Allergy Awareness Week: Mengenal Kaitan Alergi Susu Sapi dengan Stunting

Fimela Reporter diperbarui 19 Jun 2023, 18:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Anak-anak adalah harapan masa depan kita, dan sebagai orangtua kita bertanggung jawab untuk memastikan bahwa mereka tumbuh dan berkembang dengan baik. Salah satu aspek penting dalam memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak adalah memberikan asupan nutrisi yang seimbang.

Dalam hal ini, susu memberikan peran penting dalam memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh anak serta mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Hal ini dikarenakan susu mengandung sejumlah nutrisi penting yang diperlukan tubuh dalam fase pertumbuhan, seperti protein, kalsium, vitamin D, vitamin B12, dan zat besi.

Dilansir dari Healthline, susu juga memiliki sejumlah manfaat yang baik untuk tubuh anak diantaranya yakni meningkatkan kekuatan otot, mendukung fungsi otak, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, serta memperkuat tulang dan gigi anak. Salah satu alternatif sumber gizi yang dapat membantu mengoptimalkan tumbuh kembang anak yakni susu sapi. 

Namun, pada kenyataannya tidak semua anak dapat mentoleransi protein yang terkandung pada susu sapi, sehingga memicu reaksi berlebih dari sistem kekebalan tubuh. Kejadian ini sebagian besar terjadi pada kelompok anak yang alergi pada susu sapi.

Berdasarkan data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Indonesia mengalami angka kejadian alergi susu sapi sekitar 2-7,5%, dengan kasus tertinggi terjadi pada usia awal kehidupan. Beberapa hasil studi terkini menyatakan bahwa ketidakcukupan asupan nutrisi pada anak ASS dapat berpotensi menyebabkan stunting. Hal ini tentunya menjadi kekhawatiran para orangtua.

Dalam rangka memperingati Allergy Awareness Week 2023, Danone Specialized Nutrition Indonesia mengadakan webinar Bicara Gizi yang bertema "Ketahui Kaitan Anak Alergi Susu Sapi dengan Stunting", sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman dan wawasan orangtua tentang risiko alergi, khususnya alergi susu sapi yang berpotensi menyebabkan anak stunting. 

2 dari 3 halaman

Waspadai anak alergi susu dapat berisiko terkena stunting!

Waspadai anak alergi susu dapat berisiko terkena stunting!. Foto: shutterstock

Stunting merupakan suatu kondisi anak gagal tumbuh yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dari tinggi badan rata-rata anak seusianya. Kondisi ini biasanya terjadi pada masa pertumbuhan anak mulai dari 0-5 tahun yang disebabkan kekurangan nutrisi dan zat gizi penting seperti protein, energi, dan mikronutrien. Zat gizi tersebut biasanya didapatkan dari susu sapi, namun apabila anak mengalami alergi susu sapi maka anak dapat lebih rentan terkena stunting.

Dalam webinar ini, Dr. dr. Zahrah Hikmah, SpA(K) selaku Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi memaparkan bahwa alergi susu sapi pada anak dapat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh salah mengartikan protein susu sapi sebagai zat asing yang berbahaya bagi tubuh. Apabila anak mengalami alergi susu sapi, biasanya reaksi alergi yang muncul mulai dari gejala ringan hingga berat yang terjadi pada saluran pencernaan (diare atau kolik), sistem pernapasan (asma atau rintis), dan kulit (urtikaria atau dermatitis artopik).

“Saat anak minum susu sapi, sistem imun menganggapnya sebagai zat asing berbahaya, sehingga melepaskan zat kimia yang disebut histamin untuk melawannya. Fungsi dari histamin itu sendiri adalah untuk melindungi tubuh dari berbagai zat yang membahayakan. Hal inilah yang dapat menyebabkan timbulnya reaksi alergi. Akan tetapi, kandungan nutrisi dalam susu sapi seperti protein, kalsium, kalium, vitamin B12, dan vitamin D tidak boleh dilewatkan dalam proses tumbuh kembang anak, sehingga apabila anak kekurangan nutrisi tersebut akan rentan terhadap malnutrisi. Selain itu, jika alergi susu sapi pada anak tidak diatasi dengan baik, maka dapat berpotensi terjadi dampak yang berkepanjangan serta berpotensi menyebabkan anak stunting," papar dr. Zahrah dalam webinar Danone Specialized Nutrition (31/05/2023).

 

3 dari 3 halaman

Strategi tepat untuk orangtua dalam menghadapi anak alergi susu

Strategi tepat untuk orangtua dalam menghadapi anak alergi susu. Foto: shutterstock.

Hingga saat ini stunting merupakan suatu permasalahan yang belum bisa diselesaikan di Indonesia. Adanya hubungan alergi susu sapi dengan tumbuh kembang anak yang memicu stunting, telah menjadi perhatian khusus bagi berbagai pihak.

Selain itu, dampak dari stunting juga tidak boleh diremehkan karena stunting tidak hanya memperlambat tinggi badan anak saja tetapi juga memperlambat perkembangan otak, mengakibatkan keterbelakangan mental, menurunkan kemampuan belajar anak, serta rentan terkena risiko penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, hingga obesitas. Apabila anak mengalami alergi susu sapi, maka setiap orangtua perlu menangani masalah ini sesegera mungkin dengan penangangan yang tepat.

Dalam hal ini, dr. Zahrah memberikan strategi atau tata laksana untuk orangtua dalam menghadapi anak alergi susu, yakni:

  • Berkonsultasi dengan dokter anak atau ahli gizi
  • Mengikuti petunjuk atau saran dari dokter
  • Mengeliminasi bahan makanan yang mengandung susu sapi
  • Memberikan alternatif makanan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak
  • Selalu membaca label makanan untuk memeriksa gizi agar anak mendapatkan asupan yang tepat
  • Melakukan pemantauan pertumbuhan anak secara rutin

Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, orangtua dapat menghindari dampak stunting pada anak serta mendukung tumbuh kembang anak dengan cara yang tepat.

 

*Penulis: Amelia Septika