5 Tips Konsumsi Gorengan Aman Tanpa Pusing Memikirkan Kolesterol

Fimela Reporter diperbarui 31 Mei 2023, 19:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Kolesterol tinggi menjadi salah satu keluhan yang paling banyak dirasakan orang. Biasanya diderita oleh orang dewasa hingga lanjut usia, namun tak kecil kemungkinan anak-anak bisa menderita kolesterol tinggi. Pada dasarnya kolesterol adalah zat yang diproduksi secara alami oleh hati dan banyak ditemukan di dalam darah. Mereka juga banyak ditemukan pada makanan siap saji dan makanan berlemak.

Sayangnya, tinggi rendahnya kolesterol tidak bisa kita prediksi, mereka tidak memiliki gejala yang nyata. Harus dilakukan tes darah untuk mengukur kadar kolesterol pada tubuh. Alhasil, banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Kadar kolesterol yang normal seharusnya berada di angka 200mg/dL, jika sudah melebihi 200mg/dL maka bisa dianggap sebagai kolesterol tinggi

Penyebab utama kadar kolesterol seseorang bisa tinggi adalah asupan makanan yang sembarangan. Makanan berlemak seperti gorengan, makanan siap saji, daging berlemak, dan kue-kue serta biscuit menjadi pantangan bagi seseorang yang mengidap kolesterol tinggi. Mereka memiliki resep makanan tersendiri untuk membantu menurunkan koleserol tingginya.

Sebagai orang Indonesia yang sangat gemar mengonsumsi gorengan, rasanya kurang tepat jika tidak memasukkan gorengan ke dalam piring saji ataupun disantap sebagai camilan sore. Bagi orang yang menderita kolesterol tinggi, sebaiknya jauhi makanan tersebut demi kesehatan tubuh. Namun jangan khawatir, Fimela punya beberapa tips untuk menyantap gorengan dengan aman tanpa berefek pada kolesterol, simak di bawah ini. 

 

2 dari 4 halaman

Jenis kolesterol baik dan jahat

Tes darah adalah satu-satunya cara untuk memeriksa kadar kolesterol. (unsplash.com/@obionyeador)

Sebelum masuk ke tips memakan gorengan aman tanpa kolesterol, ketahui terlebih dahulu macam-macam kolesterol dan bagaimana kolesterol tinggi bisa memberikan efek buruk pada tubuh.  Melansir dari Better Health, terdapat dua jenis kolesterol utama, yaitu Low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol ‘jahat’, dan High-density lipoprotein (HDL)  yang dikenal sebagai kolesterol ‘baik’, keduanya terletak di dalam darah.

Kolesterol jahat LDL yang menumpuk pada dinding arteri beririsko menambah penumpukan plak atau timbunan lemak, ini bisa memicu penyakit jantung dan stroke. Kadar kolesterol jahat LDL inilah yang menyebabkan seseorang mengidap kolesterol tinggi. 

Sedangkan kolesterol baik HDL adalah komponen yang penting untuk tubuh yang berperan untuk melindungi kesehatan jantung. Pada dasarnya tubuh kita tetap membutuhan kolesterol untuk bekerja. HDL membantu mengurangi kolesterol berlebih pada dinding arteri kembali ke hati untuk dikeluarkan dari tubuh. Oleh karena itu, kolesterol HDL berfungsi untuk mencegah penumpukan kolesterol LDL pada dinding arteri, ini mengurangi risiko penyakit jantung.  

3 dari 4 halaman

Tips makan gorengan dengan aman

Makan gorengan bisa diakali dengan menggunakan tisu penyerap minyak. (pexels.com/@polina-zimmerman)

Pilih jenis gorengan

Gorengan adalah makanan khas yang banyak dijual di pinggir jalan dengan harga yang terjangkau. Pilihan jenis gorengan pun sangat beragam, seperti bakwan, tahu isi, cireng, tempe, ubi, pisang, dan lebih banyak lagi. Seperti yang kita tahu bahwa pedagang gorengan biasanya menggoreng adonannya menggunakan minyak yang banyak diatas penggorengan besar. Ini bisa menjadil hal yang menakutkan untuk para penderita kolesterol tinggi.

Namun tenang saja, walaupun menderita kolesterol tinggi, tidak harus menghindari makanan kesukaan sepenuhnya. Jika ingin makan gorengan, pilihlah opsi jenis gorengan yang lebih sehat, seperti tahu, tempe, singkong, atau pisang. Masing-masing makanan tersebut memiliki nutrisi baik didalamnya walaupun sudah dilapisi dengan minyak. 

Hindari gorengan yang mengandung banyak tepung

Tips selanjutnya adalah hindari makan gorengan yang dibuat dengan banyak tepung. Walaupun tidak langsung berhubungan dengan kolesterol, makanan bertepung juga dapat berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh. Ditambah lagi proses membuatnya dengan di goreng dengan banyak minyak. Sebisa mungkin jangan makan gorengan yang dipenuhi dengan tepung, misalnya bakwan, cireng, atau risol. 

Baluti gorengan dengan tisu penyerap minyak

Membaluti gorengan dengan tisur penyerap minyak adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi jumlah minyak berlebih pada makanan yang digoreng. Walaupun minyaknya tidak sepenuhnya akan hilang, tetapi setidaknya bisa mengurangi jumlah minyak yang dikonsumsi. Ini bisa membantu mengurangi risiko kolesterol tinggi.

 

 

4 dari 4 halaman

Membuat sendiri lebih baik daripada membeli

Gunakan olive oil sebagai alternatif lebih sehat. (pexels.com/@pixabay)

Selain lebih menghemat uang, membuatnya sendiri bisa lebih sehat daripada membelinya. Kita bisa tahu porsi dan takaran yang lebih sehat sesuai dengan kondisi tubuh. Buatlah gorengan yang menggunakan metode goreng tanpa minyak atau airfryer untuk alternatif lebih baik daripada menggorengnya dengan banyak minyak. Jika tak punya airfryer, bisa mengganti minyak menggoreng menjadi minyak zaitun atau minyak kelapa. Jenis minyak tersebut mengandung minyak yang sehat, termasuk asam lemak tak jenuh yang baik untuk kesehatan jantung. 

Semuanya tergantung pada porsi

Pada dasarnya tidak ada makanan yang jahat di dunia ini, semuanya bergantung pada jumlah porsi yang dimakan. Apabila dikonsumsi berlebihan maka jelas akan membahayakan tubuh, namun jika tahu porsi yang baik, maka makanan tersebut tidak akan berdampak buruk, terutama untuk makanan gorengan. Makanan tersebut memiliki kandungan lemak yang terbilang tinggi karena proses memasaknya menggunakan banyak minyak.

Para penderita kolesterol mungkin akan takut dan mencoba untuk tidak makan gorengan dalam jangka waktu yang panjang. Jangan khawatir, kamu tetap bisa makan gorengan dengan porsi yang sedikit. Boleh mengonsumsi 1 atau 2 saja cukup, jangan berlebihan. Perlu diingat pula walaupun diperbolehkan, sebaiknya menghindari konsumsi setiap hari.

 

*Penulis: Balqis Dhia.

 

#Breaking Boundaries