Fimela.com, Jakarta Apakah kamu dan pasangan ingin membangun finansial keluarga yang sehat dan harmonis? Salah satu langkah penting dalam mencapai tujuan ini adalah dengan membahas topik keuangan secara terbuka dan teratur.
Dilansir dari The Balance, membicarkan topik keuangan dalam pernikahan sangat penting karena uang adalah aspek yang kuat dalam kehidupan sehari-hari dan dapat mempengaruhi hubungan secara signifikan. Dalam membicarakan topik keuangan, tentunya dibutuhkan diskusi yang terbuka dan jujur agar membangun kepercayaan, menghindari pertengkaran, dan menciptakan landasan yang kokoh untuk kehidupan keuangan bersama.
Lalu, apa saja topik keuangan yang perlu dibicarakan bersama pasangan? Berikut ini youtuber terkenal bernama Samuel dan Claudya akan membagikan sejumlah tips membangun finansial keluarga yang sehat dan harmonis dengan membicarakan beberapa topik keuangan yang harus dibahas bersama pasangan.
1. Financial Goals (Tujuan Keuangan)
Dilansir dari channel Youtube Samuel dan Claudya, membicarakan tujuan keuangan adalah langkah pertama yang penting untuk dilakukan. Tujuan keuangan ini melibatkan penetapan target jangka pendek maupun jangka panjang yang ingin dicapai bersama dengan pasangan.
Misalnya, target keuangan jangka pendeknya adalah menabung untuk membayar cicilan rumah, membayar utang, mempersiapkan liburan impian, atau mendanai pendidikan pasangan atau anak-anak. Dengan berbicara tentang tujuan ini, pasangan dapat mengalokasikan sumber daya dan merencanakan strategi keuangan yang tepat untuk mencapainya.
Kemudian, target keuangan jangka panjang biasanya melibatkan pencapaian yang memerlukan waktu yang lebih lama, seperti mempersiapkan dana pensiun, membeli rumah untuk anak, atau mencapai kebebasan finansial untuk masa tua nanti. Dengan mendiskusikan tujuan keuangan bersama pasangan, keuangan keluarga dapat dikelola dengan baik.
Sebelum melakukan investasi, sebaiknya bicarakan dengan pasangan terlebih dahulu agar mendapatkan keputusan investasi yang terbaik serta siap menerima risiko yang terjadi
2. Risk Appetite (Ketahanan Risiko)
Risk appetite (ketahanan risiko) merupakan faktor penting dalam pembahasan keuangan pernikahan. Hal ini berkaitan dengan sejauh mana pasangan siap mengambil risiko ketika berinvestasi.
Dalam pembahasan ini, pasangan perlu membicarakan jenis instrumen investasi yang dipilih untuk mengatur keuangan jangka panjang yang lebih baik. Dilansir dari Investopedia, beberapa mungkin lebih memilih instrumen yang agresif seperti saham, yang memiliki potensi imbal hasil tinggi tetapi juga tingkat risiko yang lebih tinggi.
Sementara itu, yang lain mungkin lebih memilih instrumen yang lebih stabil seperti deposito atau obligasi, yang memberikan pengembalian yang lebih konsisten tetapi dengan tingkat pertumbuhan yang lebih rendah. Dengan memahami preferensi investasi masing-masing, kamu dan pasangan dapat mencari kesepakatan dalam memilih instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan.
3. Asset Management (Pengelolaan Aset)
Pengelolaan aset adalah poin penting dalam topik keuangan dalam pernikahan. Saat merencanakan masa depan, pasangan perlu saling memahami posisi keuangan masing-masing. Ini tidak hanya tentang membagi harta milik, tetapi lebih kepada memahami aset dan kewajiban keuangan yang dimiliki oleh masing-masing pasangan.
Jika salah satu dari kamu dan pasangan memiliki aset seperti properti atau kendaraan, sebaiknya bicarakan bersama tentang bagaimana mengelolanya. Hal ini tentunya melibatkan pertimbangan apakah akan menjual, menyewakan, atau mempertahankannya. Selain itu, pemisahan atau penggabungan aset juga harus dibicarakan dengan jujur dan adil.
Meskipun terdengar tabu, membicarakan perencaan warisan juga sangat penting
4. Estate Planning (Perencanaan Warisan)
Perencanaan warisan merupakan aspek penting yang harus dipertimbangkan dalam topik keuangan pernikahan. Meskipun mungkin terdengar tabu atau tidak menyenangkan, tetapi penting untuk dibahas bersama.
Biasanya, perencanaan warisan mencakup beberapa hal, termasuk penyusunan wasiat, asuransi jiwa, dan perlindungan keuangan lainnya. Pertama-tama, penting untuk menyusun wasiat secara jelas dan terperinci, yang memastikan bahwa harta yang ditinggalkan akan didistribusikan sesuai dengan keinginan ahli waris. Biasanya wasiat ini akan memberikan arahan hukum tentang bagaimana aset dan properti akan dikelola, dan siapa yang akan menerima warisannya.
Selain itu, penggunaan asuransi jiwa juga merupakan bagian penting dari perencanaan warisan. Dilansir dari Forbes, asuransi jiwa memberikan perlindungan finansial bagi pasangan jika salah satu dari mereka meninggal dunia. Melalui asuransi jiwa, pasangan dapat memastikan bahwa mereka akan memiliki sumber pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan tanggungan keuangan yang ada.
Demikian topik-topik keuangan yang perlu dibahas bersama pasangan. Jangan lupa untuk selalu komunikasikan dengan bahasa yang baik dan hindari emosi yang dapat mengakibatkan situasi menjadi canggung serta menyakiti perasaan pasangan.
*Penulis: Amelia Septika