Fimela.com, Jakarta Apakah kamu pernah merasa penasaran dengan gaya hidup berbasis tumbuh-tumbuhan alias nabati? Barangkali kamu pernah menyaksikan film-film dokumenter seperti The Game Changers dan melihat atlet-atlet yang berkomitmen dengan diet nabati membuat dirimu tergerak untuk menjelajahi jalan ini? Mungkin kamu tidak terlalu yakin bagaimana memulainya?
Berlawanan dengan apa yang dipikirkan khalayak umum, diet berbasis nabati sebetulnya tidaklah sebegitu menyeramkan. Sebaliknya, justru pola makan seperti ini dapat dipenuhi dengan pilihan-pilihan makanan yang lezat dan sehat. Selain itu, manfaat-manfaat kesehatan bagi siapa pun yang menjalankan gaya hidup ini juga begitu banyak sampai-sampai para ahli juga menyarankannya untuk pencegahan kanker.
Menurut Julie Bach, pendiri Wellness for Cancer, diet berbasis nabati dapat memainkan peran utama dalam pengobatan dan pencegahan kanker karena diet ini kaya akan antioksidan dan fitokimia.
“Saya bukan penyintas kanker tetapi saya mengalami kehilangan di keluarga saya karena kanker. Maka dari itu, saya berusaha sebaik mungkin untuk menjalankan gaya hidup berbasis nabati dan membagikan pengetahuan tentang ini dan juga praktik-praktik hidup sehat lainnya untuk menurunkan risiko saya,” tutur Julie tentang pengalamannya. “Bagi mereka yang menjalankan pengobatan kanker, diet berbasis nabati juga dapat mengatasi gejala-gejala seperti mual dan lelah.”
Julie menambahkan bahwa banyak kanker yang memerlukan sekitar 10 tahun atau lebih untuk tumbuh berkembang, sehingga penting sekali bagi kita untuk memperhatikan apa saya yang kita makan sehari-hari untuk mencegah kanker atau menghentikannya sebelum kembali muncul. Julie menjelaskan kebiasaan-kebiasaan makan yang bebas-kanker biasanya berpusat pada gizi nabati – dengan kata lain: sayur-sayuran dilihat sebagai lauk utama dan bukan makanan tambahan.
Manfaat diet berbasis sayuran
“Ini merupakan perubahan sepenuhnya dari pola pikir bahwa daging atau protein menjadi yang
utama di piring kita. Rumah Sakit El Camino merekomendasikan ½ sayur-sayuran dan buah-
buahan, ¼ protein tanpa lemak, dan ¼ padi-padian,” imbuhnya.
Diet-diet berbasis sayur-sayuran tinggi akan serat alami dan ini terbukti dapat mengurangi risiko
kanker dan memoderasi level insulin.
“Kendati tidak ada pilihan diet yang benar-benar menjamin seseorang tidak akan terkena
kanker, mengurangi daging dan lebih fokus ke sayur-sayuran dapat mengurangi risiko kanker,”
ujar Julie.
Gaya hidup berbasis nabati meliputi makanan-makanan utuh yang diproses secara minimal dan
berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti buah-buahan, sayur-sayuran, padi-padian, kacang-
kacangan, dan biji-bijian. Pola makan seperti ini memiliki banyak manfaat, termasuk:
● Memperbaiki fungsi jantung: Makanan-makanan berbasis tumbuh-tumbuhan secara
alami rendah lemak jenuh dan trans yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Diet berbasis nabati telah terbukti dapat merendahkan tekanan darah dan level
kolesterol, sehingga menurunkan risiko penyakit jantung.
● Kesehatan pencernaan lebih baik: Makanan-makanan berbasis tumbuh-tumbuhan
tinggi akan serat. Hal ini menjaga kesehatan sistem pencernaan dan mencegah
sembelit. Serat juga menghidupi bakteri baik di perut kamu, sehingga mikrobiome yang
baik pun tetap terjaga.
● Menurunkan risiko kanker-kanker tertentu: Diet berbasis tumbuh-tumbuhan kaya
akan antioksidan dan fitokimia yang telah terbukti memiliki zat-zat yang melawan
kanker. Studi-studi menunjukkan bahwa orang-orang yang menekuni pola makan
berbasis nabati dapat menurunkan risiko kanker-kanker tertentu seperti kanker
payudara dan kanker usus.
● Berat badan yang ideal: Pola makan berbasis tumbuh-tumbuhan dapat mendukung
upaya untuk memperbaiki berat badan. Makanan-makanan nabati cenderung lebih
rendah kalori dan kaya akan serat dibandingkan makanan-makanan hewani. Ini dapat
membuat kamu merasa lebih kenyang dan tidak akan makan terlalu berlebihan.
● Keberlanjutan lingkungan: Diet berbasis nabati lebih memiliki dampak yang baik
terhadap lingkungan apabila dibandingkan dengan produk-produk makanan yang
berasal dari hewan. Peternakan hewan merupakan kontributor utama terhadap emisi
gas dan penggundulan hutan, dan diet berbasis tumbuh-tumbuhan dapat menurunkan
jejak karbon kamu.
Banyak manfaat
Menekuni pola makan berbasis tumbuh-tumbuhan memberikan banyak sekali manfaat dan ini
berperan penting dalam menjalankan gaya hidup yang aktif. Makanan-makanan berbasis nabati
secara alami kaya akan vitamin, mineral, dan serat, yang kesemua ini dapat memperbaiki
kesehatan secara holistik dan juga meningkatkan tingkat kebugaran. Selain itu, makanan-
makanan berbasis nabati juga seringkali rendah kalori dan lemak jenuh, dan ini merupakan
pilihan yang mumpuni untuk menjaga berat badan ideal dan menurunkan risiko terkena
penyakit-penyakit kronis.
