Diary Fimela: Dari Ojek Online hingga Pegawai Pemda, Begini Perjuangan Dewi Wulan Bisnis Skincare hingga Raup Keuntungan

Anisha Saktian Putri diperbarui 11 Mei 2023, 21:33 WIB

Fimela.com, Jakarta Entrepreneur muda perempuan semakin banyak bermunculan, membuktikan bahwa bisnis bukanlah hanya dunia laki-laki. Meski mungkin menghadapi tantangan yang lebih besar dibandingkan dengan rekan laki-lakinya, namun para entrepreneur muda perempuan ini tetap bertekad untuk membangun karir dan meraih kesuksesan.

Salah satu contohnya ialah Dewi Wulan Sari, Founder Dneeds.beauty, telah meraih kesuksesan dalam bisnis slimming dan skincare yang bisa menginspirasi kaum muda-mudi. Dari sebuah impian untuk menjadi seorang entrepreneur, ia berhasil membawa bisnisnya mencapai omzet miliaran dengan tekad, kerja keras, dan kegigihan yang ia miliki.

Dneeds.beauty sendiri didirikan pada akhir tahun 2018 dan bahkan berhasil meraih omzet 1M pertamanya hanya dalam setahun sejak didirikan. Bagi Dewi, keberhasilan ini tidak datang dengan mudah. Dia harus melalui berbagai tantangan dan rintangan untuk sampai pada titik ini.

“Saya memang sudah sejak lama bercita-cita menjadi seorang entrepreneur. Pada 2016 hingga awal 2018, saya bahkan sempat bekerja sebagai ojek online dan SPG/Usher demi mengumpulkan modal usaha,” ujar Dewi

Dari sana, Dewi memutuskan untuk membuka usaha kecil-kecilan di bidang kuliner tetapi tidak berjalan lama karena orang tuanya yang tidak mengizinkan. Sehingga pada Juli 2018, dia pun beralih profesi menjadi pegawai honorer pemda yang gajinya masih minim. Namun tidak berhenti sampai di situ, keinginan untuk menjadi seorang entrepreneur masih terus membara di dalam dirinya.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Dimulai secara online hingga dapat keuntungan

Cerita Dewi Wulan bisnis skincare hingga untung miliaran, credit: Dewi

Dewi mulai merintis usaha online Dneeds.beauty pada akhir 2018 hanya dengan modal minim sekitar 2 juta rupiah. Dia memulai bisnisnya dengan menawarkan beberapa produk camilan dan slimming, yakni produk pertamanya yang diberi nama Dslimfat, kepada rekan-rekan kantornya.

“Alasan memilih bidang bisnis ini ialah karena saya berniat membantu para wanita agar bisa merasa cantik dan percaya diri dengan tubuh mereka tanpa harus menghabiskan biaya perawatan mahal. Saya ingin mewujudkan hal tersebut melalui Dneeds.beauty,” kata Dewi.

Dari situlah, bisnis pun semakin berkembang seiring waktu dan mendapatkan banyak pesanan. Sehingga dari keuntungan bisnis yang telah Dewi kumpulkan sedikit demi sedikit ini, ia memutuskan untuk fokus berbisnis dan resign dari pemda pada Desember 2019.

Namun seperti halnya dalam bisnis lainnya yang mulai laris dan berkembang, perjalanan Dewi juga tidak lancar tanpa hambatan. Ia pernah mengalami kerugian dikarenakan produk Dslimfat, yang menjadi salah satu produk terlaris Dneeds.beauty, dipalsukan dan dijual di bawah harga oleh salah satu pegawainya yang bermain curang.

Hal ini membuat Dewi sadar betapa pentingnya untuk terus belajar, apalagi mengingat dirinya yang memang memulai bisnis secara autodidak sehingga harus belajar dalam segala hal.

Termasuk dalam merekrut pegawai, menjadi leader yang baik, memikirkan cara bagaimana produk cepat terjual, serta menghadapi persaingan yang ketat dengan kompetitor.Dalam menghadapi masalah pemalsuan produknya, Dewi berinisiatif untuk mengganti packaging lama menjadi packaging baru. Dan mengedukasi kepada pelanggan untuk berhati-hati dalam membeli produknya agar jangan sampai salah beli di seller palsu dikarenakan maraknya pemalsuan produk.Dewi menegaskan bahwa menjadi seorang entrepreneur memang tidaklah mudah.

Namun, ia juga memberikan pesan kepada para pebisnis, terutama yang baru merintis, agar selalu berkepala dingin di setiap menghadapi masalah, jangan cepat mengambil keputusan di saat sedang emosional, serta harus selalu mau belajar untuk menjadi lebih baik.Dengan semangat dan tekad yang kuat, Dewi juga berharap dapat memberikan inspirasi bagi kaum perempuan muda Indonesia untuk mencapai kesuksesan dalam berbisnis dan kehidupan mereka.

 “Selalu berinovasi dan jangan takut untuk mencoba hal baru. Yang terpenting juga adalah jangan takut untuk gagal karena kegagalan adalah bagian dari proses pembelajaran,” pesan Dewi.