Kenali 12 Gejala Penyakit Hepatitis pada Anak

Fimela Reporter diperbarui 17 Mei 2023, 09:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Sudah menjadi tugas bagi orangtua untuk mengetahui tanda-tanda dari beberapa penyakit sehingga ketika anak mengalaminya, kamu sudah tahu cara untuk mengatasinya. Aktivitas anak yang berada di luar rumah seperti sekolah atau bermain dapat memungkinkan anak mudah untuk terkena berbagai macam bakteri atau virus yang dapat membuat anak menjadi sakit. 

Walaupun beberapa penyakit yang dialami anak merupakan penyakit umum, tetapi kamu juga perlu mengetahui beberapa gejala penyakit yang mungkin terlihat umum. Namun, dapat membahayakan anak seperti penyakit hepatitis. Dilansir dari healthline.com, hepatitis merupakan kondisi peradangan hati yang disebabkan oleh infeksi virus dan penyebab hepatitis lainnya.

Hepatitis dapat diklasifikasikan ke dalam lima virus utama yaitu hepatitis A, B, C, D, dan E. Setiap jenisnya memiliki penyebab dan tingkat bahayanya masing-masing. Hepatitis dapat menyerang siapa saja termasuk anak-anak. Beberapa waktu yang lalu juga, masyarakat sempat dihebohkan dengan meningkatnya penyakit hepatitis pada anak. Oleh karena itu, sebagai orangtua, penting untuk mengetahui penyebab dan gejala dari hepatitis pada anak.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Gejala hepatitis pada anak

Ilustrasi Gejala Hepatitis Pada Anak. Foto: pexels.com/Andrea Piacquadio.

Secara umum, terdapat beberapa gejala hepatitis menular, sebagai berikut yang dilansir dari healthline.com:

  • Kelelahan
  • Flu
  • Urin berwarna gelap
  • Sakit perut
  • Kehilangan selera makan
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • Kulit dan mata menjadi kuning

Dilansir dari stanfordchildrens.org, hepatitis juga dapat terjadi pada anak-anak dengan gejala yang berbeda-beda sehingga beberapa anak memang tidak memiliki gejala apapun, tetapi secara umum berikut beberapa gejala hepatitis pada anak yang tidak jauh berbeda dari gejala pada umumnya dan penting untuk diketahui para orangtua:

  • Flu
  • Menguningnya kulit atau bagian putih mata
  • Demam
  • Mual atau muntah
  • Kehilangan selera makan
  • Tidak enak badan
  • Sakit perut atau Diare
  • Nyeri sendi dan otot
  • Kulit menjadi gatal
  • Kelelahan
  • Kotoran berwarna tanah liat
  • Urin berwarna gelap
3 dari 3 halaman

Cara mengatasi dan mencegah hepatitis pada anak

Ilustrasi Cara Mengatasi dan Mencegah Hepatitis Pada Anak. Foto: pexels.com/Pavel Danilyuk.

Dilansir dari healthychildren.org, pengobatan atau cara mengatasi hepatitis pada anak tergantung pada penyebab hepatitis yang mendasarinya. Jika anak mengalami hepatitis akibat infeksi, pengobatan secara umum bersifat suportif seperti istirahat, memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik, dan mendukung sistem kekebalannya hingga pulih dari virus. Namun, jika hepatitis disebabkan oleh obat, kamu dapat membicarakannya dengan dokter. Selain itu, jika mengalami peradangan hati dalam tingkatan parah dan menyebabkan gagal hati, pengobatanya dapat dilakukan dengan transplantasi hati.

Namun, sebelum hepatitis menyerang anak, alangkah lebih baiknya jika mencegahnya terlebih dahulu dengan melakukan vaksin. Terdapat dua jenis vaksin yang dapat dilakukan dan diterima oleh anak untuk mencegah hepatitis yaitu:

  1. Vaksin hepatitis A dengan seri 2 dosis yang diberikan saat bayi sudah melewati usia 12 bulan. Vaksin ini sangat penting terutama bagi kamu yang tinggal di daerah atau negara dengan tingkat infeksi hepatitis A yang tinggi. 
  2. Vaksin hepatitis B dengan seri 3 dosis yang diberikan kepada bayi saat lahir dan dua kali lagi selama beberapa bulan berikutnya. Vaksin ini juga melindungi dari hepatitis D karena infeksi hepatitis B dapat mengembangkannya.

Selain vaksin, kamu juga dapat menerapkan beberapa cara berikut kepada anak supaya mencegah terkenanya hepatitis:

  1. Mencuci tangan dengan sabun dan air saat akan makan dan minum.
  2. Jangan berbagi peralatan atau makanan dengan orang lain.
  3. Pastikan tempat penitipan anak mempraktikan cuci tangan yang baik dan menjaga kesehatan dan kebersihan yang tinggi. 
  4. Jauhkan anak dari obat dan periksalah label serta petunjuk dosis sebelum memberikannya kepada anak. 

 

*Penulis: Fani Varensia.