5 Kebiasaan Sarapan yang Menyebabkan Diet Gagal, Salah Satunya Minum Kopi

Fimela Reporter diperbarui 11 Mei 2023, 10:46 WIB

Fimela.com, Jakarta Sarapan adalah makan pertama di awal hari yang menentukan bagaimana kondisi tubuh selama satu hari penuh. Makanan yang dikonsumsi saat sarapan harus diperhatikan. Bukan hanya mengutamakan yang berkalori rendah, namun juga harus memperhatikan asupan nutrisi yang tepat. Sayangnya, banyak orang mengeluh berat badannya tak kunjung turun atau bahkan mengalami kenaikan padahal sudah menerapkan program diet yang tepat. Hal ini menjadi teka-teki yang membuat diet jadi melelahkan.

Meski sudah menjaga gaya hidup dan pola makan, nyatanya kebiasaan saat sarapan bisa jadi jebakan yang menggagalkan program dietmu. Apa saja? Simak penjelasan di bawah ini dilansir dari Eat This Not That.

2 dari 6 halaman

1. Kopi untuk Sarapan

Ilustrasi Mengonsumsi Kopi Credit: pexels.com/Rachel

Saat sedang sibuk atau kurang bersemangat untuk mengonsumsi banyak makanan untuk sarapan, kopi sering dijadikan menu sarapan alternatif. Kebiasaan ini dapat merusak pola diet karena kopi mengandung banyak kalori, terutama bila ditambah creamer. Selain itu hanya mengonsumsi kopi untuk sarapan tidak mampu memberi nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Pada akhirnya perut akan mudah lapar yang memicu makan banyak tanpa batas.

3 dari 6 halaman

2. Fast Food untuk Sarapan

Ilustrasi makanan cepat saji atau fast food. (iStock)

Makanan cepat saji seperti burger, muffin, atau menu lain berpengaruh pada kenaikan berat badan drastis. Apalagi bila ditambah dengan mengonsumsi soda, kandungan gula tinggi dapat meningkatkan risiko obesitas. Porsi besar, jumlah kalori tinggi, hingga tingkat lemak yang besar membuat makanan cepat saji tidak baik untuk berat badan dan kesehatan.

4 dari 6 halaman

3. Sarapan dengan Sereal

ilustrasi sereal/copyright Shutterstock

Sereal kemasan adalah cara instan untuk membuat menu sarapan. Meski rasanya enak dan mudah dibuat, sereal nyatanya berkontribusi meningkatkan berat badan. Selain itu, kadar gula dan kalori yang tinggi juga meningkatkan risiko obesitas. Lebih baik menu sarapan diganti dengan buah potong dan yogurt plain agar lebih sehat.

5 dari 6 halaman

4. Memilih Bahan Smoothie yang Salah

ilustrasi smoothie untuk asam lambung/pexels

Smoothie bisa jadi cara terbaik untuk sarapan simple yang kaya serat dan nutrisi. Namun bila salah memilih kombinasi buahnya, maka akan menyebabkan kenaikan berat badan. Cara terbaik mengonsumsi smoothie untuk menurunkan berat badan adalah dengan menambahkan sayuran atau gandum. Bukan hanya mendukung penurunan berat badan, smoothie sayur dan buah memberi banyak manfaat untuk kesehatan.

6 dari 6 halaman

5. Minum Jus Buah

Ilustrasi jus buah dan sayur/copyright pixabay.com/silviarita

Meski buah adalah makanan sehat, namun bila diolah menjadi jus dengan tambahan pemanis maka jus berpotensi menaikkan berat badan hingga risiko obesitas. Apalagi bila jus buah yang dikonsumsi adalah jus kemasan yang memiliki kandungan gula tinggi namun rendah serat karena jumlah buah lebih sedikit. Alternatif lebih baik adalah mengonsumsi buah utuh atau mengolahnya menjadi jus tanpa tambahan pemanis. Rasa manis alami dari buah lebih aman untuk mendukung penurunan berat badan.

Diet yang sehat adalah diet yang tidak meninggalkan waktu sarapan. Sarapan akan lebih sempurna bila memperhatikan kebiasaan selama makan agar lebih mendukung penurunan berat badan.

Penulis: Mufiidaanaiilaa A.S