Bermodal Satu Pertanyaan, Dian Sastrowardoyo Ungkap Perjalanan Spiritual Sebelum Putuskan jadi Mualaf

Dian Sastrowardoyo bercerita jika dirinya lahir sebagai seorang pemeluk Katolik dan dibesarkan oleh orangtua yang memiliki keyakinan berbeda. Ayahnya adalah penganut agama Budha, sementara sang bunda merupakan umat Katolik yang taat. Menariknya, sejak lama istri Indraguna Sutowo itu mengaku tertarik pada kepercayaan yang dianut sang kakek, yaitu Islam.

Namun, hal itu tak serta merta membuatnya langsung yakin untuk menjadi seorang muslim. Lebih dulu, ia mendalami semua agama yang ada di Indonesia berbekal sebuah pertanyaan tentang maksud manusia dilahirkan ke bumi jika akhirnya akan meninggal dan kiamat.

"Itu gue tanyain ke pendeta, pastor, biksu, ke agama Hindu. Pokoknya macem-macem. Gue nggak pernah merasa terjawab dengan cara jawab mereka yang berbeda-beda," bebernya.

Hingga pada suatu hari Dian Sastrowardoyo diajak salah satu keluarganya untuk mengikuti pengajian. Masih dengan pertanyaan tentang konsep hidup manusia yang belum ditemukan jawaban, Dian kemudian melontarkan pertanyaan serupa pada seorang ustaz dan mendapat jawaban yang bisa diterima.

"Di situ ada pak ustaz yang jawabannya logis banget. Gue kan anak filsafat, gue perlu jawaban logis dan jawabannya terhadap pertanyaan gue itu bikin gue nyes banget," bebernya.

Sayangnya, Dian Sastrowardoyo mengaku lupa atas jawaban sang ustaz terkait pertanyaan yang dilontarkan. Yang pasti, sejak saat itu ia memutuskan untuk lebih memperdalam agama Islam sampai akhirnya menjadi seorang muslim di momen Isra Mi'raj pada tanggal 21 Agustus 2006.

"Terus gue mau belajar sama bapak ini karena pemikirannya dalem banget dan bisa memuaskan dahaga penasarannya gue," katanya.