Fimela.com, Jakarta Setelah 10 tahun, L’Oréal Paris kembali mengirimkan perwakilannya dari Indonesia di ajang bergengsi skala dunia Cannes Film Festival 2023. Tahun ini, lebih spesial dengan kehadiran dua ikon lokal perfilman Indonesia, yakni Cinta Laura dan Putri Marino.
Cinta Laura Kiehl dan Putri Marino akan menghadiri red carpet Cannes Film Festival 2023 pada tanggal 26-27 Mei 2023, bersama spokesperson global L'Oréal Paris dan aktris ternama dunia seperti Kate Winslet, Eva Longoria, Gemma Chan, Aishwarya Rai, Jane Fonda dan masih banyak lagi.
Kehadiran Cinta Laura dan Putri Marino di Cannes Film Festival sendiri memiliki misi untuk menggaungkan inklusivitas dan keberagaman perempuan serta mendorong lebih banyak representasi perempuan di industri film.
“We have a mission to empower women. Di ajang Cannes Film Festival ini kami percaya di L’Oréal Paris bisa membuktikan bahwa kita ingin mendukung sineas perempuan dan mau mendorong perempuan di seluruh dunia untuk lebih banyak tampil di industri perfilman,” kata Cinta Laura saat konferensi pers di Hotel Pullman Central Park Jakarta, Senin (22/5).
Berbicara soal Cannes Film Festival, tentu tidak terlepas dari penampilan mereka di red carpet. Seperti apa detail gaun yang akan digunakan Cinta Laura dan Putri Marino di Cannes? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!
What's On Fimela
powered by
Gaun Cinta Laura Terinspirasi dari Dewi-dewi
Di penampilan perdananya di Cannes, Cinta akan memakai busana rancangan 3 desainer Indonesia yakni Tex Saverio, Maison Met dan Jacob Will dengan konsep "The Modern Day Indonesian Deity". Hal itu diungkapkan oleh fashion stylist, Yoland Handoko yang dipercaya untuk menata keseluruhan penampilan Cinta.
“Untuk Cinta Laura, kami banyak mengambil inspirasi dari arca dewi-dewi, mitologi, dan cerita rakyat Indonesia. Maka dari itu, terciptalah konsep ‘modern day Indonesian Deity’. Aku membebaskan para desainer yang terlibat untuk look Cinta laura. Namun aku ingin Cinta Laura seperti goddes (dewi-dewi) di karpet merah Cannes,” ungkap Yoland.
Desainer Mety Choa untuk Maison Met mengungkapkan sudah dipesan oleh Yolland untuk membawa sentuhan Indonesia dan glamor.
“Seperti bidadari yang turun dari kayangan. Itu folk story dari Jawa Tengah. Bayangan saya, perempuan yang cantik, pintar, elegan, dan berprestasi. Jadi saya mendesain (gaun) terinspirasi dari cerita itu dan Cinta tentunya, harapannya bisa membawa suatu khas Indonesia, tapi ada sentuhan glamor-nya,” kata Meta.
Untuk desain Jacob Wil, Yoland sebagai perwakilan menjelaskan bahwa desain gaun rancangan Jacob Will mengangkat kain Lurik yang dikemas secara modern.
“Aku minta modern, jadi dia bikin bustier, tapi lurik-nya dibuat geometrical dan dipadu celana high waist bahan jacquard,” ungkap Yoland.
Tak banyak bocoran yang diungkapkan oleh Yoland soal gaun rancangan Tex Saverio. Namun ia memastikan gaun rancangan desainer yang kerap disebut Alexander McQueen Indonesia itu terinspirasi dari Indonesian Diety yang memang terkenal.
“Jadi orang-orang kenal dewi itu. Nanti ketika melihat penampilan Cinta di red carpet, ‘oh ternyata dari ini, ya’,” ungkapnya.
Gaun Putri Marino Terinspirasi dari Ratu di Masa Lalu
Untuk Putri Marino, Yoland mengangkat tema ‘The New Regal’ yang banyak terinspirasi dari kehinggilan Ratu Tribhuwana Wijayatunggadewi dari kerajaan Majapahit, juga kerajaan-kerajaan lain di masa lampau.
Siluet modern dengan penempatan aksesori bergaya etnik Indonesia beserta elemen-elemen lain yang banyak terinspirasi dari kekayaan budaya Indonesia menjadi kuncian tema ini. Ada tiga desainer yang akan mendesain gaun spektakuler untuk Putri Marino. Seperti di antaranya TOTON. SOE Jakarta, hingga Hian Tjen.
“Jadi kayak kerajaan nusantara lama, juga dari arca dan foto-foto lama. Tapi siluetnya aku minta ke desainer untuk modern. Aku di sini juga bekerja sama dengan TULOLA untuk aksesori Putri Marino,” kata Yoland.
Desainer TOTON tak menjelaskan banyak soal detail gaun yang bakal dikenakan Putri Marino. Namun selain mengambil inspirasi dari ratu-ratu kerajaan masa lampau, sosok kecantikan, power, confident dari Putri Marino menginspirasi busana ini.
“Jadi mudah-mudahan ansambel yang terinspirasi dari dodot Jawa yang dipadukan dengan perisai dada ini akan bisa mencerminkan itu nanti di Cannes,” jelas Toton Januar, desainer dari TOTON.
Untuk gaun rancangan SOE Jakarta mengambil inspirasi dari sosok Putri Marino yang aktif, dinamis, dan independent. Sehingga desainnya sangat wearable.
“Dari tema ‘The New Regal’ aku kepikiran kalau untuk kerajaan banyak prosesi upacara, jadi aku menggunakan banyak fabric Indonesia yang dipakai saat upacara. Salah satunyanya tenun Baduy dengan motif suat songket yang dipakai upacara. Aku melihat dari motifnya yang very geometric itu bisa banget diolah menjadi sesuatu yang modern, kita padukan dengan cut out yang bentuknya agak candi shape, kita padukan juga dengan aksen organza yang pada saat Putri bergerak, ikut bergerak juga dress-nya,” terang Monique Soeriaatmadja, desainer SOE Jakarta.
Sementara untuk gaun rancangan Hian Tjen merupakan paduan sempurna antara modern dan tradisional dari aksesori TULOLA.
“Meskipun aku tidak bisa sebut, dalam warna pun Hian Tjen sangat memperhatikan warna kulit Putri, karena kita ingin warna yang bisa meng-complement warna kulit Putri yang bagus banget,” tandas Yoland.