Fimela.com, Jakarta Limbah plastik yang banyak ditemukan di laut perlu mendapat perhatian dari seluruh pihak sehingga tidak memperbesar dampak buruk yang ditimbulkan. Penumpukan sampah dan limbah plastik di laut mengancam keseimbangan ekosistem biota laut.
Edukasi menjadi langkah awal untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi laut yang bebas dari plastik. Dari berbagai macam media edukasi yang dihadirkan, Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara atau Museum MACAN menghadirkan sebuah pameran unik sebagai sarana edukasi kepada masyarakat luas untuk mengurangi limbah plastik di laut.
Pameran dengan tema Ghost Nets: Awakening the Drifting Giants berisikan karya seni yang dibuat oleh penduduk Selat Torres. Sebanyak 18 karya seni tenun tangan dibuat dari limbah pukat ikan atau jaring hantu ini oleh kelompok seniman Selat Torres Erub Arts.
What's On Fimela
powered by
Buatan penduduk Selat Torres
Pameran ini sendiri terinspirasi dari lautan yang menghubungkan Australia dan Indonesia. Sehingga menampilkan seni kontemporer Penduduk Selat Torres dan menciptakan platform untuk eksplorasi bersama akan tantangan lingkungan hidup yang dihadapi masyarakat pesisir. Termasuk pengurangan limbah plastik dan konservasi laut.
“Menampilkan kawanan ikan, penyu laut, dan keluarga pari manta raksasa, koleksi karya seni ini menggabungkan budaya Penduduk Selat Torres, seni kontemporer, dan advokasi lingkungan,” kata Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM.
Akan dibawa ke Bali
Lebih lanjut Penny juga menjelaskan penggunaan kembali pukat ikan sebagai bahan baku bukan hanya sekadar memberdayakan sampah. Melainkan juga berkontribusi pada pengurangan sampah plastik dan menjadi pelindung yang baik bagi laut.
Pameran ini bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat Jakarta di Museum MACAN hingga 4 Juni 2023. Selanjutnya, pameran Ghost Nets: Awakening the Drifting Giants akan dibawa ke Bali sebagai kegiatan lanjutan untuk edukasi bagi masyarakat Bali.