Sering Memarahi Anak? Kenali Dampak Buruknya Buat Otak Anak

Mimi Rohmitriasih diperbarui 30 Agu 2024, 14:17 WIB

Fimela.com, Jakarta Anak-anak adalah pribadi yang cukup sulit untuk diingatkan atau dinasehati. Ia masih senang bermain, melakukan segala hal sesuai keinginan hatinya dan kerap melakukan kesalahan. Meski begitu, usahakan untuk tidak memarahi anak secara berlebih ya Mom. 

Saat anak melakukan kesalahan, usahakan untuk bersabar menghadapinya. Nasehati dengan kata-kata lembut dan mudah dimengerti oleh anak. Mengutip dari laman parents.com, kebiasaan memarahi dan membentak anak memberi dampak buruk buat tumbuh kembang otaknya. Adapun dampak buruk tersebut antara lain sebagai berikut:

2 dari 5 halaman

Anak Kehilangan Rasa Percaya Diri

Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Anak yang sering dimarahi dan dibentak, akan tumbuh dan berkembang menjadi anak yang penakut. Ia rentan kehilangan rasa percaya diri dalam dirinya. Perlahan tapi pasti, anak juga kehilangan kebahagiaan dalam dirinya. Ia merasa bahwa ia merupakan seseorang yang tak berguna di mata orangtua.

3 dari 5 halaman

Perkembangan Otak Anak Melambat

Ilustrasi/copyright shutterstock.com/all_about_people

Sering memarahi anak, akan membuat perkembangan otaknya melambat. Informasi negatif yang diterima dari kebiasaan orangtua memarahinya, membuat anak lebih paham bagaimana cara memarahi dan menunjukkan emosinya. Ini akan memperlambat kemampuannya mendapat informasi positif atau pun pelajaran berharga di sekolah serta lingkungannya. 

4 dari 5 halaman

Berisiko Depresi

Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Studi menemukan jika anak yang sering dimarahi, akan lebih rentan mengalami depresi. Anak ini akan lebih mungkin mengalami gangguan mental saat ia dewasa kelak. Saat anak dimarahi, ini bisa memunculkan perasaan tak dihargai dan tak dicintai.

5 dari 5 halaman

Menjadi Mudah Emosi dan Pemarah

Ilustrasi/copyrightshutterstock/MIA Studio

Jangan heran jika buah hati menjadi anak yang mudah emosi dan pemarah setelah Mom seringkali memarahinya. Apa yang sering Mom lakukan pada anak, ini akan ditirunya. Dan hal ini bisa terjadi bahkan ketika anak telah dewasa kelak. Otak akan akan menyimpan dan menyerap memori tentang hal-hal yang sering ia dapatkan di masa kecil. Jika anak sering dimarahi, maka memorinya akan menyimpan hal itu dan membuatnya juga melakukan hal yang sama di saat ia dewasa. 

Nah, itulah sekian dampak buruk kebiasaan memarahi anak bagi otaknya. Yuk Mom, lebih bijak dalam menyikapi perilaku anak sehari-hari. Semoga informasi ini bermanfaat.