Fimela.com, Jakarta Diperayaan Waisak yang akan jatuh pada 4 Juni 2023 mendatang, Nia Dinata akan merilis film dokumenter Unearthing Muarajambi Temples (Muarajambi Bertutur) pada 3 Juni 2023.
Digarap sepanjang tahun 2022, film dokumenter ini merupakan hasil garapan Kalyana Shira Foundation yang didukung penuh oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia.
Dalam prosesnya, riset dan pengambilan gambar untuk dokumenter ini dilakukan di dua negara, yaitu Indonesia dan India. Hadirnya India di film ini bukan tanpa sebab, melainkan Muarajambi memiliki kaitan amat erat dengan Mahawihara Nalanda, pusat pembelajaran Buddha di Bihar, India.
Muarajambi yang tak lain adalah kompleks percandian Buddha terluas di Indonesia yang berlokasi di tepi Sungai Batanghari, Jambi adalah pusat pengetahuan Buddhisme yang melahirkan pemikir-pemikir Buddhist hingga akhirnya menciptakan Candi Borobudur di Pulau Jawa, candi yang berbentuk mandala terbesardi dunia.
Tak hanya bicara soal warisan budaya masa lampau, film ini juga secara jeli menyoroti bagaimana situs Muarajambi dihidupi oleh bermacam-macam masyarakat dari waktu ke waktu. Alih-alih situs budaya yang statis, Muarajambi merupakan ruang yang sangat hidup.
What's On Fimela
powered by
Menelusuri Jejak Masa Lalu
Film Unearthing Muarajambi Temples akan membawa penonton menelusuri sejarah sejak masa lalu hingga saat ini. Sejak kejayaan Sriwijaya, situs Muarajambi kini juga menjadi ruang hidup masyarakat adat Islam asli Jambi dengan segala tradisinya.
Ya, selain difungsikan sebagai situs edukasi dan pariwisata, kompleks candi juga dipakai sebagaitempat peribadatan umat Buddha. Namun fasilitas di kompleks ini juga sering digunakan oleh komunitas umat beragama lain yang melakukan pembelajaran non formal. Hal tersebut pun menunjukkan bagaimana ajaran kebaikan dan toleransi terwaris turun temurun, meski dilakoni oleh masyarakat yang berbeda-beda.
"Sangat disayangkan kalau kita tidak tahu apa-apa soal situs Muarajambi, bahkan saya tidak pernah mengenalnya saat masih sekolah dulu. Padahal itu menggambarkan betapa megah dan majunya peradaban dan pemikiran spiritualnenek moyang kita,” kata Nia Dinata dalam penyataan tertulis yang diterima Fimela.
Isu Toleransi yang Kuat
Lebih lanjut Nia mengatakan, nantinya dalam dokumenter ini akan ada banyak hal yang dibahas, termasuk isu toleransi yang menjadi salah satu bahasan kuat. “Akan banyak isu yang ikut dibicarakan di film ini, tapi rasanya toleransi jadi salah satu suara paling kuat.Selama syuting, saya merasakan kehidupan sehari-harimasyarakat di sana penuh kedamaian dan penerimaan sekaligus menjadi pengingat masyarakat Indonesia saat ini akan indahnya toleransi,” tuturnya.
Film Unearthing Muarajambi Temples terinspirasi dari buku Mimpi-Mimpi dari Pulau Emas (Dreams from The Golden Island) yang ditulis Elizabeth Inandiak bersama masyarakat Desa Muaro Jambi. Mengusung semangat yang sama, sepanjang pengerjaan dokumenter ini tim KalyanaShira Foundation pun mengajak beberapa anak muda dari beberapa komunitas desa untukberkolaborasi.
Dalam konteks praktik sinema, kolaborasi ini bisa dilihat sebagai usaha tim Kalyana Shira Foundation untuk menghindari mengobjektivikasi masyarakat Muaro Jambi. Alih-alih demikian, film ini bisa dimaknai sebagai karya bersama, antara tim produksi film dengan masyarakat yang kini hidup di sekitar kompleks Candi Muarajambi.
Selain versi feature-length yang diputar perdana tanggal 3 Juni 2023, Kanal Indonesiana TV juga akan menayangkan karya Nia Dinata ini dalam bentuk serial sebanyak 8 episode.