Fimela.com, Jakarta Awal berdirinya sejak 2015, Firda tidak selalu membuka bisnis merajutnya tersebut karena melihat tidak adanya pesanan sehingga membuatnya memutuskan untuk menutup bisnisnya sementara selama kurang lebih 1 hingga dua bulan lamanya. Namun, saat pesanan dan permintaan kembali datang, Firda kembali membuka bisnisnya. Firda sang owner sejak awal juga hanya merintis bisnisnya secara sendiri tanpa bantuan tim atau orang lain.
Hal tersebut, didorong dengan kesukaannya pada bidang seni dan hobinya merajut serta keinginannya memiliki bisnis sendiri yang dapat berdampak baik untuk orang di sekitarnya membuat Firda akhirnya memutuskan mendirikan Teras Firda. Sebelum dibangunnya Teras Firda, Firda juga sudah menjual produk rajutannya sejak SMP yaitu bando rajut dan tempat pensil rajut saat SMA.
Pemilihan nama Teras Firda sendiri memiliki filosofi bagi ownernya tersendiri, teras sendiri memiliki makna sebagai permulaan dari dibangun bisnisnya, hal ini sejalan dengan seseorang yang ingin memasuki rumah, tentu akan memasuk teras terlebih dahulu, sedangkan Firda sendiri memang diambil dari nama ownernya yaitu Firda Aromanti Ayunia.
Produk Pertama Teras Firda
Dari sebelum berdirinya Teras Firda hingga saat ini, Firda mengaku bahwa dirinya masih melakukan segala pekerjaan merajutnya sendiri. Walaupun sempat dibantu temannya selama 1-2 bulan, tetapi untuk saat ini Firda sudah kembali menjalankan bisnisnya sendiri dan hanya dibantu satu orang admin saja yang mengurus pesanan.
Mengawali produk pertamanya sebagai brand Teras Firda, ia membuat selimut bayi atas permintaan para pelanggannya. Dari situlah, Firda semakin melihat bahwa banyaknya ibu-ibu yang tertarik pada produk rajutan sehingga dengan adanya peluang tersebut, akhirnya ia memutuskan untuk mulai membuat sepatu bayi dan berkembang hingga boneka, tas, dan lainnya.
Pengerjaannya yang bersifat fleksibel juga menjadikan Firda merasa senang menjalani bisnisnya ditambah pemenuhan custom atau request-an para pembelinya tentang apa yang mereka imajinasikan membuat produknya hingga kini sudah lebih dari 50 macam produk yang telah dijualnya dengan beragam inspirasi yang dilihatnya melalui sosial media dan akhirnya dituangkan sendiri melalui konsep mix and match dalam produknya. Namun, untuk pembuatan produk seperti jaket, Firda yang membuat polanya sendiri.
Pandemi Ternyata Tidak Seburuk itu
Pandemi yang melanda membuat Teras Firda sempat tidak mendapatkan penghasilan selama 3 hingga 4 bulan. Namun, saat pandemi berjalan pada bulan 6 hingga 7 yang mengharuskan semua orang menggunakan masker, Teras Firda kembali mendapatkan order-an pembuatan connector masker rajutan yang dapat menyentuh angka 450 buah per bulannya. Dari situ, Firda merasa pandemi memang berdampak buruk pada awalnya, tetapi ternyata juga sangat membawa rezeki bagi Teras Firda.
Firda berharap kedepannya, bisnisnya dapat menjalankan visi misinya sejak awal yaitu membuat orang-orang di sekitarnya memiliki penghasilan yang sesuai dengan harapan mereka. Selain itu, ia juga ingin membuka lapangan kerja bagi ibu-ibu sehingga dari rumah juga dapat menghasilkan pendapatan melalui merajut. Firda juga ingin produk UMKM dalam negeri bisa go internasional dan lebih bisa mengekspor ke luar negeri serta tentunya Teras Firda semakin berkembang.
“Tetap sama kayak visi misi utama pingin bikin orang-orang di sekitar saya itu punya penghasilan yang sesuai dengan harapan mereka gitu. Saya jadi ingin buka lapangan kerja buat orang-orang, terutama ibu-ibu tuh supaya dapat bekerja dari rumah denganbisa ngerajut dan ga perlu ikut saya ke kantor atau ke toko tinggal dari rumah aja. Ingin memberdayakan orang-orang sekitar. Inginnya lagi produk UMKM dalam negeri itu bisa ke luar negri, bisa di ekspor ke luar negeri, memang ada tapi ga banyak, ingin berkembang lagi,” ujar Firda, Owner Teras Firda.
*Penulis: Fani Varensia