Makanan-makanan nabati juga dapat memberikan “bahan bakar” untuk aktivitas-aktivitas yang
membutuhkan kebugaran. Karbohidrat, yang dapat ditemukan di makanan-makanan nabati
seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan padi-padian, merupakan sumber tenaga utama bagi
tubuh saat kita berolahraga. Mengonsumsi diet berbasis tumbuh-tumbuhan dapat menjamin kamu punya karbohidrat yang cukup di dalam tubuh kami untuk menekuni gaya hidup yang
aktif.
Pangan-pangan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan juga dapat membantu pemulihan tubuh
setelah berolahraga. Banyak makanan-makanan nabati yang kaya akan antioksidan, yang
dapat mengurangi peradangan dan mempercepat pemulihan. Contohnya, jus ceri asam terbukti
dapat mengurangi nyeri otot dan mempercepat pemulihan tubuh setelah berolahraga.
Bicara tentang menjaga kondisi tubuh kita supaya tetap sehat dan bahagia, tentunya semua
orang tahu kalau pola makan yang seimbang adalah kunci utamanya. Tapi, kamu tahu tidak
kalau memilih makanan-makanan nabati yang kaya akan nutrisi bisa menyeumbangkan level-
level acid-alkaline dan menjaga keharmonisan tubuh dengan iklim tropis di Indonesia?
“Belum lagi, makanan-makanan nabati yang kaya nutrisi juga membantu keseimbangan
hormon-hormon penting dalam tubuh seperti endorphin dan kortisol,” tutur Chef Tantra dari
Fivelements Retreat Bali.
“Dan jangan lupa bonusnya yaitu keberlanjutan – makanan-makanan berbasis nabati tidak akan
terbuang sia-sia. Setiap bahan dapat diproses menjadi makanan yang enak dan bahkan sisa-
sisanya dapat dijadikan kaldu sayur yang bercita rasa sedap. Masih ada sisa? Itu juga dapat
digunakan sebagai pupuk yang kaya akan nutrisi untuk tanaman selanjutnya,” ujar Chef Tantra.
Tidak ada yang salah, bukan?
Sangat wajar apabila banyak orang yang merasa menjalankan gaya hidup berbasis tumbuh-
tumbuhan cukup mengerikan. Untungnya, kita hidup di zaman di mana banyak sekali cara
untuk membantu siapa pun untuk memulainya. Sakti Dining Room, bagian dari Fivelements
Retreat Bali, retret kesehatan yang berbasis lingkungan yang sudah memenangkan
penghargaan, menawarkan hidangan-hidangan berbasis nabati yang lezat dan terbuat dari
bahan-bahan yang organik dan berasal dari produk lokal…. Yang tentunya tetap menggugah
selera.
Berikut ini adalah beberapa tips untuk kamu yang baru mau memulai:
1. Mulai dari yang kecil-kecil dulu: Alih-alih mengubah diet kamu 100 persen dalam
semalam, mulailah dengan menambahkan makanan-makanan nabati ke dalam
santapan-santapan kamu. Misalnya, kamu bisa mengganti daging merah dengan
kacang-kacangan atau tahu untuk tumis-tumisan, atau tambahkan sayur-sayuran ke
piring pastamu.
2. Fokus ke makanan-makanan utuh: Ketika memilih makanan-makanan nabati, pilihlah
makanan-makanan yang diproses secara minimal seperti buah-buahan, sayur-sayuran,
padi-padian, dan kacang-kacangan. Makanan-makanan ini kaya akan nutrisi yang
memberikanmu energi dan nutrisi yang dibutuhkan untuk gaya hidup aktif.
3. Bereksperimenlah dengan rasa-rasa: Makanan-makanan nabati dapat memiliki cita
rasa yang lezat dan memuaskan perut. Mulailah bereksperimen dengan bumbu-bumbu
dan rempah-rempah untuk menambah variasi dan rasa ke dalam makanan-makanan
kamu. Jangan takut untuk mencoba hal-hal yang baru dan mengubah sedikit kebiasaan
kamu.
4. Rencanakan dari awal: Merencanakan makanan-makanan dan kudapan-kudapan
kamu sejak awal dapat memastikan kamu mencapai kebutuhan nutrisi dan juga
memastikan pola makan kamu tidak membosankan. Cobalah menyiapkan makanan-
makanan kamu saat akhir pekan dan siapkan makanan kecil untuk sehari-hari untuk
memastikan kamu selalu punya pilihan yang sehat.
5. Cari bimbingan: Kalau kamu merasa kewalahan atau tidak yakin harus memulai dari
mana, pertimbangkan untuk mencari bimbingan dari ahlinya. Banyak restoran, seperti
Sakti Dining Room TM at Fivelements Retreat Bali, yang akan dengan senang hati
membimbing siapa pun yang ingin memulai gaya hidup berbasis nabti. Kamu juga dapat
membaca bahan-bahan daring seperti blog atau akun-akun sosial media untuk inspirasi
dan tips-tips.
Kesimpulannya? Mengadopsi makanan-makanan berbasis nabati ke dalam diet kamu dapat
memberikan banyak manfaat untuk gaya hidup yang aktif, tetapi bukan berarti ini harus
membuatmu takut atau kewalahan. Ambilah langkah-langkah yang bertahap tetapi pasti untuk
mengutamakan makanan-makanan utuh, bereksperimen dengan rasa, merencanakan dari
awal, dan mencari bimbingan, supaya transisi kamu untuk menjalankan gaya hidup berbasis
nabati ini lebih lancar.
#Breaking boundaries