Fimela.com, Jakarta Nama Jourdy Pranata terbilang aktot muda pendatang baru yang melejit di industri seni peran Tanah Air beberapa waktu belakangan. Namanya kerap terlibat dalam beberapa judul film dan series sukses sehingga mulai diperhitungkan kemampuannya. Namun siapa sangka, kesuksesan pria 29 tahun itu menembus dunia entertainment Indonesia butuh perjuangan yang tak mudah.
Bukan cuma menghadapi persaingan yang ketat, Jourdy Pranata juga mengaku harus 'melawan' restu keluarga saat memilih jalan takdirnya dalam berkesenian. Pasalnya, ia menyebut ada stigma yang sudah kadung melekat di keluarga jika seorang seniman, apapun profesinya masih sulit mendapatkan penghidupan yang layak.
"Gue kan terlahir di keluarga Padang yang menganggap bahwa kesenian bukan sebagai mata pencaharian. Menurut keluarga gue khususnya, kesenian itu cuman hobi. Gue mau break itu, gue mau melakukan pekerjaan yang di situ hobi gue juga. Yaudah gua usaha sendiri," ungkap Jourdy Pranata di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, belum lama ini.
"Ketika memutuskan ke dunia akting banyak keluarga yang nggak setuju karena menurut mereka laki-laki orang Padang, apalagi gue anak cowok satu-satunya di rumah, 'lu itu sukses kalau nggak berdasi duduk di ruangan atau lu punya bisnis yang cabangnya banyak', masih di pikiran mereka gitu di awal-awal," sambungnya kemudian.
What's On Fimela
powered by
Buktikan Diri
Namun, yakin jika berkesenian merupakan hobi yang dijalani sejak kecil dan mampu untuk membawanya ke gerbang kesuksesan, Jourdy Pranata pun berusaha membuktikan diri. Keterlibatannya di dunia akting akhirnya dimulai dari nol dengan menjadi ekstras dalam beberapa produksi.
"Ya pelan-pelan gue tunjukin duit hasil jadi ekstras, ‘mah nih duit ekstras, mah dapet project ini duitnya segini’, gitu aja. Setelah gue tunjukin progress-nya dan nyokap lihat gue seneng ngerjainnya, gue juga bisa menjaga nama baik keluarga dan diri sendiri, yaudah mereka merestui," bebernya.
"Cuman emang prosesnya gila, gue ditegesin umur 25 kalau nggak sukses harus ikutin kata mereka, ya gue terima itu, nggak masalah. Alhamdulillah dapat kerjaan di 24, terus di 25 main series juga terus masuk 26 dapet film Pengabdi Setan, yaudah akhirnya (dapat restu," sambung Jourdy Pranata.
Jadi Kebanggaan Keluarga
Dan, perjuangan keras Jourdy Pranata melawan stigma keluarga tentang predikat seniman pun akhirnya berbuah hasil dengan pencapaian yang diraih sampai saat ini. Meski sempat dipandang sebelah mata, namun akhirnya profesinya sebagai aktor pula lah yang membuatnya kini menjadi salah satu kebanggaan di keluarga besarnya.
"Pas gue dapet piala seneng, tapi yang lebih seneng orangtua gue. Piala tuh waktu Lebaran kemaren ditaruh di ruang tamu. Gue tanya, ‘mah buat apa?’ Gitu guenya. Terus kalau dipikir lagi emang orangtua tuh pengen melihat kita berdiri di kaki kita sendiri, bukan cuman sukses karena uang. Itu yang mau dia lihat kayaknya, ‘ini nih anak gue sukses bawa piala dua’ satu aktor terfavorit IMAA, satu lagi Couple Terfavorit sama Prilly kalau nggak salah. Ya senengnya bukan main tuh mereka," ujarnya.