Fimela.com, Jakarta Susah buang air besar (BAB) atau sembelit biasanya masalah kesehatan paling umum terjadi pada anak-anak. Susah BAB biasa ditandai dengan tinja yang keras dan kering.
Lalu ada gejala lainnya, meliputi kurang dari tiga kali buang air besar selama seminggu, nyeri buang air besar, sakit perut, jejak feses cair atau pucat di celana dalam anak, darah di permukaan tinja yang keras. Jika anak takut buang air besar akan terasa sakit, dia mungkin mencoba menghindarinya.
Mungkin melihat anak menyilangkan kakinya, mengepalkan pantatnya, memutar tubuhnya, atau membuat ekspresi wajah saat mencoba menahan tinja.
Lalu apa penyebab susah BAB pada si kecil? Sembelit paling sering terjadi ketika feses bergerak terlalu lambat melalui saluran pencernaan, menyebabkan feses menjadi keras dan kering.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan sembelit pada anak-anak, termasuk: Menahan BAB, mungkin mengabaikan keinginan untuk buang air besar karena dia takut ke toilet atau tidak ingin istirahat dari bermain. Beberapa anak menahan diri saat jauh dari rumah karena merasa tidak nyaman menggunakan toilet umum.
Masalah pelatihan toilet, jika memulai pelatihan toilet terlalu cepat, anak mungkin memberontak dan menahan buang air besar. Perubahan pola makan, seperti tidak cukup buah dan sayuran kaya serat atau cairan dalam makanan anak dapat menyebabkan sembelit.
Salah satu waktu yang paling umum bagi anak-anak untuk mengalami konstipasi adalah ketika mereka beralih dari makanan cair ke makanan padat.Perubahan rutinita, setial perubahan dalam rutinitas anak seperti bepergian, cuaca panas, atau stres — dapat memengaruhi fungsi usus.
Anak-anak juga lebih mungkin mengalami konstipasi saat pertama kali mulai sekolah di luar rumah.Obat-obatan, seperti antidepresan tertentu dan berbagai obat lain dapat menyebabkan sembelit.
Alergi susu sapi atau terlalu banyak mengonsumsi produk susu (keju dan susu sapi) terkadang menyebabkan sembelit. Anak-anak yang memiliki anggota keluarga yang pernah mengalami konstipasi lebih mungkin mengalami konstipasi. Ini mungkin karena faktor
What's On Fimela
powered by
Cara Mengatasi Anak Susah BAB
1. Tawarkan anak makanan berserat tinggi
Pola makan kaya serat dapat membantu tubuh anak membentuk feses yang lunak dan besar. Sajikan anak lebih banyak makanan berserat tinggi, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, serta sereal dan roti gandum. Jika anak tidak terbiasa dengan diet tinggi serat, mulailah dengan menambahkan hanya beberapa gram serat sehari untuk mencegah gas dan kembung.
Asupan serat makanan yang disarankan adalah 14 gram untuk setiap 1.000 kalori dalam makanan anak. Untuk anak yang lebih kecil, ini berarti asupan sekitar 20 gram serat makanan sehari. Untuk gadis remaja dan wanita muda, itu 29 gram sehari. Dan untuk remaja laki-laki dan laki-laki muda, itu 38 gram sehari.
2. Dorong anak untuk minum banyak cairan
Melansir bebeclub, anak yang kekurangan cairan tubuh atau bahkan dehidrasi bisa membuat BAB-nya menjadi keras dan sulit untuk dikeluarkan. Minum air putih atau air mineral secara rutin bisa membuat sistem pencernaan menjadi lancar sehingga kotoran dalam tubuh mudah dikeluarkan.
Jika anak menolak minum air mineral, buatkan infused water dari beberapa potongan buah seperti apel, semangka, stroberi, atau lemon ke dalam segelas air putih. Tambahkan daun mint, jika anak suka.
3. Konsumsi Pisang Dicampur dengan Air Hangat
Obat alami susah BAB anak bisa dengan pisang yang dicampur dengan air hangat. Campuran ini sudah dikenal sebagai obat sembelit pada anak yang ampuh.
Pisang merupakan salah satu buah mengandung serat yang larut dalam air. Jenis serat ini dapat membantu melunakkan tinja agar tetap lembut sehingga meningkatkan pergerakan tinja di saluran pencernaan si Kecil.
4. Tinjau obat-obatan
Jika anak mengonsumsi obat yang menyebabkan konstipasi, tanyakan kepada dokternya tentang pilihan lain.
5. Pijatan pada Area Perut
Melansir Hallodoc, pijatan lembut pada perut disinyalir efektif untuk membantu mengatasi bayi susah BAB. Ukur sejauh tiga jari ibu dari bagian pusar bayi, dan pastikan ia berada dalam kondisi rileks dan nyaman ketika ibu memijatnya. Pijat sesering mungkin untuk membantu memudahkan buang air besar pada bayi.