Fimela.com, Jakarta Sejak lahir setiap orang tentu sudah memiliki kecerdasan alami masing-masing yang berbeda satu sama lain. Ada beberapa orang yang dikaruniai kecerdasan yang tinggi sehingga biasanya akan terlihat dari perkembangan yang lebih cepat sejak bayi. Kecerdasan yang dimiliki setiap orang juga perlu diasah sejak kecil seperti bermain permainan asah otak.
Namun, seiring berjalannya waktu, kecerdasan telah berkembang hingga memunculkan Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI). Dilansir dari investopedia.com, Kecerdasan buatan mengacu pada simulasi kecerdasan manusia dengan heuristik kode perangkat lunak. Biasanya kecerdasan ini juga merupakan kemampuan untuk merasionalisasi dan mengalami tindakan yang memiliki peluang terbaik untuk mencapai tujuan tertentu.
Selain itu, kecerdasan buatan juga mengacu pada simulasi atau perkiraan kecerdasan manusia dalam sebuah mesin dengan tujuan untuk pembelajaran, penalaran, dan persepsi yang ditingkatkan komputer. Sejauh ini, kecerdasan buatan telah digunakan di berbagai industri mulai dari kuangan hingga kesehatan. AI sendiri memiliki dua sifat yaitu lemah dan kuat, untuk yang lemah, AI akan cenderung berorientasi pada satu tugas, sedangkan AI yang kuat menjalankan tugas yang lebih kompleks dan mirip manusia.
Tipe-Tipe Kecerdasan Buatan
Kecerdasan buatan yang bermanfaat bagi bidang industri memiliki beberapa jenis, diantaranya yang dilansir dari investopedia.com:
- AI reaktif. Kecerdasan ini menggunakan algoritme untuk mengoptimalkan keluaran berdasarkan sekumpulan masukan seperti AI pemain catur. AI pemain catur merupakan sistem reaktif yang mengoptimalkan strategi terbaik untuk memenangkan permainan. Biasanya AI reaktif cenderung statis sehingga tidak dapat belajar atau beradaptasi dengan situasi baru sehingga akan menghasilkan output yang sama dengan input identik.
- Memori terbatas AI. Tipe ini dapat beradaptasi dari pengalaman masa lalu untuk memperbarui dirinya sendiri berdasarkan pengamatan atau data baru. Seringkali, jumlah pembaruan terbatas (sesuai dengan namanya) sehingga panjang memorinya relatif pendek.
- Theory of mind AI. AI ini sepenuhnya bersifat adaptif dan memiliki kemampuan luas untuk belajar dan mempertahankan pengalaman masa lalu. Bot obrolan tingkat lanjut yang dapat lulus tes Turing termasuk dalam tipe AI ini.
- AI yang sadar diri. Tipe kecerdasan ini sadar akan keberadaannya mereka sendiri. Berdasarkan ranah fiksi ilmiah, beberapa ahli meyakini bahwa AI tidak akan pernah menjadi sadar atau hidup.
Keunggulan Kecerdasan Buatan
Tentu dengan teknologi yang dimilikinya, kecerdasan buatan memiliki banyak manfaat atau keunggulan dari AI diantaranya yang dilansir dari forbes.com.
- Mengurangi kesalahan manusia. Komputer yang mendukung AI dapat membuat nol kesalahan jika diprogram dengan benar. Selain itu, juga menghemat waktu dan sumber daya serta membantu mencapai hasil yang akurat dan efisien.
- Mengotomatiskan tugas dan proses yang berulang. AI memungkinkan untuk otomatisasi tugas menonton yang rutin di berbagai bidang seperti pengumpulan data, entri data dan lainnya.
- Lancar dalam menangani big data karena memiliki semua keterampilan dan algoritme untuk memproses serta membuat kesimpulan dari data besar dalam waktu yang sangat singkat.
- Memfasilitasi pengambilan keputusan cepat karena pengumpulan wawasan yang andal dan berharga dalam waktu yang cepat.
- Membantu dalam menangani pertanyaan pelanggan yang rutin dan sederhana.
- Melakukan tugas beresiko dan berbahaya dengan efisien seperti penambangan batubara, eksplorasi laut, dan lainnya.
- Membantu dalam meningkatkan proses dan alur kerja. AI membantu perusahaan bekerja lebih efisien, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan pendapatan.
- Membantu dalam aplikasi medis karena dapat terlibat langsung dalam aplikasi dan perawatan kesehatan.
- Ketersediaan waktu yang penuh karena sistemnya yang dapat diakses kapan pun diperlukan pada waktu tertentu.
*Penulis: Fani Varensia