Dilansir dari my.clevelandclinic.org, tingkat kegagalan vasektomi sangat rendah dan kini telah menjadi metode pengendalian yang aman serta sukses selama bertahun-tahun.
What's On Fimela
powered by
Manfaat Vasektomi
Kini vasektomi telah menjadi metode pengendalian kelahiran yang aman memiliki beberapa manfaat seperti yang dilansir dari plannedparenthood.org:
- Vasektomi sangat efektif. Vasektomi bersifat permanen sehingga menjadi salah satu jenis kontrasepsi yang paling efektif untuk mencegah kehamilan.
- Vasektomi sangat nyaman. Vasektomi yang membuat sperma tidak lagi ada di air mani cukup membuat kamu dan pasangan tidak perlu repot untuk melakukan cara lain untuk mencegah kehamilan.
- Vasektomi dapat membuat kehidupan seks menjadi lebih baik. Vasektomi merupakan KB yang tidak perlu diperhatikan saat akan berhubungan seks sehingga kamu tidak perlu mengkhawatirkan kehamilan. Vasektomi juga tidak akan memberikan dampak pada hormon atau dorongan seksual.
Efek Samping Vasektomi
Walaupun sangat bermanfaat bagi pencegahan dan pengendalian kehamilan, tetapi vasektomi juga memiliki efek samping yang diantaranya dilansir dari medicalnewstoday.com.
Efek samping jangka pendek
- Sakit. Setelah melakukan vasektomi, seseorang mungkin akan merasakan nyeri atau tekanan di skrotum atau area panggul. Selain itu, seseorang yang baru kelar melakukan vasektomi juga harus pantang berhubungan seks sampai rasa sakitnya hilang.
- Infeksi. Setelah melakukan vasektomi, terkadang beberapa orang juga dapat mengalami infeksi yang menyebabkan rasa sakit dan bengkak hebat sehingga perlu menggunakan resep antibiotik dari dokter untuk mengatasi gejala infeksi bakteri.
- Pendarahan. Pendarahan yang berlebih selama atau setelah operasi dapat meningkatkan rasa sakit.
- Kehamilan. Perlu waktu sekitar 3 bulan agar air mani bisa bebas dari sperma sehingga seorang perempuan masih dapat hamil jika melakukan hubungan setelah melakukan vasektomi.
- Bengkak. Pembengkakan dan iritasi pada skrotum dapat terjadi bahkan pada beberapa kasus, skrotum dapat terlihat memar atau berubah warna.
Efek samping jangka panjang:
- Rekanalisasi. Hal ini terjadi ketika vas deferens tumbuh kembali untuk membuat sambungan baru sehingga dapat membuat vasektomi membalikkan dirinya sendiri dan sperma dapat kembali masuk ke air mani serta membuat seseorang menjadi subur kembali.
- Vasektomi gagal.
- Penyesalan dan ketidakpastian karena masih menginginkan anak.
- Kanker. Resiko seseorang terkena kanker setelah melakukan vasektomi sangat kecil.
- Penurunan fungsi seksual. Vasektomi tidak mempengaruhi fungsi seksual kecuali ketika mengalami cedera selama prosedur atau mengalami sindrom nyeri pasca vasektomi.
*Penulis: Fani Varensia