5 Dampak Buruk Junk Food Bagi Kesehatan Anak, Salah Satunya Obesitas

Fimela Reporter diperbarui 22 Mei 2023, 08:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Junk food atau makanan cepat saji dapat dengan mudah ditemukan di mana pun. Rasanya yang enak kadang membuat banyak orang ketagihan, termasuk anak-anak. Makanan cepat saji adalah makanan yang kaya akan energi karena mengandung banyak lemak, gula, dan garam. Namun sayangnya makanan ini rendah nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh seperti vitamin, serat, dan protein. Membeli makanan cepat saji untuk menu andalan anak memang mudah karena tak perlu repot untuk memasaknya. Tapi tahukah mom bahwa konsumsi junk food bisa berakibat buruk untuk kesehatan anak?

Melansir dari Parenting dampak dari terlalu banyak mengonsumsi junk food bagi anak adalah meningkatkan risiko penyakit kronis hingga kondisi mental. Agar lebih memahaminya, simak penjelasan dampak buruk makanan siap saji bagi kesehatan anak di bawah ini.

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

1. Mempengaruhi Kebiasaan Belajar

Ilustrasi anak sedang belajar.

Makanan cepat saji dan makanan lain dengan kandungan gula tinggi menurunkan tingkat energi dan kemampuan berkonsentrasi secara signifikan. Hal ini karena junk food tidak mampu memberi nutrisi yang dibutuhkan tubuh sehingga anak tidak mendapat energi cukup untuk beraktivitas. Energi dan kemampuan konsentrasi sangat penting untuk anak dalam masa sekolah, maka banyak mengonsumsi junk food bisa berpengaruh pada prestasinya di sekolah.

3 dari 6 halaman

2. Risiko Obesitas

Ilustrasi/copyright shutterstock.com/Nmaneer

Studi menemukan konsumsi makanan cepat saji pada anak-anak dikaitkan dengan risiko obesitas tinggi. Hal ini karena anak-anak cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori, lemak, karbohidrat, dan gula tambahan dalam satu kali makan makanan cepat saji. Junk food yang mengandung kalori tinggi menyebabkan anak ketagihan untuk terus mengonsumsinya. Akibatnya, gula dan kalori berlebih yang dikonsumsi menyebabkan obesitas.

4 dari 6 halaman

3. Penyakit Kronis

ilustrasi anak sakit/copyright Rawpixel

Penyakit kronis seperti diabetes, stroke, dan tekanan darah tinggi disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya junk food. Diabetes sendiri berpotensi menyebabkan kematian dini dan kecacatan. Jika anak terlalu banyak mengonsumsi junk food, risiko mengalami penyakit kronis akan meningkat meski masih berusia muda.

5 dari 6 halaman

4. Mengalami Depresi

Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Kondisi mental yang baik sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak, namun junk food dapat mempengaruhi kesehatan mental. Banyak mengonsumsi makanan cepat saji akan membuat berat badan naik secara drastis yang pada akhirnya menyebabkan masalah mental, termasuk depresi. Hal ini dikemukakan oleh peneliti bahwa terdapat dampak signifikan dari konsumsi junk food dengan kesehatan mental anak.

6 dari 6 halaman

5. Mudah Lelah

Ilustrasi/copyright shutterstock.com/Africa Studio

Rasa kenyang yang timbul sesaat setelah mengonsumsi makanan cepat saji mungkin akan memuaskan rasa lapar, namun sayangnya membuat tubuh jadi lelah. Hal ini dikarenakan junk food tidak dapat memenuhi protein yang dibutuhkan tubuh untuk beraktivitas. Pada akhirnya, anak akan menjadi mudah lelah dan malas untuk bergerak yang dapat menurunkan kebugaran tubuh.

Makanan cepat saji mungkin menggoda untuk dikonsumsi karena rasa, warna, dan tampilannya. Namun, alangkah lebih baik bila anak mengonsumsi makanan sehat seperti sayur dan buah untuk menunjang tumbuh kembangnya.

Penulis: Mufiidaanaiilaa A.S