Fimela.com, Jakarta Apakah kamu pernah mendengar istilah ADHD? Dilansir dari Healthline, Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah kondisi neurobiologis yang umum terjadi pada anak-anak dan dapat berlanjut hingga masa remaja dan dewasa. Kondisi ini memengaruhi fungsi eksekutif otak, termasuk kemampuan mengendalikan perhatian, impulsivitas, dan hiperaktivitas.
Anak-anak dengan ADHD seringkali tampak tidak dapat diam, gelisah, dan bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu. Hal ini tentunya menjadi tantangan besar bagi orangtua dalam mengasuh dan mendidik anak. Berikut ini adalah tanda-tanda anak ADHD yang harus diketahui, agar orangtua dapat memberikan perhatian dan dukungan yang tepat kepada anak-anak dengan kondisi ini.
1. Hiperaktif dan impulsif
Dilansir dari National Institute of Mental Health (NIMH), anak-anak dengan ADHD cenderung sangat aktif dan sulit untuk ditenangkan. Mereka seringkali terlihat gelisah, bergerak terus-menerus, dan sulit duduk diam. Mereka juga cenderung bertindak secara impulsif tanpa mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan mereka.
2. Sulit fokus
Anak-anak dengan ADHD sering mengalami kesulitan dalam mempertahankan fokus dan perhatian pada tugas atau aktivitas. Mereka dapat teralihkan dengan mudah oleh rangsangan eksternal dan sulit mengikuti petunjuk atau instruksi.
3. Kesulitan mengatur waktu
Anak-anak dengan ADHD mungkin mengalami kesulitan dalam mengatur waktu atau jadwal pribadi mereka. Tak hanya itu, mereka juga seringkali sulit untuk memulai atau menyelesaikan tugas, serta mengalami kesulitan dalam mengatur barang-barang pribadi mereka.
4. Kurangnya daya ingat
Anak-anak dengan ADHD sering mengalami kesulitan dalam mengingat informasi yang penting, seperti instruksi atau detail tugas. Mereka juga mungkin sering kehilangan barang-barang pribadi mereka atau sering lupa melakukan tugas-tugas harian.
Strategi yang tepat untuk membantu anak ADHD
Setelah mengenali tanda-tanda ADHD pada anak, penting untuk mencari bantuan profesional seperti dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Disamping itu, orangtua juga memiliki peran penting dalam mendukung anak ADHD. Berikut ini adalah beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh orangtua untuk membantu anak ADHD:
- Membuat jadwal rutin dan struktur yang jelas
- Memberikan petunjuk dan instruksi yang jelas dan konkret
- Memberikan pujian dan penghargaan atas perilaku yang baik
- Menggunakan metode pengelolaan perilaku yang positif dan konsisten
- Mendukung lingkungan belajar yang terorganisir dan minim gangguan
Dilansir dari American Academy of Pediatrics (AAP), mendidik anak dengan ADHD membutuhkan pendekatan yang spesifik dan pemahaman yang mendalam. Selain memberikan perhatian dan dukungan yang tepat, ada juga beberapa hal yang sebaiknya dihindari oleh orangtua saat mendidik anak dengan ADHD. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Menghindari hukuman yang berlebihan
Anak dengan ADHD cenderung memiliki tantangan dalam mengendalikan perilaku impulsif. Menggunakan hukuman fisik atau hukuman yang terlalu keras dapat memperburuk kecemasan dan menimbulkan dampak negatif pada perkembangan anak. Oleh karena itu, sebaiknya orangtua memberikan penguatan positif dan pengaturan batasan yang jelas.
2. Menjauhi pembandingan dengan anak lain
Membandingkan anak dengan anak lain yang mungkin tidak memiliki tantangan yang sama hanya akan menimbulkan rasa rendah diri dan menurunkan kepercayaan diri anak. Sebaiknya orangtua menghindari pembandingan anak dengan anak lain dan fokuslah pada kemajuan dan prestasi mereka sendiri.
Hal yang harus dihindari oleh orangtua dalam mendidik anak ADHD
3. Menghindari penekanan yang berlebihan pada kesalahan
Anak dengan ADHD sering mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas atau mengendalikan impulsif. Mengkritik atau menyoroti kesalahan mereka secara berlebihan hanya akan meningkatkan rasa frustrasi dan kecemasan. Oleh karena itu, sebaiknya orangtua memberikan dorongan positif, pujian, dan dukungan untuk mereka khususnya ketika anak melakukan hal-hal yang baik.
4. Menghindari lingkungan yang berlebihan
Anak dengan ADHD cenderung sensitif terhadap rangsangan eksternal. Menciptakan lingkungan yang tenang, teratur, dan terstruktur dapat membantu mereka tetap fokus dan mengurangi stres.
5. Menghindari pengabaian kebutuhan fisik dan emosional
Anak dengan ADHD membutuhkan perhatian, kasih sayang, dan dukungan emosional yang konsisten. Dalam hal ini, penting bagi orangtua untuk tidak mengabaikan kebutuhan mereka baik hal asupan nutrisi maupun waktu berkualitas bersama. Selain itu, orangtua juga penting untuk mendengarkan anak berbicara sehingga dapat menjaga keseimbangan antara perawatan fisik dan perhatian emosional anak.
Setiap anak ADHD memiliki karakter yang unik, sehingga pendekatan yang dilakukan dapat bervariasi. Namun, penting untuk diingat bahwa ADHD bukanlah akibat dari kurangnya disiplin atau kegagalan orangtua dalam mendidik anak, melainkan kondisi neurobiologis yang memengaruhi cara otak mereka bekerja. Dengan pemahaman, pengakuan, dan dukungan yang tepat, anak-anak dengan ADHD dapat mengatasi tantangan mereka dan mencapai potensi mereka.
*Penulis: Amelia Septika.