Fimela.com, Jakarta Asma menjadi salah satu penyakit yang sangat umum diderita oleh banyak orang. Dimulai dari anak-anak hingga orang dewasa, bahkan bayi sudah bisa terkena asma. Penyakit ini menyerang saluran pernapasan yang dikarenakan penyempitan dan pembengkakan pada saluran udara sehingga menyulitkan udara masuk dan keluar dari paru-paru. Banyak faktor yang memicu datangnya asma, seperti alergi, udara sekitar, lingkungan, dan obat-obatan.
Terdapat sedikit perbedaan antara asma pada anak bayi dan orang dewasa. Tubuh anak bayi cenderung masih sangat kecil dan rentan terhadap penyakit dan udara di lingkungan sekitarnya. Mereka juga belum bisa berbicara serta memberitahu apa yang mereka rasakan. Hal ini bisa mempersulit untuk menentukan apakah ia terkena asma atau bukan. Selain gejala yang dirasakan bayi itu sendiri, riwayat kesehatan dari orangtuanya pun juga bisa menentukan.
Dikutip dari Medical News Today, bayi yang mengidap asma, saluran paru-parunya menjadi lebih kecil dan lebih mudah meradang dibandingkan bayi tanpa asma. Ini yang terkadang membuat dokter sedikit sulit untuk mendiagnosis. Karakteristik asma pada setiap bayi berbeda-beda, tidak semuanya memiliki gejala yang sama. Baca lebih lanjut untuk melihat apakah bayimu mengalami ciri-ciri gejala yang sama.
What's On Fimela
powered by
Ciri-ciri bayi terkena asma
Sebagai orangtua, pasti kita menginginkan anak selalu sehat dan tumbuh berkembang dengan baik. Merawatnya dengan penuh kasih sayang dan melindunginya dari berbagai penyakit. Ciri-ciri gejala pada bayi sebenarnya tidak jauh berbeda dengan orang dewasa, namun harus berhati-hati karena bisa memungkinkan kondisi lain yang memilliki gejala yang sama dengan asma. Laringomalasia, bayi lahir dalam keadaan tulang rawan yang lemah tepatnya di bawah pita suara. Ini yang membuat bayi bisa bernapas dengan mengeluarkan suara yang berisik. Perbedaannya, penyakit asma memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut.
- Bayi bernapas sangat cepat
- Lubang hidung cenderung melebar
- Mengi atau suara bising ketika bernapas
- Gerakan perut yang berlebihan, seakan-akan kehabisan napas
- Terlihat lemas dan kelelahan
- Sangat rewel dan tidak mau makan
- Timbul warna kebiruan pada wajah, kuku, atau bibir. Ini menunjukkan bahwa kadar oksigen semakin rendah
Melansir dari Healthine, ada beberapa penyakit yang memberikan gejala serupa dengan asma, antara lain:
- Refluks asam
- Aspirasi, menghirup sesuatu secara tidak sengaja, seperti cairan
- Infeksi saluran pernapasan atas
- Bronkiolitis, infeksi paru-paru
- Croup, sejenis peradangan
- Ada benda asing tersangkut di jalan napas
- Radang paru-paru
- Pneumonia
Pertolongan pertama ketika asma kambuh pada bayi
Meskipun terdapat beberapa faktor yang bisa menjadi pemicu bayi terkena asma, namun belum ditemukan penyebab utama mengapa bayi bisa mengidap asma. Turunan dari orangtua juga bisa menentukan bayi terkena asma atau tidak. Ini menjadi risiko lebih tinggi terkena asma sejak dini. Virus penapasan adalah salah satu penyebab paling umum gejala asma pada anak dibawah 5 tahun. Ini merupakan penyakit yang melibatkan paru-paru. Kerap banyak diderita oleh anak-anak dibandingkan orang dewasa.
Ketika asma kambuh pada orang dewasa, biasanya mereka langsung menghirup obat asma melalui inhaler. Sama halnya dengan anak bayi, saat asma mereka kambuh, tindakan pertama yang harus dilakukan adalah memberikannya inhaler. Namun akan lebih mempermudah bayi bernapas jika diganti dengan menggunakan masker nebulizer. Semacam masker medis khusus untuk memberikan obat cair dalam kabut hangat. Penggunaan masker nebulizer ini memakan waktu sekitar 10 menit. Melalui perangkat ini memungkinkan anak menghirup obat sama baiknya dengan menggunakan inhaler biasa.
Perlu diperhatikan pula jangan panik dan cobalah untuk menenangkan bayi dengan baik agar tidak membuatnya menjadi lebih stres dan kesakitan. Segera hubungi dokter jika kondisi tidak membaik atau bahkan semakin buruk. Mereka akan memberikan pertolongan lebih profesional dan menyarankan perawatan lebih lanjut.
*Penulis: Balqis Dhia.
#Breaking Boundaries