Alasan Tamara Bleszynski Menolak Ajakan Wawancara Stasiun TV

Anto Karibo diperbarui 24 Mei 2023, 11:24 WIB

Fimela.com, Jakarta Tamara Bleszynski sudah jarang wara-wiri di acara-acara televisi sekarang ini. Bahkan untuk sekadar melakukan wawancara dengan stasiun televisi yang memintanya, Tamara memilih untuk menolaknya.

Meskipun ia mengaku sangat tersanjung, namun ada alasan yang membuatnya tak mau melakukan wawancara tersebut. Menurutnya, tak ada yang menarik darinya untuk dijadikan narasumber dalam program televisi.

"Terima kasih kepada semua Station TV yg ingin mewawancarai ku. Aku sangat tersanjung, tapi ku rasa tidak ada yg menarik dariku," kata Tamara Bleszynski di laman Instagramnya, tamarableszynskiofficial, baru-baru ini.

2 dari 3 halaman

Memilih Media Sosial

Mereka adalah Teuku Rassya yang merupakan anak sulung dan adiknya, Kenzou. [Instagram @tamarablezynski]

Tamara Bleszynski menambahkan jika dirinya hanya ingin menjadi manusia seutuhnya. Dan itu sudah didapatkannya setelah menjalani aktivitasnya bersama Teh Manis, rumah makan yang dibesutnya.

Ia memilih untuk mengupdate kabar dirinya melalui tulisan-tulisannya di media sosial, sebagaimana yang telah dilakukannya selama ini. Ia berharap tulisan tersebut bisa menjadi jembatan dirinya dan orang lain.

"Aku ini hanya manusia yg ingin menikmati menjadi manusia seutuhnya. Biarlah untuk saat ini…tulisan2 atau bait2 puisiku yg menjadi jembatan penghubung antara jiwaku dan jiwamu," kata Tamara.

3 dari 3 halaman

Kebahagiaan

Potret Terbaru Tamara Bleszynski Bikin Pangling (Sumber: Instagram/tamarableszynskiofficial)

Sementara dalam unggahan sebelumnya, Tamara Bleszynski membahas tentang sebuah kebahagiaan dan juga maknanya. Ia mengatakan bahwa kebahagiaan kurang lebih sama dengan kesenangan, bisa naik dan turun.

Karenanya, perlu menjaga keseimbangan mental, jasmani, dan juga rohani. Dan keseimbangan tersebut tak akan tercipta tanpa adanya rasa syukur.

"Untuk menjaga Keseimbangan, perlu adanya Rasa Syukur yg luar biasa juga pemahaman yg mendalam bahwa segala adalah Sementara. Jadi, di ketidak abadian kita tetap seimbang," ujarnya.