5 Cara Mengatur Manajemen Keuangan Keluarga dengan Baik dan Benar

Anisha Saktian Putri diperbarui 16 Mei 2023, 12:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Mengatur keuangan memang tidaklah mudah, apalagi ketika sudah berkeluarga. Ada banyak yang harus dipikirkan untuk pengeluaran terutama jika sudah memiliki anak.

Maka ada baiknya duduk bersama pasangamu setiap akhir tahun untuk merancangan keuangan keluarga, mulai dari membahas pemasukan, pengeluaran, dana tidak terduga, hingga tabungan. Dan memiliki target keuangan lebih baik. 

Lalu bagaimana merancangan keuangan keluarga? Berikut ulasannya melansir Kementerian Keuangan dan Forbes. 

1. Melihat kondisi keuangan

Jika suami istri bekerja ada baik menghitung seluruh penghasilan yang ada. Mulai dari penghasilan perbulan, penghasilan sampingan, investasi, bisnis. Begitu pun ketika hanya suami atau istri yang bekerja. Terpenting catata semua penghasilan yang masuk setiap bulan. 

2. Identifikasi tujuan keuangan dan cara mencapainya

Cara termudah untuk mengatur tujuan keluarga adalah dengan terlebih dahulu menetapkan apa yang ingin dicapai secara finansial. Misalnya, ketika merencanakan liburan keluarga, hal pertama yang dilakukan menentukan biaya liburan, kemudian mulai menabung setiap minggu atau setiap bulan untuk mencapai tujuan tersebut. Atau tahun depan anak mulai masuk sekolah, sahabat Fimela bisa mulai menabungnya.

2 dari 2 halaman

3. Buat anggaran

Ilustrasi mengatur uang keluarga./Copyright shutterstock.com/g/korrawin

Buat anggaran dengan pendapatan bulanan dan rencanakan bagaimana mengalokasikan pendapatan untuk apa saja pengeluaran.Lacak pengeluaran bulanan, lalu mengalokasikankan misal belanja bulanan, sekolah anak, cicilan, tabungan, hingga investasi.

Lebih mudah, sesuaikan perencanaan anggaranmu dengan periode perolehan penghasilanmu. Jika menerima gaji, maka buatlah anggaran per bulan. Jika upahmu per minggu, anggaran bisa kamu buat secara mingguan. Jika penghasilanmu tidak tetap, buatlah dalam nominal rata-rata.

Untuk membantumu mengalokasikan anggaran rutin, bagilah penghasilan ke dalam beberapa pos. Berikut contoh formula alokasi yang bisa kamu gunakan:

  • 50% belanja, 30% cicilan utang, 20% investasi
  • 40% kebutuhan rutin, 30% cicilan utang, 20% belanja di luar rutin, 10% investasi
  • 45% kebutuhan rutin, 30% bantu orangtua, 10% investasi, 10% belanja di luar rutin, 5% dana darurat
  • 40% kebutuhan rutin, 20% bantu orangtua, 20% cicilan utang, 10% investasi, 10% healing
  • 40% investasi, 30% kebutuhan rutin, 20% cicilan utang, 10% bantu orangtua

Sesuaikan dengan kebutuhan dan angka-angka sendiri.

4. Catat pengeluaran hingga cek kembali pengeluaran

Periksa kembali laporan rekening atau mutasi. Lihatlah pengeluaran bulanan di antara laporan kartu kredit, cicilan, hingga ATM. Catatan juga membantu kita melakukan review dan evaluasi terhadap tujuan yang ingin kita capai di tahun ini sehingga target tidak menjadi sekadar wacana saja.

5. Berkomunikasi dengan pasangan

Jika memutuskan untuk membuka rekening giro atau menggabungkan keuangan, bersiaplah untuk berbicara dengan pasangan. Jika kalian berdua menggesekkan kartu kredit ataun ATM tanpa memberi tahu yang lain, pengeluaran akan bertambah.

Agar lebih terarah, buatlah anggaran bersama di awal bulan, lalu evaluasi di akhir bulan. Kuncinya masing-masing harus jujur dan terbuka mengenai kondisi keuangan yang ada. Jika ada masalah, duduklah berdua dan cari solusi terbaik. Dan displin dengan rencana yang sudah dibuat