Mengenal Pengobatan Wasir Terkini dengan Teknologi Radiofrequency dan Ultrasonic

Novi Nadya diperbarui 14 Mei 2023, 17:00 WIB

 

 

Fimela.com, Jakarta Wasir atau ambeien adalah kondisi medis saat pembuluh darah di sekitar anus dan bagian bawah rektum mengalami iritasi dan membengkak. Penyebab umum terjadinya wasir di antaranya hobi makan pedas, duduk terlalu lama, sembelit atau diare berkepanjangan, dan sering mengangkat beban berat.

Jumlah pasien wasir sendiri mengalami peningkatan setiap tahunnya. Salah satu penyebab terbesarnya adalah karena malu dan enggak memeriksakan ke dokter. Sehingga biasanya saat diperiksa, sudah masuk grade besar (3-4). Wasir sendiri terbagi menjadi grade 1 (ringan) hingga grade 4 (berat). 

Namun, dengan kemajuan teknologi, pasien wasir disarankan agar tak lagi merasa malu memeriksakan diri. Salah satunya teknik pengobatan wasir dengan teknologi Radiofrequency dan Ultrasonic dari Korea. 

Dokter spesialis bedah dr. Tony Sukentro, Sp.B yang juga melengkapi trainingnya di RS Korea untuk meraih Sp.B.SILS (Single Incision Laparoscopic Surgery) memberikan pelatihan pada dokter bedah lain yang ingin mendalami tentang pengobatan dan teknik minimal invasif terkini untuk wasir.

“Pada dasarnya terdapat beberapa teknik dasar pengobatan wasir, di antaranya yaitu dengan Pila, Safute, Laser, Srapler, Radiofrequency, dan Ultrasonic. Beragam teknik pengobatan disesuaikan dengan kondisi grade wasir pasien,” ujar dr. Tony dalam presentasinya dalam workshop hemoroid yang digelar akhir pekan lalu dan diikuti 6 dokter spesialis bedah dari Jakarta, Aceh, dan Bali.

2 dari 3 halaman

Mengenal eknologi Radiofrequency dan Ultrasonic terkini dari Korea

Workshop hemoroid yang digelar akhir pekan lalu dan diikuti 6 dokter spesialis bedah dari Jakarta, Aceh, dan Bali. (Foto: Dok. STWC)

dr. Tony yang praktik di Klinik Bedah Utama ST Wasir Center (STCW) menjelaskan jika teknologi Radiofrequency dan Ultrasonic terkini dari Korea untuk pengobatan kanker. Ia juga mengungkapkan keuntungan menggunakan teknologi tersebut pada pasien operasi wasir, yaitu luka yang minimal.

“Tanpa perlu rawat inap, karena wasir kering hingga ke pangkal, sehingga pasien dapat langsung beraktivitas setelah tindakan. Serta minimnya rasa nyeri pascaoperasi lebih sedikit dibandingkan teknik operasi yang konvensional,” jelasnya.

Metode Ultrasonik juga mampu mengatasi wasir dengan teknik yang paling minimal dan tanpa menggunakan pisau bedah. Bahkan teknik ini dipercaya jadi teknik yang paling cepat tanpa menyebabkan rasa sakit bagi pasien. Teknik ini dapat digunakan untuk wasir besar dan mengelilingi anus. 

 

 

3 dari 3 halaman

Metode Ultrasonik

ilustrasi penyebab penyakit wasir/pexels

“Metode ultrasonik mampu mengatasi wasir dengan teknik minimal invasif atau tanpa pisau bedah, kemampuan penyembuhan yang jauh lebih cepat tanpa rasa sakit akibat pengaruh operasi, luka yang minimal dan tidak mempergunakan arus listrik karena mempergunakan getaran ultrasonik,” beber dr. Tony Sukentro, Sp.B.  

Sementara itu, metode radiofrekuensi memanfaatkan gelombang radio untuk menghantarkan energi ke jaringan wasir sehingga dapat memperbaiki dan memperkuat jaringan tersebut. Tindakan ini juga efektif dalam mengatasi wasir tanpa menimbulkan rasa panas pada jaringan yang diobati. RF digunakan untuk wasir kecil dan tidak mengitari anus.

Teknik yang akan digunakan ini tergantung dari kasus wasir pada masing-masing pasien, oleh karena itu konsultasi pra-operasi wajib dilakukan.